Berita Nasional Terkini
2 Pesawat TNI AU Jatuh di Lereng Gunung Bromo, Kronologi dan Daftar Nama Pilot dan Awak Pesawat
2 pesawat TNI Angkatan Udara jatuh di lereng Gunung Bromo, ini kronologi dan daftar nama pilot dan awak pesawat.
TRIBUNKALTIM.CO - 2 pesawat TNI Angkatan Udara jatuh di lereng Gunung Bromo, ini kronologi dan daftar nama pilot dan awak pesawat.
Pesawat TNI AU jatuh di Pasuruan, Jawa Timur (Jatim).
Saat ini, pesawat TNI AU Super Tucano itu masih dalam proses evakuasi.
Di dalam pesawat tersebut masing-masing berisi dua orang, pilot dan awak pesawat.
Baca juga: Candaan Terakhir Korban Pesawat Jatuh di Malaysia dengan Istrinya, Kirim Chat 1 Jam sebelum Kejadian
Baca juga: Detik-detik Pesawat Jatuh di Jalan Raya di Selangor Malaysia, 10 Orang Tewas termasuk Anggota Dewan
Baca juga: Kabar Terbaru 4 Anak Korban Pesawat Jatuh, 40 Hari di Amazon, Rayakan Ultah di Hutan
Pesawat yang mengalami kecelakaan itu ditengarai berasal dari Skadron Udara 21 Lanud Abdurrahman Saleh (Abd) Malang.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU, Marsma R Agung Sasongkojati membeberkan update terbaru terkait dua pesawat tempur jenis Super Tucano dengan nomor ekor TT-3103 dan TT-3111yang jatuh di lereng Gunung Bromo, Desa Kedawung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023).
Agung mengungkapkan sebelum insiden terjadi, dua pesawat tersebut tengah melakukan latihan formasi setelah lepas landas dari Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.
Dia mengatakan, kedua pesawat mulai lepas landas sekira pukul 10.51 WIB dan mengalami lost contact atau kehilangan kontak sekira pukul 11.18 WIB.
"Keduanya take-off pukul 10.51 WIB dan lost contact sekitar pukul 11.18 WIB," katanya dikutip dari YouTube Breaking News Kompas TV.
Agung juga menjelaskan pilot dari pesawat Super Tecano TT-3111 adalah Letkol Candra Gunawan dan awaknya yaitu Kolonel Adm Widiyono.
"Pesawat kedua TT-3103 pilotnya Mayor Penerbang Yudha Aseta dengan back sitter-nya adalah Kolonel Penerbang Suban," katanya.
Kendati demikian, Agung tidak menjelaskan kondisi seluruh kru pesawat tersebut apakah dalam kondisi masih hidup atau meninggal.
"Sekarang saya menuju ke Abdurachman Saleh, ke Lanud Udara," tuturnya.
Di sisi lain, Agung mengatakan, sebenarnya ada empat pesawat yang melakukan latihan formasi.
Namun, dua pesawat lainnya dapat melanjutkan latihan, sedangkan dua lainnya jatuh.
"Masing-masing pesawat berisi dua penerbang," jelas Agung.

BPBD Pasuruan Sebut Terima Informasi Ada Korban Tewas
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi mengungkapkan memperoleh informasi adanya korban tewas dari warga setempat terkait jatuhnya pesawat TNI AU.
Sugeng mengatakan, pihaknya diminta oleh warga setempat untuk membawa kantong jenazah.
"Ada informasi seperti itu (korban jiwa). Ini saya juga membawa kantong jenazah," katanya dikutip dari YouTube Breaking Kompas TV, Kamis (16/11/2023).
Namun, Sugeng mengaku belum mengetahui jumlah korban tewas akibat insiden pesawat jatuh ini.
"Pokoknya ada evakuasi. Tapi belum (tahu jumlah korban tewas). Pokoknya ada jenazah yang dievakuasi," tuturnya.
Lebih lanjut, Sugeng mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak Polres Kabupaten Pasuruan dan Kodim.
"Saya juga sudah koordinasi dengan Kodim dan Polres, sudah," tuturnya.
Sebelumnya, beredar video amatir yang memperlihatkan pesawat yang badannya terpotong dengan nomor ekor TT-3103 di sebuah area persawahan.
Beberapa warga setempat pun merekam pesawat yang jatuh tersebut.
Bahkan, dalam video lain, tampak pesawat TNI AU tersebut terbakar dan terdengar suara ledakan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum diketahui penyebab dan ada atau tidaknya informasi korban jiwa atau luka-luka akibat insiden ini.
Profil Pesawat Super Tucano
Pesawat TNI AU dikabarkan jatuh di Pasuruan, Jawa Timur (Jatim). Sumber Tribunnews.com di Lanud Abdurrahman Saleh Malang membenarkan kabar kecelakaan tersebut.
"Betul mas," kata sumber tersebut saat dikonfirmasi pada Kamis (16/11/2023).
Saat ini, Pesawat TNI AU Super Tucano itu masih dalam proses evakuasi. Pesawat yang mengalami kecelakaan itu ditengarai berasal dari Skadron Udara 21 Lanud Abdurrahman Saleh (Abd) Malang.

Seperti apa profil Pesawat Super Tucano?
Diketahui untuk EMB-314 Super Tucano sejatinya merupakan pesawat latih lanjut yang berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat anti perang gerilya.
Dari desainnya, pesawat ini sangat pas untuk mendukung misi-misi pengintaian, close air support, dan penumpasan pemberontak.
Indonesia memiliki 16 pesawat EMB-314 Super Tucano yang dibeli Pemerintah Indonesia dari Brasil pada 2012 lalu yang di tempatkan di Skadron 21 Abd Malang.
Armada baru ini bertugas menggantikan pesawat OV-10F Bronco yang kini telah di grounded karena usianya yang tua.
EMB-314 Super Tucano terdiri dari dua versi, tipe A-29ALX (kursi tunggal) dan AT-29B (kursi ganda). Khusus versi kursi ganda juga dapat digunakan sebagai elemen pesawat latih lanjut, dan versi inilah yang dimiliki oleh TNI AU.
Mengutip Indomiliter.com, EMB-314 Super Tucano merupakan hasil pengembangan pesawat latih EMB-312 Tucano yang dirilis pertama kali oleh Embraer pada tahun 1983. EMB-314 Super Tucano sendiri baru diluncurkan pada tahun 1992.
Mengemban tugas yang multi role, dengan penekanan pada serangan ke permukaan, menuntut pesawat bermesin Pratt & Whitney Canada PT6A-68C Turbo Propeller ini punya kemampuan manuver yang lincah.
Dari parameter gravitasi, EMB-314 Super Tucano sanggup menahan gaya gravitasi maksimum hingga +7g dan -3.5g.
Sebagai perbandingan, jet tempur F-16 dan Sukhoi Su-27/Su-30 milik TNI-AU sanggup bermanuver hingga 9g.
Semakin besar gaya g (gravitasi) menandakan tingkat manufer pesawat yang bersangkutan cukup tinggi, dan sangat ideal untuk bertarung secara dog fight.
Level 7g di EMB-314 Super Tucano sebanding dengan F-5E Tiger, terbilang cukup lincah dan memberikan tingkat survivability cukup tinggi.
Menyadari kodratnya untuk membabat sasaran di darat dalam jarak dekat, EMB-314 Super Tucano tentunya memerlukan perlindungan ekstra.
Pesawat ini dibekali sistem perlindungan proteksi untuk kabin awaknya. Kabin pilot dilindungi bahan baja kevlar pada sekeliling kokpit. Untuk keselamatan, pilot dilengkapi kursi lontar Martin Baker dengan pola zero-zero.
Pesawat super tucano dari TNI AU Lanud Abd Saleh ikut memeriahkan saat Apel HUT ke-22 Kota Batu di Pasar Induk Among Tani, Kota Batu, Jawa Timur, Selasa
Sistem buka tutup kanopi dapat diaktifkan secara elektrik. Soal kekuatan kaca kokpit, mampu menahan benturan burung pada kecepatan 300 knot.
Elemen perlindungan ‘lebih’ pada ruang kokpit memang wajar untuk pesawat dengan misi COIN. Pasalnya, pesawat dengan ketinggian terbang rendah dan kecepatan terbatas, kerap bodi pesawat harus siap dalam menerima timah panas yang ditembakkan lawan di darat
Persenjataan
Sebagai pesawat COIN, sistem senjata internal mutlak hadir di EMB-314 Super Tucano. Elemen organiknya adalah dua buah SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,7mm jenis FN Herstal M3P yang ditempatkan di setiap sayapnya.
Sedangkan dari sisi eksternal, EMB-314 Super Tucano mempunyai lima cantelan yang diposisikan pada sisi sayap kiri dan kanan (masing-masing dua cantelan) dengan maksimum 250Kg.
Sedangkan cantenal utama terletak di bawah badan pesawat dengan kapasitas angkuta maksimum 350Kg. Alhasil total maksimum senjata yang bisa dibawa mencapai 1.550Kg.
Koleksi senjata yang bisa dibawa seperti bon jenis MK-81/MK-82, bom cluster, rocket pod FFAR, dan rudal berpemandu laser, sekelas Maverick.
Untuk menghadapi duel di udara, EMB-314 Super Tucano juga dapat membawa rudal anti pesawat jenis AIM-9L Sidewinder atau MAA-A1 Piranha.
Pesawat ini juga dilengkali sistem pertahanan diri yang terdiri dari RWR (Radar Warning Receiver), MAWS (Missile Approach Warning System), dan chaff/ flare dispenser.
Serupa dengan jet tempur modern, EMB-314 Super Tucano juga dibekali sistem FLIR (Forward Looking Infrared), mengadopsi tipe StarSAFIRE III yang ditempatkan di bawah bodi pesawat.
Dengan FLIR memungkinkan awak membidik sasaran, navigasi, dan identifikasi. Sistem ini juga memungkinan pengawasan dan penyerangan baik saat siang dan malam hari, serta sanggup menghadapi segala kondisi cuaca. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mengenal Pesawat Super Tucano Yang Jatuh, Dibeli Indonesia Dari Brasil 2012 Lalu dan Daftar Nama Kru Pesawat TNI AU yang Jatuh di Lereng Gunung Bromo, Jumlah 4 Orang
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.