PKT Bangun Pabrik Pupuk

Gelar Prosesi Adat, PKT Mohon Restu Masyarakat Adat untuk Pembangunan Pabrik Pupuk Papua Barat

Usung sinergi bersama pemerintah daerah dan masyarakat adat, Pupuk Kaltim gelar prosesi adat di proyek pabrik Papua Barat.

|
Penulis: Iklan Tribun Kaltim | Editor: Budi Susilo
HO/Pupuk Kaltim
Kedatangan rombongan PT Pupuk Kalimantan Timur serta Pemerintah Kabupaten Fakfak di lokasi rencana pembangunan kompleks industri pupuk di Fakfak untuk melaksanakan upacara tradisional Prosesi Adat dalam rangka persiapan groundbreaking pabrik terbaru (6/11) 

Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo mengungkap, melalui prosesi adat hari ini, kami merasa sangat terhormat dengan diterimanya Pupuk Kaltim di Papua Barat khususnya oleh masyarakat adat setempat.

Kami optimis kedepannya dengan berjalannya proyek ini, akan ada pemberdayaan ekonomi dan masyarakat serta terjadinya pemerataan pembangunan khususnya di wilayah Indonesia Timur.

Terkait dengan pengembangan proyek tentunya kami mengharapkan doa dan dukungan dari semua pihak khususnya dari pemerintah daerah serta Tua Tua Marga Besar setempat yang kami hormati.”

Gelaran Prosesi Adat ini merupakan manifestasi penghargaan Pupuk Kaltim terhadap hak-hak masyarakat hukum adat, sekaligus merupakan kesempatan untuk mendapatkan masukan dan dukungan yang kuat untuk pengembangan kawasan industri pupuk di Papua Barat.

Dalam rangkaian acara ini, Pupuk Kaltim memberikan sumbangan berupa satu ekor sapi, satu ekor kambing, dan satu babi kepada sembilan marga besar di wilayah tersebut.

Dengan digelarnya prosesi ini, Pupuk Kaltim memasuki babak baru dalam perjalanan menuju pencapaian target pembangunan pabrik pada akhir tahun 2023.

Baca juga: Benchmark ke Pupuk Kaltim, Kilang Pertamina RU II Gali Referensi Pengelolaan Hydrogen Plant

Pabrik Papua Barat Pupuk Kaltim sendiri nantinya akan memiliki kapasitas produksi pupuk urea sebesar 1,15 juta ton per tahun dan 825 ribu ton per tahun untuk amonia.

Dengan nilai investasi mencapai lebih dari USD 1 miliar, Pupuk Kaltim menargetkan proyek pembangunan kawasan industri pupuk di Fakfak Papua Barat akan terealisasi dalam waktu lima tahun ke depan.

Sehingga dapat mendukung ketahanan pangan bagi Indonesia dengan penyediaan 4,5 hingga 5 juta ton atau pemenuhan sekitar 70 hingga 80 persen kebutuhan pupuk urea nasional.

Hal ini sejalan dengan prediksi akan kebutuhan urea yang mencapai 6 sampai 7 juta ton pada tahun 2030.

Selain menyokong ketahanan pangan nasional, kehadiran pabrik baru Pupuk Kaltim di Fakfak ini nantinya juga diproyeksikan akan memberi kontribusi positif pada pendapatan negara lewat pajak penghasilan perorangan yang diperkirakan akan mencapai Rp 20 miliar per tahun.

Tidak hanya pendapatan nasional, namun kehadiran Pupuk Kaltim nanti juga ditargetkan dapat berkontribusi terhadap pendapatan daerah senilai Rp 15 miliar per tahun.

Selama durasi pembangunan proyek, Pupuk Kaltim juga memperkirakan penyerapan tenaga kerja ribuan orang saat masa puncak konstruksi.

Dengan jumlah ini, Pupuk Kaltim digadang dapat menjadi salah satu penggerak roda peningkatan kesejahteraan masyarakat serta agen pemerataan pembangunan khususnya di wilayah Indonesia Timur.

Baca juga: Siapkan SDM Unggul Berkompeten, Pupuk Kaltim Gelar Lagi Vokasi Industri dan Magang Bersertifikat

"InsyaAllah kami akan memberikan usaha dan komitmen terbaik kami untuk menjalankan amanat dari pemerintah untuk membangun PSN di Fakfak, Papua Barat ini," ujarnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved