Pria Tewas Diterkam Harimau

Terjawab, Siapa Pemilik Harimau yang Terkam Suprianda, Pengusaha Kayu dan Fitness, Beli Hewan Mahal

Terkuak, siapa pemilik harimau yang terkam Suprianda, pengusaha kayu dan fitness, beli hewan mahal

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunkaltim.co/Rita Lavenia
Penampakan luar kandang harimau yang menerkam pekerja di Samarinda saat hendak diberi makan pada Sabtu (18/11/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO - Kasus harimau memangsa pemberi makannya di Samarinda viral di media sosial.

Diketahui, Suprianda (27) tewas diterkam harimau yang dipelihara majikannya di rumah mewah.

Publik pun dibuat penasaran dengan sosok AS yang disebut-sebut pemilik harimau.

AS disebut-sebut merupakan sosok pengusaha sukses di Samarinda.

Saat ini, AS majikan yang pelihara harimau di Samarinda, hobi pelihara binatang hingga kini jadi tersangka.

Baca juga: Sosok AS Majikan yang Pelihara Harimau di Samarinda, Hobi Pelihara Binatang hingga Jadi Tersangka

Baca juga: Dua Kali Mangkir dari Panggilan, Polisi Akan ke Rumah Terlapor Kasus Penyerobotan Lahan PT ITCIKU

Pengakuan Teman AS

Salah satu teman AS, AI mengatakan tersangka merupakan seorang pengusaha kayu di Kalimantan Timur.

Selain itu, AS juga memiliki tempat fitness di Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda.

Menurutnya, AS hobi memelihara anjing ras mulai herder hingga pitbul.

Ia tidak mengetahui sejak kapan AS memelihara harimau di rumahnya.

"Kalau harimau sepertinya baru. Katanya untuk dapat itu harganya mahal. Dapat dari mana saya juga tidak tahu," ucapnya.

Salah satu warga yang bernama Mayang (48) mengatakan keluarga AS sangat tertutup dan jarang berinteraksi dengan masyarakat sekitar.

"Mereka tertutup. Jadi tidak ada yang kenal. Ketua RT saja tidak ada yang pernah tembus masuk kalau ada sosialisasi kegiatan lingkungan," bebernya.

Petugas kepolisian masih mendalami cara AS mendapatkan harimau dan membawanya ke dalam rumah.

Baca juga: Polda Kaltim Musnahkan 38,48 Gram Sabu di Balikpapan, Disita dari Dua Pria Asal Samarinda

Baca juga: Agar Aman Dievakuasi, Harimau yang Terkam Suprianda Pekerja di Samarinda Dibius dengan Cara Disumpit

Tak Memiliki Izin Memelihara Harimau

Tewasnya Suprianda (27) saat memberi makan harimau milik majikannya, Sabtu (18/11/2023) membuka fakta terkait keberadaan hewan buas tersebut.

AS adalah majikan Suprianda.

AS diketahui tak memiliki izin untuk memelihara harimau.

Harimau tersebut dipelihara di dalam rumah yang terletak di Kelurahan Sempaja Barat, Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda.

Setelah dilakukan penyelidikan, Polda Kaltim menetapkan pemilik rumah yang berinisial AS sebagai tersangka.

AS dianggap lalai karena memelihara Harimau Sumatra di dalam rumah tanpa izin.

Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, M. Ari Wibawanto menegaskan tindakan AS sudah melanggar hukum.

"Kami (BKSDA Kaltim) tidak pernah mendapatkan surat izin memelihara macan. Baik itu Harimau Sumatera ataupun impor. Jadi tindakan memeliharanya ini adalah ilegal," ungkapnya, Minggu (19/11/2023), dikutip dari TribunKaltim.com.

Baca juga: Kisah Sedih Pekerja yang Tewas Diterkam Harimau di Samarinda, Dipecat Bila Tolak Beri Makan Harimau

AS jadi Tersangka

Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yusuf Sutejo menyatakan, AS tak memiliki izin untuk memelihara harimau Sumatra di rumahnya.

Petugas kepolisian masih menyelidiki unsur kelalaian yang mengakibatkan pekerja tewas diterkam harimau.

"Sudah semalam langsung ditahan, di Polresta Samarinda. Dari hasil sementara (tersangka) tidak ada izin," ujarnya, Minggu (19/11/2023).

Kombes Pol Yusuf Sutejo mengaku masih mendalami sejak kapan AS memelihara harimau di rumahnya.

Kepolisian sudah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur untuk mengevakuasi harimau dari rumah AS.

"Yang jelas sudah tidak bisa ditaruh di situ lagi karena nggak ada izinnya," tegasnya.

AS dapat terkena hukuman pidana karena kelalaiannya mengakibatkan korban tewas.

Polisi menjeratnya dengan pasal 359 KUHP atau pasal 21 ayat (2) jo pasal 40 ayat (2) UU Nomor 5 Tahun 1950.

Baca juga: Pemilik Harimau yang Terkam Pekerja di Sempaja Seorang Pengusaha Sukses di Samarinda

Kata Adik Korban

Sementara itu, adik korban Hanifah (26) menjelaskan, kakaknya setiap hari ditugaskan untuk memberi makan harimau.

Pada Sabtu (18/11/2023) sekira pukul 10.30 WITA, korban pergi ke rumah AS ditemani istrinya untuk memberi makan harimau.

Korban meminta istrinya menunggu di luar rumah yang terletak di Kelurahan Sempaja Barat, Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda.

"Dia bilang tunggu saja. Tidak akan lama. Karena mereka mau ke acara nikahan teman," ucap Hanifah.

Menurut Hanifah, korban tak kunjung keluar rumah hingga pukul 13.30 WITA.

Hanifah meminta istri korban untuk masuk ke rumah AS melalui pintu yang pernah ditunjukkan korban.

Setiba di dalam rumah, istri korban mendapati suaminya tewas di dalam kandang harimau.

"Kakak Ipar saya langsung lari keluar, karena sempat dilarang pergi," bebernya.

Istri korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke keluarga dan pihak keluarga membuat laporan ke Polsek Sungai Pinang.

Hanifah menambahkan korban sudah bekerja dengan AS selama tiga tahun.

Baca juga: Update Pekerja Tewas Diterkam Harimau di Samarinda, Misteri Kandang yang Terbuka dan Ancaman Majikan

Harimau Disumpit Dulu

Agar Aman Dievakuasi, Harimau yang Terkam Suprianda Pekerja di Samarinda Dibius dengan Cara Disumpit.

Harimau yang menerkam Suprianda pekerja di rumah seorang pengusaha yang memelihara hewan buas itu, dievakuasi ke Tabang Kutai Kartanegara.

Agar proses evakuasi berjalan aman, harimau itu harus dibius denagn cara disumpit.

Dokter Hewan Amir Ma'ruf selaku Peneliti Satwa Liar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan, harimau tersebut dibius yang dosisnya disesuaikan dengan berat badannya.

Setelah disumpit, obat bius tersebut akan mulai bereaksi dalam waktu 15 menit.

Setelah harimau yang diperkirakan berbobot 100 kilogram lebih tersebut dipastikan kehilangan kesadaran, baru akan dipindahkan ke dalam kandang.

"Setelahnya kami sentuh bulu matanya menggunakan tongkat. Sama seperti manusia, kalau benar-benar tidur tidak akan berkedip," jelas dokter Amir Ma'ruf.

Baca juga: Guna Memastikan Jenisnya, Harimau yang Terkam Manusia di Samarinda Bakal Dievakuasi ke Tabang

Pascadipindahkan ke kandang, mereka harus menunggu harimau tersebut sadarkan diri baru boleh dilakukan mobilisasi.

"Proses sadar kembali bisa mencapai 30 menit. Kalau sudah sadar baru boleh dibawa. Harus begitu agar harimaunya tidak stres," tegas dr. Amir Ma'ruf. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved