Berita Nasional Terkini

2 Pesawat TNI AU Jatuh di Lereng Gunung Bromo, Kronologi dan Daftar Nama Pilot dan Awak Pesawat

2 pesawat TNI Angkatan Udara jatuh di lereng Gunung Bromo, ini kronologi dan daftar nama pilot dan awak pesawat.

Tangkapan Layar YouTube Kompas TV
Pesawat TNI AU mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur hari ini, Kamis (16/11/2023) sekitar pukul 11.20 WIB. Kadispen TNI AU mengungkapkan dua pesawat yang jatuh di Lereng Bromo, Kamis (16/10/2023) diawaki oleh empat orang. 2 pesawat TNI Angkatan Udara jatuh di lereng Gunung Bromo, ini kronologi dan daftar nama pilot dan awak pesawat. 

"Betul mas," kata sumber tersebut saat dikonfirmasi pada Kamis (16/11/2023).

Saat ini, Pesawat TNI AU Super Tucano itu masih dalam proses evakuasi. Pesawat yang mengalami kecelakaan itu ditengarai berasal dari Skadron Udara 21 Lanud Abdurrahman Saleh (Abd) Malang.

Prajurit TNI AU menunjukkan Pesawat EMB-314 Super Tucano yang terparkir di Hanggar Lanud TNI AU Abdurrahman Saleh, Malang, Jawa Timur
Prajurit TNI AU menunjukkan Pesawat EMB-314 Super Tucano yang terparkir di Hanggar Lanud TNI AU Abdurrahman Saleh, Malang, Jawa Timur (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Seperti apa profil Pesawat Super Tucano?

Diketahui untuk EMB-314 Super Tucano sejatinya merupakan pesawat latih lanjut yang berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat anti perang gerilya.

Dari desainnya, pesawat ini sangat pas untuk mendukung misi-misi pengintaian, close air support, dan penumpasan pemberontak.

Indonesia memiliki 16 pesawat EMB-314 Super Tucano yang dibeli Pemerintah Indonesia dari Brasil pada 2012 lalu yang di tempatkan di Skadron 21 Abd Malang.

Armada baru ini bertugas menggantikan pesawat OV-10F Bronco yang kini telah di grounded karena usianya yang tua.

EMB-314 Super Tucano terdiri dari dua versi, tipe A-29ALX (kursi tunggal) dan AT-29B (kursi ganda). Khusus versi kursi ganda juga dapat digunakan sebagai elemen pesawat latih lanjut, dan versi inilah yang dimiliki oleh TNI AU.

Mengutip Indomiliter.com, EMB-314 Super Tucano merupakan hasil pengembangan pesawat latih EMB-312 Tucano yang dirilis pertama kali oleh Embraer pada tahun 1983. EMB-314 Super Tucano sendiri baru diluncurkan pada tahun 1992.

Mengemban tugas yang multi role, dengan penekanan pada serangan ke permukaan, menuntut pesawat bermesin Pratt & Whitney Canada PT6A-68C Turbo Propeller ini punya kemampuan manuver yang lincah.

Dari parameter gravitasi, EMB-314 Super Tucano sanggup menahan gaya gravitasi maksimum hingga +7g dan -3.5g.

Sebagai perbandingan, jet tempur F-16 dan Sukhoi Su-27/Su-30 milik TNI-AU sanggup bermanuver hingga 9g.

Semakin besar gaya g (gravitasi) menandakan tingkat manufer pesawat yang bersangkutan cukup tinggi, dan sangat ideal untuk bertarung secara dog fight.

Level 7g di EMB-314 Super Tucano sebanding dengan F-5E Tiger, terbilang cukup lincah dan memberikan tingkat survivability cukup tinggi.

Menyadari kodratnya untuk membabat sasaran di darat dalam jarak dekat, EMB-314 Super Tucano tentunya memerlukan perlindungan ekstra.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved