Berita Kutim Terkini
Mengabdi Sebagai Guru Honorer 5 Tahun di Perbatasan Kutai Timur, Nida Semangat Jadi Wali Kelas
Seorang wali kelas SDN 009 Sandaran, Desa Susuk Luar, Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur, Nida Rahmatillah (24) menghabiskan 5 jam sehari
Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Seorang wali kelas SDN 009 Sandaran, Desa Susuk Luar, Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur, Nida Rahmatillah (24) menghabiskan 5 jam sehari untuk mengajar.
Ia mengabdi sebagai guru honorer sejak lulus SMA dari tahun 2018 silam. Saat itu, ia memulai karirnya di sekolah tersebut sebagai guru bantu.
Ia juga sempat menjadi seorang pustakawan di SDN 009 Sandaran yang berjarak sekitar 80 kilometer dari Kota Sangatta itu.
Baca juga: Upah Guru Honorer di Bawah UMK, Alasan Badi Tetap Bertahan Walau Sempat Digaji Rp 150 Ribu per Bulan
"Karena kebutuhan dan passionnya mengajar sehingga saya berminat menjadi seorang guru," ungkap Nida, Minggu (26/11/2023).
Tak hanya itu, ia mengaku membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari rumahnya untuk menuju ke SDN 009 Sandaran. Pasalnya, ia harus berjalan kaki menuju sekolahnya.
Kata dia, baru tahun ini ia menjadi seorang wali kelas IV yang berisikan 23 murid.
Dari profesi yang ia geluti, ia mendapat upah yang bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu.
Dia mendapat honor tersebut dirapel per 6 bulan sekali.
Baca juga: Cerita Guru Honorer di Kukar, Beban Kerja Berat Gaji Tersendat, Upah di Bawah Standar
"Selain dari BOS Pemkab Kutim juga memberikan insentif daerah sebesar Rp 1.800.000 setiap bulan masuk ke rekening," jelasnya.
Di samping ia menjadi seorang wali kelas, ia juga dipercaya sebagai guru ekstrakurikuler bidang Pramuka. Ia mendapat upah sekitar Rp 2 juta per 6 bulan dari hasil sampingannya sebagai guru Pramuka.
"Honor tersebut masuk bersamaan dengan honor wali kelas dari BOS setiap 6 bulan sekali," urainya.
Saat ini, ia menyambi kuliah di Universitas Terbuka dengan jurusan guru sekolah dasar (PGSD) dengan harapan dapat mengikuti seleksi PPPK.
"Masih sambil kuliah, semoga bisa lulus segera agar bisa diangkat menjadi PPPK," imbuhnya. (*)
Pemkab Berau Dukung Pembangunan RS Swasta Tipe D, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Pemkab Kutim Siapkan Lahan Yang Lebih Layak untuk Relokasi TPA Sangatta |
![]() |
---|
Raperda APBD Perubahan 2025 Kutim Disahkan, Defisit Anggaran Rp 98,9 Miliar |
![]() |
---|
Rumah Sakit Kapal dr. Lie Dharmawan Segera Beroperasi di Kutim, Gratis untuk Warga Pesisir |
![]() |
---|
Atlet IPF Kutim Raih 4 Medali Perak Word Pickleball Championship Bali 2025 Tingkat Asia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.