Berita Nasional Terkini

Baru Terungkap, Adian Napitupulu Bongkar Jokowi Minta 3 Periode ke PDIP, Tapi Ditolak, Mereka Marah

Baru terungkap, Adian Napitupulu bongkar Jokowi minta 3 periode ke PDIP, ditolak, mereka marah

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Amalia Husnul A
Tribunnews.com/ Gita Irawan
Baru terungkap, Adian Napitupulu bongkar Jokowi minta 3 periode ke PDIP, ditolak. Penolakan PDIP disebut Adian Napitupulu membuat ada pihak yang marah. 

Sebagai informasi, belakangan hubungan Jokowi dan keluarganya dengan PDIP disebut-sebut merenggang.

Hal ini karena Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto, yang bukan didukung oleh PDIP.

PDIP sendiri sudah mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk Pilpres 2024.

Namun, hingga kini tak ada satu pun elite PDIP memberikan komentarnya tentang pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo.

Mereka juga tak mengomentari manuver Jokowi yang diduga untuk memuluskan jalan dinasti politiknya.

PDIP Main 2 Kaki

Menurut pengamat politik Jannus TH Siahaan, PDIP kemungkinan tidak bakal memperlihatkan sikap perlawanan terbuka terhadap Gibran dengan memecatnya dari keanggotaan partai.

Sebab, menurut dia, PDIP menyadari betul Gibran masih mengantongi dukungan dari kader, simpatisan, serta relawan di luar partai.

Baca juga: Siapa Capres 2024 Terkuat? Hasil Survei Elektabilitas Prabowo-Gibran, Anies-Cak Imin, Ganjar-Mahfud

Jika PDIP bertindak keras terhadap Gibran, diperkirakan mereka justru dirugikan karena kehilangan dukungan politik dari kader serta simpatisan.

"Pemecatan yang disertai perlawanan yang keras akan memperjelas pembelahan pemilih antara pemilih Jokowi dan pemilih PDIP dan pemilih Ganjar Pranowo, yang boleh jadi justru akan sangat merugikan PDIP tentunya.

Karena pemilih Jokowi jauh lebih luas dan inklusif," kata Jannus saat dihubungi pada Selasa (24/10/2023).

"Karena faktor-faktor tersebut, saya menduga, pemecatan akan terjadi secara halus atau bahkan berpeluang terjadi kalau Ganjar Pranowo kelak keluar sebagai pemenang pemilihan presiden 2024," sambung Jannus.

Jannus memprediksi, PDIP kemungkinan akan bermain 2 kaki sehingga tidak memecat Gibran.

Sebab jika mereka keburu memecat Gibran, kemudian dia dan Prabowo memenangkan Pemilu 2024, maka PDIP bisa kehilangan kesempatan kembali masuk ke lingkaran eksekustif atau penguasa.

"Jadi dengan tetap mempertahankan status Gibran sebagai kader, jika Gibran berhasil masuk Istana, statusnya adalah sebagai kader PDIP," ujar Jannus.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved