Berita Kaltim Terkini

Alasan Mahasiswa di Kaltim Sebut Gibran saat Demo, Rapor Merah Jokowi Selama 9 Tahun juga Disinggung

Nama putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka disebut-sebut dalam aksi demo mahasiswa di Kantor Gubernur Kaltim.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIRUS
Suasana aksi yang digelar di depan Kantor Gubernur Kaltim, Senin (23/10/2023). Ratusan mahasiswa membawa 10 tuntutan soal evaluasi Presiden Joko Widodo dalam 2 periode memimpin, termasuk kritik soal putra sulungnya yang lolos mengikuti Pilpres 2024. 

8. Menolak dwifungsi ABRI

9. Segera sahkan RUU Masyarakat Adat

10. Usut tuntas seluruh para pelaku tambang ilegal di Kaltim

Suasana aksi yang digelar di depan Kantor Gubernur Kaltim, Senin (23/10/2023). Ratusan mahasiswa membawa 10 tuntutan soal evaluasi Presiden Joko Widodo dalam 2 periode memimpin, termasuk kritik soal putra sulungnya yang lolos mengikuti Pilpres 2024.
Suasana aksi yang digelar di depan Kantor Gubernur Kaltim, Senin (23/10/2023). Ratusan mahasiswa membawa 10 tuntutan soal evaluasi Presiden Joko Widodo dalam 2 periode memimpin, termasuk kritik soal putra sulungnya yang lolos mengikuti Pilpres 2024. (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIRUS)

Kordinator Lapangan (Korlap) Aksi Ahmad Syaifuddin menegaskan, seluruh mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Kaltim dan hadir menggugat serta mengevaluasi dua periode kepemimpinan Presiden Jokowi.

"Kita angkat semua rapor-rapor merah selama 9 tahun Jokowi menjabat sebagai Presiden," tegasnya.

Terpilihnya Gibran sebagai pasangan Cawapres Prabowo Subianto juga disinggungnya.

Hal ini dianggap mencederai keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang sebelumnya sudah di tetapkan dalam Undang-undang no 7 tahun 2017 soal usia Capres dan Cawapres.

Pada Undang-undang sebelumnya sudah ditetapkan bahwa batas usianya 40 tahun, ternyata pada 16 Oktober 2023 lalu, keluar putusan MK nomor 90 tahun 2023.

"Bahwa Cawapres boleh dibawah 40 tahun asal pernah mengikuti kepemiluan" jelasnya.

Baca juga: Irwan Fecho Yakin Paslon Prabowo-Gibran Ciptakan Resep Kemenangan Koalisi Pilpres 2024

Adanya putusan MK ini, lanjut Syaifuddin, seluruh mahasiswa menilai kini Presiden Jokowi benar-benar sedang membangun Dinasti Politiknya.

"Dulu orde baru itu teman-teman masuk lewat pembangunan. Hari ini Jokowi masuk lewat peraturan," kritiknya.

"Tentunya kami tidak akan senyap sampai disini. Kami akan datang kesini lagi dengan massa yang lebih besar," sambungnya.

Turut menambahkan, Humas Aksi Maulana, menyampaikan bahwa aksi kali ini tidak ada audensi dengan kepala daerah.

Pihaknya datang menyampaikan tuntutan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

"Kami tidak ingin bertemu dengan Pj Gubernur Kaltim. Kami membatasi segala audiensi dengan para pemangku kepentingan," singkatnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved