Pria Tewas Diterkam Harimau
Nasib Pemilik Harimau yang Terkam Seorang Pekerja di Samarinda, BKSDA: Harimau tak Bisa Dipelihara
Nasib pemilik harimau yang terkam seorang pria. BKSDA Kaltim menegaskan dengan alasan apapun harimau tidak bisa diperlihara.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO - Update kabar terbaru peristiwa seorang pria tewas diterkam harimau di sebuah rumah di Samarinda
Nasib AS, pemilik harimau yang menewaskan Suprianda (27).
Diketahui, Suprianda, salah satu pekerja di rumah AS tewas diterkam harimau, Sabtu (18/11/2023).
Terkait peristiwa harimau menerkam seorang pekerja ini, BKSDA Kaltim menegaskan dengan alasan apapun harimau tidak bisa dipelihara, simak penjelasan lengkapnya di artikel ini.
Baca juga: Kisah Sedih Pekerja yang Tewas Diterkam Harimau di Samarinda, Dipecat Bila Tolak Beri Makan Harimau
Baca juga: Pemilik Harimau yang Terkam Pekerja di Sempaja Seorang Pengusaha Sukses di Samarinda
Baca juga: Update Pekerja Tewas Diterkam Harimau di Samarinda, Misteri Kandang yang Terbuka dan Ancaman Majikan
Seorang Asisten Rumah Tangga (ART) di Kota Samarinda, provinsi Kalimantan Timur, tewas diterkam harimau, Sabtu (18/11/2023).
Korban diketahui bernama Suprianda (27), warga Sempaja Ujung, Samarinda. Sehari-hari ia bekerja sebagai ART di sebuah rumah mewah di Jalan Wahid Hasyim II, RT 10, Kelurahan Sempaja Barat, Kecamatan Samarinda Utara.
Peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WITA.
Saat itu, Suprianda sedang membersihkan kolam di rumah majikannya.
Tiba-tiba, seekor harimau yang dipelihara oleh sang majikan, menerkamnya.
"Dia memang disuruh bosnya beri makan harimau itu," ungkap Hanifah (26), adik korban, saat ditemui di RSUD AW. Sjahranie.
Akibat serangan tersebut, Suprianda mengalami luka parah di sekujur tubuhnya, termasuk di kepala, dada, dan kaki.
Ia pun meninggal dunia di lokasi kejadian.
Kepolisian setempat telah menyelidiki kasus ini. Pemilik rumah, berinisial AS, juga telah menjalani pemeriksaan di Mapolresta Samarinda.
"Sudah semalam langsung ditahan di Polresta Samarinda," ungkap Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yusuf Sutejo, Minggu (19/11/2023).
Proses penyelidikan, kata Yusuf, masih terus dilakukan untuk mendalami kelalaian dan perizinan kepemilikan harimau tersebut.
"Dari hasil sementara tidak ada izin," kata Yusuf.
Yusuf mengatakan, AS merupakan warga Samarinda dan tinggal di rumah tersebut.
Ia belum mengetahui berapa lama AS sudah memelihara harimau tersebut.
Kepolisian pun berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur untuk mengevakuasi harimau tersebut.
Yusuf melanjutkan, harimau tersebut tidak bisa lagi ditempatkan di rumah tersebut karena tidak memiliki izin.
Pemilik harimau tersebut terancam sanksi pidana, baik karena kelalaiannya maupun karena tidak memiliki izin kepemilikan harimau.
"Pelakunya kami proses, baik kelalaian maupun perizinan,” kata Yusuf.
Baca juga: Harimau yang Terkam Seorang Warga di Sempaja Samarinda Miliki Bobot 100 Kg
Menurut Yusuf, AS kooperatif saat diamankan. Atas insiden ini, kata Yusuf, AS dijerat dengan Pasal 359 KUHP atau Pasal 21 ayat (2) jo. Pasal 40 ayat (2) UU Nomor 5 Tahun 1950.
Bobot 100 Kilogram
Setelah melalui proses panjang, akhirnya harimau yang menerkam Suprianda (27) di rumah bernomor 99, Jalan Wahid Hasyim II, RT 11, Kelurahan Sempaja Barat, Kota Samarinda berhasil dievakuasi, Minggu (19/11/2023) sore.
Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, M. Ari Wibawanto mengatakan, harimau jantan tersebut dibawa ke Balai Konservasi PT Gunung Bayan di Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Di sana, harimau tersebut akan menjalani pemeriksaan menyeluruh termasuk uji DNA untuk memastikan jenisnya.
"Sampel DNA akan kami kirim ke Jakarta. Hasilnya akan keluar satu minggu ke depan," jelas Ari Wibawanto.
Untuk usia macan yang diduga kuat Harimau Sumatera tersebut sudah mencapai usia dewasa yakni 10 tahun.
"Kondisinya sehat dengan bobot kurang lebih 100 kilogram lebih. Panjang 1,8 meter, tinggi 1 meter," imbuhnya.
Ari Wibawanto juga menegaskan, harimau tersebut akan diobservasi hingga mampu hidup di alam liar kembali.
"Jadi tidak ditembak mati. Karena serangan agresif itu adalah sifat liar dia.
Baca juga: Dievakuasi ke Tabang, Butuh 2 Minggu untuk Memastikan Jenis Harimau yang Tewaskan Pria di Samarinda
Makanya dengan alasan apapun harimau tidak bisa dipelihara secara pribadi," tegasnya pascaevakuasi.
Apalagi tambahnya, selama ini BKSDA Kaltim tidak pernah menerima surat permohonan izin memelihara dari lembaga konservasi manapun.
"Jadi jelas ini ilegal. Pemilik melanggar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990," ucapnya menegaskan.
Pihaknya bekerja sama dengan Satreskrim Polresta Samarinda dan Balai Gakkum telah melakukan pemeriksaan menyeluruh di rumah tersebut.
Dipastikan selain anjing ras, tidak ditemukan hewan liar lainnya di kediaman milik AS yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Harimau hanya satu," ucapnya, mantap.
Tepat Pukul 17.30 WITA, harimau dibawa menuju Tabang, Kukar menggunakan dumptruck setelah dibius dan dimasukkan ke dalam kandang khusus.
Evakuasi dilakukan dengan melibatkan petugas dari kepolisian, BKSDA, dan tim medis.
Selain itu, harimau masih dalam pemeriksaan untuk menentukan jenis, usia, dan kondisi kesehatannya.
"Dugaan sementara Harimau Sumatera, tapi kita akan kroscek lagi dengan tes DNA.
Kurang lebih seminggu atau dua minggu untuk mengetahui Harimau ini dari Sumatera atau dari luar Indonesia," kata Ari.
Hanya saja, Ari mengira, harimau tersebut diperkirakan berusia sekitar 3 tahun.
"Kita baru melihat saja, tapi perkiraan remaja menuju dewasa. Kemungkinan sekitar 3 tahun.
Kita akan periksa lagi, dari gigi terutama, untuk mengetahui umur satwa tersebut," ujar Ari.
Sementara itu, pemilik harimau, berinisial AS, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian.
Cegah Stres
Dokter Hewan Amir Ma'ruf selaku Peneliti Satwa Liar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan, harimau tersebut dibius yang dosisnya disesuaikan dengan berat badannya.
Setelah disumpit, obat bius tersebut akan mulai bereaksi dalam waktu 15 menit.
Setelah harimau yang diperkirakan berbobot 100 kilogram lebih tersebut dipastikan kehilangan kesadaran, baru akan dipindahkan ke dalam kandang.
"Setelahnya kami sentuh bulu matanya menggunakan tongkat. Sama seperti manusia, kalau benar-benar tidur tidak akan berkedip," jelas dokter Amir Ma'ruf.
Pascadipindahkan ke kandang, mereka harus menunggu harimau tersebut sadarkan diri baru boleh dilakukan mobilisasi.
"Proses sadar kembali bisa mencapai 30 menit. Kalau sudah sadar baru boleh dibawa. Harus begitu agar harimaunya tidak stres," tegas dr. Amir Ma'ruf.
Korban Bertugas Memberi Makan
Setelah tewas diterkam harimau milik majikannya di rumah Jalan Wahid Hasyim II, jenazah Suprianda (27) langsung dibawa ke RSUD AW Sjahranie.
Hanifah (26) adik korban, tak menyangka harus kehilangan kakaknya.
“Saya kaget waktu dikabarin kakak saya sudah meninggal digigit harimau, saya langsung cepat-cepat ke sana,” ungkapnya.
Hanifah menuturkan, setiap hari sang kakak bertugas memberi makan harimau pukul 10.00 WITA.
Siang tadi, seperti biasa almarhum berangkat ke rumah majikannya untuk memberi makan hewan buas tersebut.
Namun salah satu sisi pintu kandang harimau yang memiliki dua pintu tersebut tak terkunci.
Diduga kuat almarhum langsung diterkam harimau. “Kami juga bingung kenapa bisa sampai diterkam, dan juga kandang dalam posisi terbuka,” sebutnya.
Hanifah juga menjelaskan, tetangga rumah mewah tersebut justru tak mengetahui jika majikan kakaknya memelihara hewan buas.
“Tetangga tidak ada yang tahu kalau bosnya pelihara harimau. Malah baru mengetahui tadi.
Kalau anjing sama ayam, mereka tahu. Sedangkan harimau tetangga gak tahu,” jelas Hanifah.
Menurut tetangga almarhum yang tak ingin disebut namanya, semasa hidupnya, sosok almarhum dikenal baik.
“Almarhum sosok yang sangat baik, makanya orang-orang semuanya pada ke sini,” ungkapnya pada TribunKaltim, Sabtu (18/11/2023).
Seorang ibu yang sambil menggendong anaknya juga terdengar menilai sosok almarhum.
“Saya memang tidak terlalu akrab sama almarhum, tapi dia orangnya baik,” singkatnya.
Baca juga: Dibius Sebelum Diangkut, Harimau di Sempaja Samarinda Segera Dievakuasi ke Tabang Kukar
(TribunKaltim.co/Muhammad Zein Rahmatullah/Sintya Alfatika Sari/Rita Lavenia)
Update Pria Tewas Diterkam Harimau
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.