Warga Balikpapan Rasakan Manfaat BPJS Kesehatan, Sukarliawati Cuci Darah Rutin Setiap Minggu

Di Indonesia, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menjadi penopang utama bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan.

Penulis: Iklan Tribun Kaltim | Editor: Mathias Masan Ola
HO/BPJS Kesehatan
Sukarliawati Warga Balikpapan yang Merasakan Manfaat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan. 

TRIBUN KALTIM.CO, BALIKPAPAN - Di Indonesia, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan menjadi penopang utama bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan.

Program ini tidak hanya memberikan akses terhadap beragam layanan kesehatan yang berkualitas, namun juga memberikan perlindungan finansial yang sangat dibutuhkan. 

Salah satu contoh nyata dari dampak positif adanya BPJS Kesehatan adalah kisah Sukarliawati, seorang penjual nasi campur yang merasa sangat terbantu karena pengobatan cuci darahnya selama tiga tahun ini telah ditanggung oleh program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Baca juga: Lindungi Jantung Tanpa Beban dengan BPJS Kesehatan, Muslim 4 Kali Pasang Ring di Balikpapan

“Kalau sekali cuci darah saja harus ada uang minimal satu juta, ini saya selama tiga tahun, seminggu dua kali cuci darah dan tidak keluar biaya sama sekali. Nggak kebayang kalau tidak ada BPJS Kesehatan,” ungkap Sukarliawati penuh rasa haru kepada tim Jamkesnews.

Cuci darah atau yang dikenal juga sebagai hemodialisis adalah prosedur medis penting bagi pasien dengan gagal ginjal kronis. Bagi mereka yang menderita gagal ginjal kronis, cuci darah bukanlah sebuah sekadar opsi, melainkan kebutuhan harian untuk menjaga keseimbangan elektrolit, menghilangkan toksin dari darah dan membantu penderitanya menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasanya.

Ditemui di RS Restu Ibu Balikpapan saat sedang menjalani proses cuci darah, Sukarliawati bercerita bahwa penyakit gagal ginjal ini cukup memberatkannya.

Sukarliawati terpaksa harus berhenti berjualan nasi campur yang ia lakukan demi mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Namun, semangatnya untuk terus menjalani pengobatan tak akan pernah terhenti demi bisa terus hidup bersama dengan keluarga yang sangat disayanginya.

Sukarliawati menceritakan bagaimana gejala yang tidak terasa olehnya. Sedang bergeloranya semangat berjualan mungkin membuat gejalanya tersebut tak terasa oleh dirinya.

Baca juga: RSUD Beriman Balikpapan Sukseskan Loket Pelayanan Informasi dan Poros BPJS Kesehatan

Lalu hingga suatu hari di awal tahun 2020 ia merasakan badannya lemas, mual, hingga pingsan dan akhirnya harus dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD). Setelah mendapatkan perawatan dan melakukan tes sesuai indikasi medisnya, ternyata dokter memberitahu bahwa dirinya terkena gagal ginjal.

“Semenjak saya divonis terkena gagal ginjal suami saya melarang saya untuk berjualan. Waktu itu saya langsung berpikir darimana biaya pengobatannya kalau saya tidak berjualan, ternyata Alhamdulillah pakai BPJS Kesehatan tidak dikenakan biaya sama sekali,” lanjut perempuan berusia 48 tahun ini.

Biaya cuci darah yang tinggi dapat menjadi masalah besar untuk siapapun. Disini BPJS Kesehatan memiliki peran dalam membantu nasib para pasien cuci darah. Program jaminan kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini memberikan perlindungan finansial, mulai dari kontrol, proses cuci darah hingga obat-obatannya.

Semenjak tiga tahun lalu menjalani pengobatan cuci darah, Sukarliawati menyampaikan pengalamannya berobat sebagai peserta JKN. Ia merasakan manfaat penuh dari program JKN tanpa adanya kendala yang menyulitkan dirinya untuk mendapat layanan kesehatan yang ia butuhkan.

Baca juga: Pemkab PPU Siapkan Rp32 Miliar untuk Bayar BPJS Kesehatan Gratis

“Dari awal saya cuci darah disini semuanya berjalan lancar. Fasilitasnya membuat nyaman. Dokter dan perawat juga sudah baik dalam merawat kami semua pasien cuci darah disini. Prosesnya juga nggak sulit, yang penting BPJS Kesehatannya aktif semuanya bisa ditanggung sama BPJS Kesehatan,” ungkap Sukarliawati.

Ia juga membenarkan terkait nihilnya diskriminasi antara layanan yang diberikan untuk pasien peserta BPJS Kesehatan maupun pasien yang menggunakan biaya pribadi. Seluruhnya mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas tanpa adanya perbedaan.

Pengalaman positif dari para pasien cuci darah yang dijamin oleh BPJS Kesehatan adalah bukti nyata akan pentingnya program JKN dalam mendukung kesehatan masyarakat. BPJS Kesehatan bukan hanya jaminan kesehatan, namun juga jaminan finansial yang merupakan sumber harapan dan dukungan bagi mereka pasien cuci darah.

“Semoga BPJS Kesehatan programnya terus berjalan, karena sangat bermanfaat untuk masyarakat, khususnya untuk saya dan pasien cuci darah lainnya yang membutuhkan biaya pengobatan yang sangat besar,” tutur Sukarliawati. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved