Berita Kukar Terkini
Kasus Terbaru di Tenggarong Kukar, 6 Kisah Warga Panjat Tower di Indonesia yang Membuat Heboh
Warga Kota Tenggarong mendadak geger saat seorang remaja putri nekat memanjat tower pemancar Radio Pemerintah Kabupaten (RPK) Kukar
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO - Warga Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, mendadak geger.
Ada seorang remaja putri nekat memanjat tower pemancar Radio Pemerintah Kabupaten (RPK) Kukar, Selasa (28/11/2023).
Aksi nekat yang diperkirakan terjadi pada pukul 15.00 WITA dan sempat direkam warga dan viral di
media sosial.
Diketahui, tower pemancar tersebut memiliki ketinggian mencapai 75 meter, berlokasi di Jalan Stadion Tenggarong, Komplek Stadion Rondong Demang Tenggarong, Kutai Kartanegara.
Baca juga: Penanganan Longsor, Satu Jalur Jalan Poros Tenggarong-Samarinda Ditutup Hingga Akhir 2023
Awalnya, situasi terlihat biasa saja ketika seorang remaja duduk di bawah tower tersebut.
Tidak ada yang mengetahui mengapa ia berada di sana.
Ia tetap diam tanpa memberikan penjelasan apapun.
Namun, setengah jam kemudian, situasi berubah drastis.
Petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Matan Kukar yang tiba di lokasi melihat perempuan tersebut telah memanjat tower setinggi 15 meter.
Tak sempat memanjat lebih tinggi, petugas pun berhasil mengevakuasi anak perempuan yang enggan dipublikasikan identitasnya itu.
Aksi nekat sang remaja perempuan itu berhasil dihentikan, setelah tim penyelamat dari Disdamkarmatan Kukar melakukan evakuasi dengan cara memanjat tower.
Setelah berbicara secara persuasif dengan petugas, anak itu akhirnya mau turun dari menara.

Kepala Disdamkarmatan Kukar, Fida Hurasani menuturkan proses evakuasi berjalan sesuai rencana.
Ia menginstruksikan kepada regu penyelamat untuk bertindak persuasif membujuk anak tersebut untuk turun.
“Alhamdulillah proses evakuasi berjalan lancar, tadi juga anaknya ketika melihat petugas naik dan dia mau turun,” sebut Fida.
Dalam proses evakuasi ini juga terungkap, aksi nekat anak perempuan itu dilatarbelakangi rasa kecewa terhadap orang tuanya.
"Dia mengaku sudah capek di rumah, pulang sekolah, ngambilin adiknya. Setelah itu dia baru pegang handpone sebentar, justru diambil sama bapaknya,” ungkap Fida.
Berita Lain: 5 Kasus Warga Panjat Tower karena Diduga Depresi, Ada yang Putus Cinta hingga Tak Direstui Nikah
Kasus warga panjat tower sudah beberapa kali terjadi di Indonesia dan membuat heboh.
Alasan warga nekat panjar tower cukup beragam, mulai dari dilarang nikah hingga mengalami gangguan jiwa.
Selain di Tenggarong tadi, berikut sederet kasus warga panjat tower diduga karena depresi yang pernah terjadi di Indonesia seperti dilansir Kompas.com:
1. Mahasiswi memanjat tower di Sleman
Seorang mahasiswi memanjat tower saluran udara teganggan ekstra tinggi (SUTET) di wilayah Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarto pada Selasa (10/10/2023).
Diduga ia depresi dan hendak mengakhiri hidupnya.
Beruntung tim gabungan berhasil menyelamatkan mahasiswi tersebut.
Dari keterangan keluarga, korban mempunyai keinginan untuk bertemu bapaknya yang berada di Jakarta.
Namun keinginan tersebut tak kunjung terlaksana dan ia pun terlihat sangt murung.
Dibujuk Depresi dan gangguan mental merupakan dua hal dominan yang menjadi penyebab timbulnya penyebab seseorang melakukan bunuh diri.
Dalam beberapa kasus seseroang mebgakhir hidupnya biasanya akan timbul perasaan yang intens layaknya marah, kecewa, dan panik walaupun yang bersangkutan tidak pernah mendapatkan diagnosis gangguan mental apapun.
Hal tersebut dijelaskan oleh psikolog Unair, Atika Dian Ariana.
Ia menyebut keberagaman penyebab seseorang mengakhiri hidupnya dapat dikategorikan biopsikososial.
"Beberapa hal seperti putus dengan pacar, atau merasa ditolak oleh kelompok bisa jadi membuat dia merasa frustasi," kata dia dalam keterangannya, Senin (3/7/2023).
Lewat pendekatan tersebut maka dapat diketahui bahwa faktor terdekat bunuh diri adalah depresi dari proses sosial.
Baca juga: Kukar Full Senyum Hadirkan Mr Jono Joni, JKT 48 di Tenggarong Seberang dan Kangen Band di Samboja
Atika pun berpesan ketika mempunyai pikiran atau niat mengkakhiri hidup, carilan bantuan sesegera mungkin dengan curhat ke orang yang dipercaya atau melakukan konseling kepada profoesional.
Secara pribadi, beri afirmasi ke diri sendiri bahwa hidup adalah berkah tak ternilai yang layak diperjuangkan.
"Mulai terapkan gaya hidup sehat, perhatikan diri sendiri, dan fokus pada hal-hal bermanfaat yang membuat hidup lebih bermakna," tukas dia.
2. Panjat tower karena tak direstui menikah
Y (17), diduga hendak bunuh diri nekat memanjat tower di Kabupaten Lombok Timur pada Jumat (16/9/2022).
Aksi percobaan mengakhiri hidup itu terjadi di Desa Montong Gamang, Kecamatan Kopang, Lombok Tengah.
Kapolsek Kopang AKP Suherdi mengatakan, dari informasi warga di sekitar lokasi, korban ingin melakukan bunuh diri karena frustasi.
Y ternyata ingin menikah dengan pacarnya, akan tetapi belum disetujui oleh pihak keluarga perempuan.
Dalam proses penyelamatan, polisi menghadirkan pacar beserta keluarganya untuk membujuk korban yang berada di atas tower agar mau turun.
Selang beberapa lama, korban pun akhirnya mau mengikuti permintaan pacarnya untuk turun dari atas tower.
Namun, di pertengahan tower saat hendak turun, korban sempat mengalami pingsan karena merasa lemas kelelahan.
Akhirnya, polisi dibantu masyarakat sekitar langsung naik ke tower dan mengevakuasi korban ke bawah.
3. Remaja perempuan di Tasikmalaya 2 kali panjat tower
TA (16), gemparkan warga Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), karena nekat memanjat tower listrik pada Selasa (27/9/2022) siang.
Ketua RT setempat, Deni Romdoni, menduga aksi nekat TA memanjat tower listrik dilandasi persoalan asmara.
Deni mengungkapkan, TA sempat akan dinikahkan secara agama dengan A (16), warga Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jabar, sekira seminggu lalu.
Akan rencana pernikahan itu dibatalkan oleh pihak keluarga laki-laki karena melihat tingkah laku yang tidak baik dari TA.
"Katanya saat itu TA memperlihatkan perilaku kurang sopan bahkan berteriak-teriak yang membuat pihak keluarga laki-laki (A) membatalkan (rencana) pernikahan," ungkapnya.
Saat penyelamatan, ibu kandung TA yakni N (45) ikut turut mmebujuknya agar turun.
Sementara di saat bersamaan, empat petugas naik secara diam-diam mendekati TA yang berada di ketinggian 20 meter.
Salah seorang petugas yang mengendap-endap berhasil menyergap TA kemudian mengikatkan tubuh perempuan itu ke tubuhnya.
Baca juga: Hari Ini Tenggarong Bakal Seru, Ada Ritual Belimbur atau Siram-siraman, Sultan Kukar Minta Tertib
Petugas pun berhasil menyelamatkan TA dan membawanya ke bawah.
Namun TA kembali naik tower listrik di Kampungnya pada Rabu (19/10/2023).
Ia melakukan aksinya usai pulang berobat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bogor.
Ia pun diketahui beberapa kali menyambangi rumah mantan pacarnya inisial A (16) asal Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.
TA kembali berhasil diselamatkan dan ia mendapatkan obat penenang dari petugas medis Puskesmas Mangkubumi.
4. Santri di Cilacap panjat tower setinggi 73 meter
BS (27), seorang santri mencoba bunuh diri dengan memanjat tower seluler setinggi 73 meter di Desa Kesugihan Kidul, Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (4/11/2022).
BS diketahui berasal dari Palembang.
Ia sudah lima tahun menjalani rehabilitasi jiwa di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Kesugihan.
Setelah dibujuk berjam-jam, BS bersedia turun dari tower tersebut.
5. Pria di Semarang nekat naik tower
Warga Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), dihebohkan dengan ulah seorang pria yang naik ke atas tower yang berada di Jalan Peres, Kuningan, Semarang Utara pada Kamis (14/9/2023).
Pria tersebut akhirnya turun dari tower setelah diiming-imingi makanan dan minuman.
Kasi Tuna Susila dan Perdagangan Orang (TSPO) Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang Bambang Sumedi mengatakan, pria tersebut merupakan orang dalam gangguan jiwa atau ODGJ.
Petugas gabungan juga melakukan berbagai cara agar ODGJ tersebut bisa turun dari tower, salah satunya dengan iming-iming makanan dan minuman.
"Setelah ODGJ turun polisi memberikan makanan dan minuman. Setelah itu kita evakuasi," imbuhnya.
Selain itu pihaknya mengaku belum mengetahui identitas ODGJ tersebut.
6. Pria di Bantul loncat dari tower
OA (26), pemuda di wilayah Kalurahan Tirtosari, Kapanewon Kretek, Bantul tewas setelah meloncat dari sebuah tower, Selasa (3/10/2023).
Aksi mengakhiri hidup yang dilakukan OA sempat beredar di media sosial.
Kapolsek Kretek, AKP Haryanto mengatakan sebelum mengakhiri hidup dengan loncat dari tower, OA sempat datang ke Puskesmas Kretek diantar keluarganya untuk memeriksa kesehatan jiwa.
Setelah tes, ia diantar pulang ke psikolog dengan menggunakan motor dan ia terlihat gelisah.
Saat motor yang dinaiki keduanya berhenti, AO langsung turun dari mototr dan naik ke tower selular setinggi 30 meter.
Psikolog yang ada di lokasi langsung bergegas menghampiri korban.
Namun posisi korban sudah memanjat tower seluler.
"Setelah itu, korban bunuh diri dengan cara melepaskan pegangan tangan dari tower dan jatuh dari tower ke plasteran bawah ( BTS Seluler Tower)," terang AKP Haryanto.
AO sempat dilarikan ke rumah sakit dan ia dinyatakan meninggal dunia.
Kontak bantuan Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/ SUMBER: KOMPAS.com
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.