Berita Internasional Terkini

Kondisi 3 Pemuda Keturunan Palestina yang Ditembak di Vermont, Kasus Kejahatan kebencian Kini Diusut

Kondisi 3 pemuda keturunan Palestina yang ditembak di Vermont. Kasus kejahatan kebencian kini diusut Polisi AS.

Editor: Amalia Husnul A
PBS/New York Times
Tiga mahasiswa keturunan Palestina jadi korban penembakan di Vermont, Amerika Serikat. Inzet: Tiga korban, dari kiri ke kanan, Tahseen Ahmed, Kinnan Abdalhamid, dan Hisham Awartani, diambil sesaat sebelum mereka ditembak. Kondisi 3 pemuda keturunan Palestina yang ditembak di Vermont. Kasus kejahatan kebencian kini diusut Polisi AS. 

Saat ini, mereka merupakan mahasiswa tingkat junior di perguruan tinggi, Awartani belajar di Brown University, Abdalhamid di Haverford College di Pennsylvania, dan Ahmed di Trinity College di Connecticut.

Menurut Marwan Awartani, paman buyut dan mantan menteri pendidikan Otoritas Palestina, ketiganya sedang berjalan menuju rumah nenek Awartani untuk makan malam Thanksgiving sesuai tradisi Amerika Serikat.

Dia mengatakan ketiganya mengambil foto bersama dan mengirimkannya kepada orangtua Hisham beberapa menit sebelum mereka pergi ke rumah sang nenek.

Marwan Awartani menambahkan peluru yang mengenai Hisham menghantam sumsum tulang belakangnya dan dia kehilangan rasa di bagian bawah tubuhnya.

Ia tetap dirawat di rumah sakit hari Minggu malam dan "diperkirakan akan bertahan dari luka-lukanya," menurut pernyataan dari Christina H. Paxson, presiden Brown University.

Ahmed ditembak di dada, dan Abdalhamid mengalami luka ringan, demikian pernyataan dari keluarga korban.

Baca juga: Mengenal KRI dr Radjiman Wedyodiningrat 992, Kapal Rumah Sakit TNI yang akan Dikirim ke Palestina

Keluarga-keluarga korban mendesak pihak berwenang untuk menyelidiki penembakan ini sebagai kejahatan kebencian.

"Mengapa ada yang menembak anak-anak yang mengenakan kaffiyeh Palestina?" kata Marwan Awartani dalam sebuah wawancara.

Tahseen Ahmed, Kinnan Abdalhamid, dan Hisham Awartani, mahasiswa warga AS keturunan Palestina ditembak di dekat Universitas Vermont, Amerika Serikat, kata polisi hari Minggu (27/11/2023).

Polisi setempat menyatakan serangan ini diusut sebagai kejahatan kebencian. 
 
“Di saat yang penuh ketegangan ini, tidak ada yang bisa melihat kejadian ini dan tidak menduga ini mungkin merupakan kejahatan yang dipicu kebencian.

Dan saya sudah berhubungan dengan mitra penyidikan dan penuntutan federal untuk mempersiapkan diri jika itu terbukti,” katanya dalam rilis berita.

Ia menambahkan, "Kenyataannya adalah kita belum tahu sebanyak yang kita inginkan saat ini.

Tapi saya mengimbau masyarakat untuk tidak membuat kesimpulan berdasarkan pernyataan dari pihak yang tidak terlibat dan berpengetahuan yang mungkin bahkan lebih sedikit.”

Sebelumnya, American-Arab Anti-Discrimination Committee merilis pernyataan yang mengatakan korban adalah mahasiswa Amerika Serikat keturunan Palestina dan ada "alasan untuk yakin penembakan ini terjadi karena korban adalah orang Arab."

Ia mengatakan seorang pria berteriak dan mengganggu korban, yang sedang berbicara dalam bahasa Arab, lalu menembak mereka. FBI mengatakan mereka mengetahui adanya penembakan ini.

Baca juga: Abaikan Desakan Negara-negara Arab, AS Anggap Serangan Israel ke Palestina Sebagai Hak Membela Diri

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved