MotoGP Mandalika
Tim bLu cRU Yamaha Kaltim Nikmati Snorkeling, Borong Oleh-oleh hingga Pesta Durian Lombok
Tim bLU cRU Yamaha Kaltim rupanya tidak hanya sekadar dimanjakan dengan keseruan dan sengitnya balap motor dunia MotoGP Mandalika.
Penulis: Iklan Tribun Kaltim | Editor: Budi Susilo
“Air bening, banyak ikannya yang bagus-bagus. Selain itu di dalam itu juga ada banyak patung, sehingga menjadi daya tarik pengunjung khususnya turis,” ungkap salah seorang pengunjung.
Baca juga: OIKN Cegah Warga Jadi Sultan Sesaat, Edukasi Penerima Uang Ganti Rugi Lahan Dampak IKN Nusantara
Nikmatnya keindahan pantai di Pula Lombok serasa tak lengkap jika tak sampai di Gili Terawangan.
Sebagai penutup, di Gili Terawangan tim pun membersihkan diri, sekaligus makan siang, dan selanjutnya bersantai di tepi pantai seperti bule-bule mancanegara.
Sasaku dan Durian Lombok
Sore hari, tim bLU cRU Kaltim sudah tiba kembali di pelabuhan penyeberangan ke Gili Terawangan.
Dari pelabuhan, rombongan rupanya berinsiatif untuk mencari oleh-oleh.
Dan tentunya Sasaku di Jl. TGH Lopan, Mataram, Lombok menjadi pilihan.
“Ayo kita masuk, bawa keranjang, pilih sudah oleh-oleh. Di sini lengkap dari kaos sampai jajanan khas lombok ada,” seru Efendy Ariadi.
Sontak, seluruh tim bLU cRU baik dari Kaltim maupun Jatim melakukan aksi borong oleh-oleh.
“Habis langsung uang saku buat borong oleh-oleh anak dan istri di rumah,” ucap Fazri sambil berlalu.
Setelah aksi borong di Sasaku. Rombongan langsung makan malam bersama.
Dalam perjalanan menuju hotel Maktal tempat kami menginap, seperti biasa. Efendy Ariadi yang dikenal cukup royal, kembali nyeletuk untuk makan durian lombok.
“Pak Sopir, cari durian kita berhenti dulu,” ucapnya.
Ajakan Efendy pun langsung disambut serentak penumpang lainnya. “Ayo! Gasspol kita makan durian.”
Baca juga: Indonesia MotoGP Mandalika 2023 Sukses Digelar dengan Listrik PLN Tanpa Kedip
Rumah Durian Lombok pun jadi persinggahan kami terakhir sebelum beristirahat.
“Seumur-umur baru sekarang makan durian lombok, nyaman banar,” ujar Fazri sambil menyantap durian di depannya.
Di penghujung perjalanan, Fazri pun menghibur hadirin Rumah Durian Lombok dengan suara merdunya lewat sebuah lagu asal Banjarmasin berjudul Siti Ropaeh.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.