Berita Ekbis Terkini

Impor dari Israel ke Indonesia Tembus Rp 266 M, Naik per Oktober 2023, Produk yang Banyak Diimpor

Impor dari Israel ke Indonesia tembus Rp 266 Miliar, naik per Oktober 2023. Deretan produk yang banyak diimpor dari Israel.

Editor: Amalia Husnul A
The Provisional Council of State Proclamation of the Flag of the State of Israel
Bendera Israel. Impor dari Israel ke Indonesia tembus Rp 266 Miliar, naik per Oktober 2023. Deretan produk yang banyak diimpor dari Israel. 

TRIBUNKALTIM.CO - Per Oktober 2023, impor dari Israel ke Indonesia naik tembus Rp 266 Miliar.

Apa saja barang-barang yang diimpor dari Israel ke Indonesia?

Di tengah eskalasi konflik Hamas dengan Israel, Indonesia masih mengimpor sejumlah barang dari Israel

Berdasarkan data perdagangan Badan Pusat Statistik (BPS), berikut sejumlah impor dan ekspor barang Indonesia dan Israel. 

Baca juga: Diboikot karena Dituding Pro Israel, Coca Cola RI Sebut Pilihan Masing-masing Konsumen

Baca juga: Presiden AS Joe Biden Minta Israel tak Serang Rumah Sakit di Gaza

Baca juga: Daftar Produk Israel yang Diboikot, Haram Dibeli Sesuai Fatwa MUI

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, BPS mencatat, nilai impor dari Israel ke Indonesia mencapai 16,97 juta dollar AS, atau setara sekitar Rp 266,41 miliar (kurs Rp 15.699 per dollar AS) sejak awal tahun hingga Oktober 2023.

Nilai itu meningkat dari posisi bulan September, yakni sebesar 14,4 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 226,69 miliar.

"Share impor non migas dari Israel ke Indonesia dari Januari sampai Oktober 2023 adalah sebesar 0,0110 persen (terhadap total impor nasional)," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu 15/11/2023).

Komoditas yang paling banyak diimpor ke Tanah Air dari Israel ialah mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, yakni sebesar 5,03 juta dollar AS setara Rp 78,96 miliar.

Kemudian, impor perkakas dan peralatan dari logam tidak mulia nilainya sebesar 3,86 juta dollar AS, setara Rp 60,60 milar, serta mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya sebesar 3,04 juta dollar AS, setara Rp 47,72 miliar.

Selain itu, ada juga instrumen optik, fotografi, sinematografi dan medis, serta bahan kimia anorganik.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, nilai impor dari Israel mengalami penurunan.

Tercatat nilai impor dari Israel sepanjang tahun 2022 mencapai 47,82 juta dollar AS, setara Rp 750,73 miliar.

Jauh lebih tinggi dibanding impor Palestina Nilai impor dari Israel jauh lebih tinggi dibanding impor dari Palestina.

BPS mencatat nilai impor dari Palestina sejak awal tahun hingga Oktober 2023 hanya mencapai 1,57 juta dollar AS, atau setara Rp 24,65 miliar.

"Share impor dari Palestina dari Januari sampai Oktober 0,0000 persen, karena kecil sehingga kami sampai dengan 4 digit desimal juga belum bisa menunjukan besarannya," tutur Pudji.

Komoditas yang paling banyak diimpor dari Palestina ialah buah-buahan, yakni sebesar 1,43 juta dollar AS, setara Rp 22,45 miliar.

Lalu, komoditas lemak dan minyak hewan atau nabati sebesar 100.000 dollar AS, setara Rp 1,57 miliar, serta karya seni, barang kolektor, dan barang antik sebesar 20.000 dollar AS, setara Rp 313,98 juta.

Secara historis, nilai impor dari Palestina mengalami peningkatan dari tahun lalu.

Sepanjang tahun lalu, nilai impor dari Palestina hanya mencapai 1,25 juta dollar AS, atau setara sekitar Rp 19,62 miliar.

Nilai Ekspor Indonesia ke Israel

Meski tidak memiliki hubungan diplomatik, transaksi perdagangan antara Indonesia dan Israel, bisa dibilang nilainya cukup besar.

Baca juga: Daftar 27 Jenis Produk Diduga Terafiliasi Israel, Indonesia Impor Produk Israel Capai USD 14,4 juta

Bahkan, nilai ekspor Indonesia ke Israel jauh lebih tinggi dibanding nilai ekspor ke Palestina.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Indonesia ke Israel mencapai 140,57 juta dollar AS, pada periode Januari -Oktober 2023.

Nilai tersebut setara sekitar Rp 2,21 triliun (asumsi kurs Rp 15.699 per dollar AS).

Nilainya juga semakin naik dari tahun ke tahun.

Mengutip Antara, Kamis (16/11/2023), Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini, menyebutkan konflik Israel-Palestina yang tengah terjadi tidak berdampak signifikan terhadap perdagangan Indonesia.

Misalnya saja, nilai ekspor Indonesia ke Israel mencapai 140,57 juta dollar AS sepanjang periode Januari -Oktober 2023, namun jika dibandingkan negara tujuan ekspor lainnya, nilai tersebut relatif sangat kecil.

Komoditas utama yang dikapalkan dari Indonesia ke Israel kebanyakan adalah berupa lemak dan minyak hewani/nabati, alas kaki, mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya, serat stapel buatan, serta ampas dan sisa industri makanan.

Persentase ekspor-impor Israel dan Palestina dengan Indonesia

Dalam catatan BPS, sepanjang Januari-Oktober 2023, share ekspor Indonesia ke Palestina mencapai 0,0011 persen terhadap total ekspor Indonesia.

Baca juga: Sikap tak Terduga Presiden Prancis, Macron Minta Israel Stop Bom Anak-anak, Perempuan dan Orang Tua

Di periode yang sama, share impor Palestina sebesar 0,0000 persen.

"Karena kecil, sehingga kami sampai dengan empat digit desimal masih belum bisa menunjukkan besarannya sehingga masih 0,0000 persen," katanya.

Sementara itu, share ekspor Israel dari Januari-Oktober 2023 sebesar 0,07 persen terhadap total ekspor Indonesia ke Israel.

Adapun share impor nonmigas dari Israel ke Indonesia mencapai 0,0110 persen.

Lebih lanjut, kondisi politik di Rusia dan Ukraina juga disebut Pudji tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja perdagangan internasional di Indonesia.

"Komoditas utama impor Indonesia dari Ukraina adalah serealia dan Indonesia punya pangsa pasar alternatif untuk sumber impor serealia yaitu Australia dan Argentina sehingga konflik antara Ukraina dan Rusia tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja perdagangan internasional di Indonesia," katanya.

Baca juga: Area Rumah Sakit Indonesia di Gaza Kembali Dibombardir Israel, Sebelumnya Diserang 11 Rudal

(*)

Update Berita Ekbis Terkini

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved