Berita Kaltim Terkini

Pj Gubernur Soal Kuota BBM di Kaltim, Pertamina Harus Hitung Ulang Karena Ada Proyek IKN Nusantara

Pj Gubernur Soal Kuota BBM di Kaltim, Pertamina Harus Hitung Ulang Karena Ada Proyek IKN Nusantara

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy
Pj Gubernur Akmal Malik bakal bertemu Pertamina di Jakarta guna membahas permasalahan antrean BBM di sejumlah SPBU di Kaltim. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pj Gubernur Soal Kuota BBM di Kaltim, Pertamina Harus Hitung Ulang Karena Ada Proyek IKN Nusantara.

Menurutnya, pasca pertemuan dengan GM PT Pertamina Patra Niaga Balikpapan, seharusnya ada beberapa point yang mesti dikaji.

Pertama ada oknum yang menyimpangkan BBM Subsidi ada selisih harga antara BBM Subsidi dengan BBM Non Subsidi yang membuat deviasi harga

Baca juga: Mobilisasi IKN, Kendaraan Luar Provinsi dan Pengawasan, Alasan Pemprov Kaltim Minta Tambah Kuota BBM

Kedua ada miss (ketidakcermatan) Pertamina pada tahun 2022 dalam memperkirakan kebutuhan BBM Subsidi di Kaltim pada tahun 2023.

"Terakhir atau ketiga aktivitas pembangunan di IKN tak dihitung saat menyusun kuota BBM pada tahun lalu," tegas Akmal Malik, Rabu (29/11/2023).

"Saya juga minta Pertamina jangan membuat kebijakan yang sama (harus ada kaji ulang)," sambungnya.

One fix policy for all menurut Akmal, yang diberlakukan pihak Pertamina kurang tepat karena Kaltim tidak sama dengan daerah lain di Indonesia, seperti Jawa atau Sumatera.

Atau dengan Provinsi Kalimantan lainnya, maka harus ada kebijakan asimetris juga terkait distribusi minyak (BBM) di Kaltim.

Baca juga: Pertamina Pastikan Kuota BBM Jenis Pertalite di Balikpapan Aman Hingga Akhir 2023

Kondisi ini bahkan sudah lama berlangsung sehingga ia meminta instansi terkait terus melakukan komunikasi dan koordinasi untuk mengatasi.

Kegiatan perekonomian masyarakat terus meningkat seiring pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi Kaltim juga jadi faktor lain

Pembangunan yang sangat pesat pasca ditetapkan Ibu Kota Nusantara (IKN), juga membutuhkan ketersediaan BBM cukup besar di Kaltim.

"Nah ini yang ingin kita bicarakan dengan pemangku kebijakan perminyakan itu, seperti BPH Migas dan Pertamina," tukas Akmal Malik.

"Saya akan mengusahakan, kuota BBM bagi Kaltim tahun 2024 ditambah dengan hitungan-hitungan baru agar tak ada lagi antrean di SPBU pada tahun depan," imbuhnya.

Baca juga: Fakta Kuota BBM di Samarinda tak Pernah Berkurang, Namun Terjadi Kelangkaan dan Itu Berulang-ulang

Ia bersama GM Pertamina Parta Niaga, sudah sepakat untuk sama-sama menemui pejabat di institusi yang berkaitan dengan menetapkan kuota BBM di Jakarta.

Bahwa untuk tahun 2024 kuota BBM Kaltim perlu ditambah dengan memperhitungkan adanya peningkatan aktivitas pembangunan di IKN dan meningkatnya aktivitas masyarakat.

"Pertemuan dengan pejabat penentu kuota BBM di Jakarta, belum dapat terlaksana. Saat saya berada di Jakarta pada minggu lalu, pejabat yang hendak ditemui sedang tidak berada di Jakarta," tandas Akmal Malik. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved