Pilpres 2024

Kecewa Langkah Jokowi, Bocoran Denny Siregar, MK akan Muluskan Langkah Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Bocoran Denny Siregar, Mahkamah Konstitusi akan muluskan langkah Gibran Rakabuming jadi cawapres Prabowo Subianto, kecewa langkah Jokowi

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Instagram @dennysiregar & @jokowi
Keburukan Jokowi di Mata Denny Siregar yang Dikenal sebagai Buzzer Istana, Bocoran Denny Siregar, Mahkamah Konstitusi akan muluskan langkah Gibran Rakabuming jadi cawapres Prabowo Subianto, kecewa langkah Jokowi 

"Kenapa harus dipaksakan keputusannya mendekati pendaftaran? Apakah ini memang settingan untuk meloloskan anak Jokowi supaya dia punya hak secara konstitusi untuk menjadi calon wakil presidennya Prabowo?," beber Denny.

Menurut Denny semua kasak khusuk di masyarakat in, seakan tidak ada yang mau dengar.

"Mereka tuli dan buta bahwa konstitusi kita mau dipaksakan hanya untuk kepentingan sesaat saja. Padahal sudah banyak pakar hukum, akademisi, budayawan, jurnalis yang bersuara.

Baca juga: Bocoran Yusril, Pak Lurah Jadi Penentu Cawapres Prabowo Subianto, Gerindra Konsultasi ke Jokowi

Bahanya kata Denny, ketika konstitusi ditabrakkan hanya untuk persoalan jabatan maka akan merusak demokrasi.

"Rusak demokrasi kita, rusak semua perjuangan reformasi kita, ketika hukum yang seharusnya menjadi Panglima ini malah jadi alat penguasa di mana yang namanya Trias Politika, ketika eksekutif, llegislatif, dan yudikatif, yang seharusnya saling mengawasi sekarang mau digunakan untuk melanggengkan kekuasaan," ujar Denny berapi-api.

"Apa yang harus kita ceritakan pada anak cucu kita nanti. Nak negara kita ini dikuasai oleh satu keluarga. Kamu diam saja ya, Jangan berteriak apa-apa. Bisa hilang nanti kamunya. Begitu maunya?," tanya Denny.

Denny juga mempertanyakan apakah harus kembali ke zaman orde baru.

"Mau seperti zaman orba yang berkuasa 32 tahun itu. Yang saya heran nih pak Jokowi, maaf ya, juga seakan-akan tuli dan buta," tegas Denny.

"Ketika saya teriak untuk selamatkan konstitusi, untuk selamatkan nama baik, saya dituduh menyerang. Saya ini pendukung Jokowi selama dua kali Pilpres. Tapi saya bukan penjilat yang mengiyakan apa saja, apalagi kalau itu sebuah kesalahan besar," kata Denny.

Denny mengaku sebenarnya tidak terlalu peduli dengan narasi politik dinasti atau apapun juga.

"Saya hanya perduli terhadap nasib bangsa ini. Ketika hukum bisa dimainkan oleh penguasa. Itu penghianatan terhadap reformasi namanya," ujanya.

Seharusnya, kata Denny, Jokowi gelisah ketika namanya ditarik-tarik dalam melegalkan permasalahan di Mahkamah Konstitusi ini.

"Kenapa Pak Jokowi gak melarang saja anaknya, yang belum cukup umur sesuai konstitusi, supaya tidak ikut Pilpres 2024 ini?. Apalagi Pak Jokowi kan tahu, kalau ipar bapak yang menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi ini," kata Denny.

"Atau apakah bapak juga menikmatinya dengan dalih demokrasi, dengan dalih biarkan rakyat yang memilih. Tapi konstitusi yang bilang bahwa anak Bapak belum cukup umur itu ditabrak juga," ujarnya.

"Itu kan munafik namanya. Itu kan namanya bermuka dua. Tak ada satupun langkah yang membuat banyak orang nyaman, bahwa keluarga Bapak tidak terlibat ini semua. Malah semuanya terlihat disetting untuk memuluskan itu semua," kata Denny.

Baca juga: Yusril Bongkar Hasil Obrolannya dengan Jokowi, Bahas Batas Usia Capres Cawapres dan Sikap Gibran

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved