Berita Mahulu Terkini
Guru Honorer di Mahakam Ulu Digaji Rp150 Ribu per Bulan, Albensius Badi Beber Cara Bertahan Hidup
Nasib guru honorer di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Provinsi Kalimantan Timur, yang mengabdi
Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Nasib guru honorer di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Provinsi Kalimantan Timur, yang mengabdi demi mencerdaskan kehidupan bangsa masih jauh dari kata sejahterah.
Banyak di antara mereka yang terpaksa menjadi buruh kasar, demi menyambung hidup.
Pengalaman ini pernah dirasakan oleh Albensius Badi, Kepala Sekolah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Long Bangun.
Sejak tahun 2002, setelah menyelesaikan kuliahnya di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Samarinda ia memulai karir di Mahakam Ulu menjadi guru honorer.
Baca juga: Samson Batang Khawatir Bila Ada Pemberhentian Tenaga Honorer di Mahakam Ulu
Salah satu motivasinya adalah melihat keadaan Mahulu yang sangat minim tenaga pendidik.
"Begitu selesai karena keluhannya disini tidak ada guru, hanya kepala sekolah yang PNS selain itu honorer semua," katanya kepada TribunKaltim.co pada Sabtu (25/11/2023).
Saat itu, ia mendapat panggilan dari pamannya yang juga bekerja di Mahakam Ulu.
Padahal, sebelumnya ia ingin melanjutkan kehidupannya di Berau, Kalimantan Timur.
Meski sempat ragu, karena mengingat jalan yang ekstrim, akhirnya ia pasrah dan melanjutkan perjalanan ke Mahulu.
"Tapi om saya telfon saya, mudik aja ke Mahulu. Saya bilang asal bukan di sekolah yang di hilir riam dan dia bilang di sekolah hulu riam, akhirnya saya sampai disini," tuturnya.
Sempat Ingin Pulang Kampung
Hidup menjadi guru honorer dengan segala kepahitannya mulai terasa. Setiap bulan ia hanya mendapat upah Rp 150 ribu.
Dengan keadaan itu, dia mengaku sempat frustasi.
"Saya cukup stres waktu itu, karena gaji dibayar dari siswa," ucapnya.
Baca juga: Kepala Sekolah di Mahakam Ulu Akui akan Susah Jika Tenaga Honorer Dihapus
Selama enam bulan dia bertahan dengan gaji Rp 150 ribu.
"Setelah itu karena ada perubahan naik 450, baru saya masuk ke PTT digaji 750 ribu," kisahnya.
Melihat hal itu, istri Albensius Badi sempat tak tahan dan ingin pulang kampung.
Namun, semangatnya telah kuat untuk tetap berusaha mencerdaskan siswa di Mahulu. Motivasi itu membuatnya terus bertahan dengan gaji kecil.
Meski di saat itu, dia bisa hidup layak di kampung halamannya sendiri.
"Kami orang Timur waktu itu makannya sudah beras bukan nasi jagung," ungkap pria kelahiran Nusa Tenggara Timur ini.
(*)
Kalimantan Timur
gaji honorer
Kisah Guru Honorer
guru honorer
Mahakam Ulu
TribunKaltim.co
Budi Susilo
Nusa Tenggara Timur
| Satlantas Mahulu Gelar Razia di Kawasan Simpang Budaya, Pelanggar Didominasi Usia di Bawah 30 Tahun |
|
|---|
| Polres Mahakam Ulu Gelar Razia Operasi Zebra Mahakam, Fokus Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas |
|
|---|
| Polres Mahakam Ulu Gelar Razia, Pelanggaran Didominasi Pengendara tak Pakai Helm |
|
|---|
| Dispora Kaltim Kuatkan Organisasi Kemasyarakatan di Mahulu, Fokus Peningkatan Kelembagaan Pemuda |
|
|---|
| Dispora Kaltim Ajak Pemuda Mahulu Bermimpi Besar dan Siap Hadapi Era Digital |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.