Berita Balikpapan Terkini

Tantangan Tim Elit PLN Bagian Pemeliharaan Tower, Hujan dan Angin Kencang di Ketinggian 135 Meter

Tantangan Tim Elit PLN Bagian Pemeliharaan Tower, Hujan dan Angin Kencang di Ketinggian 135 Meter

Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Tantangan Tim Elit PLN Bagian Pemeliharaan Tower, Hujan dan Angin Kencang di Ketinggian 135 Meter. Agus Riyanto, seorang petugas pemeliharaan tower listrik di Kalimantan Timur, memiliki lebih dari 10 tahun pengalaman dan pernah memanjat tower setinggi 135 meter di Samarinda, menghadapi risiko seperti cuaca buruk, serangan burung, dan tawon. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Tantangan Tim Elit PLN Bagian Pemeliharaan Tower, Hujan dan Angin Kencang di Ketinggian 135 Meter

Tim elit PLN UIP3B Kalimantan yang bertugas memastikan fungsi tower dalam keadaan baik memiliki pekerjaan dan tanggung jawab berat.

Mereka harus memanjat tower listrik dengan ketinggian beragam. Tertinggi 135 meter.

Baca juga: 10 Tahun Naik Turun Menara Listrik di Kaltim, Agus Riyanto Kenang Pernah Memanjat Tower Ambles

Agus Riyanto, seorang petugas pemeliharaan tower listrik di Kalimantan Timur, memiliki lebih dari 10 tahun pengalaman dan pernah memanjat tower setinggi 135 meter di Samarinda, menghadapi risiko seperti cuaca buruk, serangan burung, dan tawon.
Agus Riyanto, seorang petugas pemeliharaan tower listrik di Kalimantan Timur, memiliki lebih dari 10 tahun pengalaman dan pernah memanjat tower setinggi 135 meter di Samarinda, menghadapi risiko seperti cuaca buruk, serangan burung, dan tawon. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

Selain rasa takut yang kini sudah berkurang, tantangan lain datang dari alam seperti hujan deras dan angin kencang, tidak jarang gangguan burung.

Semua dihadapi dengan tenang, fokus pada kerjaan agar mencapai target.

seorang petugas pemeliharaan tower listrik di Kalimantan Timur, telah bekerja di bidang ini selama lebih dari 10 tahun.

Agus Riyanto adalah salah satu anggota tim elit PLN UIP3B Kalimantan. Agus Riyanto sudah 10 tahun bergelut dengan pekerjaannya itu.

Pekerjaan memanjat tower memiliki beragam risiko, mulai dari terjatuh hingga tersengat listrik bertegangan tinggi.

Baca juga: Tower Listrik PLN Melak-MMB Segera Dibangun, Wabup Kubar Berharap Dikerjakan 2021

Terhitung sejak 2013, ia telah naik turun tower dengan berbagai varian tinggi. Baik yang puluhan hingga setinggi ratusan meter, bahkan di tengah cuaca buruk dan kondisi yang berbahaya.

"Paling tinggi pernah naik itu tower 135 meter di Samarinda," kenang Agus.

Agus mengaku bahwa ia awalnya juga takut saat pertama kali naik tower. Sebelum akhirnya, ia terbiasa dan bahkan mulai menikmati pekerjaannya tersebut.

"Awalnya memang takut, karena kan baru pertama kali. Tapi lama-lama terbiasa," kata Agus.

Namun begitu, bukan berarti Ia bisa mengenyahkan ketakutan itu. Baginya, setiap memanjat tower, rasa takut tetap ada.

Baca juga: Pembangunan Tower Listrik PLN Melak-MMB Mulai Dikerjakan Tahun Ini, Terkoneksi Lewat PLTD Sendawar

Agus bertugas untuk memeriksa dan memelihara tower listrik di seluruh Kalimantan Timur, termasuk Balikpapan, Samarinda, Bontang, dan Berau.

Untuk pengecekan, dalam sehari, ia dan timnya bisa naik sampai dua atau tiga tower. "Tapi kalau pemeliharaan, maksimal cuma satu tower sehari," imbuh Agus.

Agus mengaku bahwa pekerjaannya cukup berisiko. Ia pernah beberapa kali menemui tantangan, seperti angin kencang dan hujan deras.

Termasuk juga di dalamnya mengalami serangan burung maupun tawon saat sedang berada di ketinggian tower.

Namun, ia selalu berusaha untuk tetap tenang dan fokus pada pekerjaannya. "Kalau angin kencang, kita harus hati-hati. Kalau hujan deras, kita biasanya menunda pekerjaan sampai cuaca cerah," kata Agus.

ILUSTRASI tower listrik
ILUSTRASI tower listrik (Tribunnews.com)

Salah satu pengalaman yang paling berkesan bagi Agus adalah saat ia harus memperbaiki tower yang mengalami longsor.

Tower tersebut berada di Samboja, Kalimantan Timur, dan kondisinya sangat berbahaya. Konstruksinya relatif miring dan risikonya nyaris tak bisa ditebak.

"Saat itu, kita harus naik tower di malam hari," kata Agus.

Kata dia, kondisi tanahnya sudah longsor, dan towernya sudah miring. Praktis dia harus bekerja dengan tepat waktu untuk memastikan tower tersebut.

Agus dan timnya berhasil memperbaiki tower tersebut tanpa ada korban jiwa.

Bunuh diri meloncat dari tower listrik
Bunuh diri meloncat dari tower listrik (liveleak.com)

Namun, pengalaman tersebut membuatnya semakin sadar akan bahaya pekerjaannya.

"Saya selalu memeriksa kondisi tower sebelum naik, dan saya selalu menggunakan peralatan keselamatan yang lengkap," kata Agus.

Agus berharap bahwa pekerjaannya dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Ia ingin memastikan bahwa tower listrik dapat berfungsi dengan baik, sehingga masyarakat dapat menggunakan layanan listrik dengan lancar. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved