Berita Balikpapan Terkini
Walikota Rahmad Mas'ud Sebut Pemkot Evaluasi Kinerja Kontraktor
Wali Kota Rahmad Masud mengatakan, pemerintah akan mengkaji terlebih dulu asas manfaat, serta evaluasi berdasarkan kinerja kontraktor
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sembilan program prioritas di bawah kepemimpinan Wali Kota Rahmad Masud dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan 2021-2026 terus diwujudkan.
Adapun kesembilan program yang saat ini juga tengah digencarkan pemkot antara lain:
- Penguatan birokrasi pemerintahan;
- Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan;
- Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan;
- Pengentasan kemiskinan;
- Penyediaan air minum yang sehat dan merata.
Selain itu, terdapat pengendalian banjir, peningkatan kualitas lingkungan hidup dan kondisi sosial yang nyaman, pengembangan Balikpapan sebagai Kota MICE atau meeting, incentives, conventions and exhibitions.
Baca juga: DPRD Balikpapan Sebut Proyek DAS Ampal Sebabkan Air PDAM Mati dan Jalan Berdebu
Kemudian pengembangan Balikpapan sebagai kota kreatif dan revitalisasi perusahaan daerah (Perusda).
Kini, beberapa dari program tersebut satu per satu mulai tampak dirasakan masyarakat Kota Balikpapan wujudnya.
Antara lain pembangunan drainase, rumah pompa, realisasi pembangunan infrastruktur
sekolah, banyaknya jalan yang sudah diaspal, serta realisasi fasilitas lainnya.
Kendati demikian, terdapat salah satu program yang saat ini menjadi sorotan masyarakat Kota
Balikpapan.
Yakni program pengendalian banjir dalam proyek multiyears pembangunan daerah aliran sungai (DAS) ampal yang digarap oleh kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa.
Diawali dengan pembuatan saluran drainase dan pengerjaan peninggian jalan di depan Global Sport Jalan MT Haryono.
Baca juga: Jalan Berlubang DAS Ampal Balikpapan Tunggu Manhole, Rafiuddin Fokus Pembenahan Jalur Wika-Perumda
Kemudian berlanjut pekerjaan proyek di depan MS Glow Jalan MT Haryono, Kota
Balikpapan, Kalimantan Timur.
Selanjutnya terdapat pengerjaan perbaikan saluran sekunder Balikpapan Baru atau tepatnya di depan Kantor Telkom, MT Haryono, Kota Balikpapan.
Belum selesai pengerjaaan titik saluran sekunder, kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa melanjutkan pengerjaan pada titik perbaikan saluran sekunder Inhutani tepatnya di sebrang MS Glow Kota Balikpapan.
Dampak dari pengerjaan proyek yang dikerjakan secara bersamaan tersebut lantas mengundang kerusakan di sepanjang jalan MT Haryono, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Selain merusak kontur jalan, proyek tersebut lantas menjadi berdebu ketika cuaca sedang terik, hingga kerap memicu kemacetan lantaran alat berat yang menjadi komponen pengerjaan proyek terparkir di badan jalan.
Memohon Maaf ke Warga
Menanggapi sorotan tersebut, Wali Kota Rahmad Masud menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Kota Balikpapan.
"Mohon maaf kepada masyarakat (Balikpapan) atas ketidaknyamanannya
terhadap (pengerjaan proyek) yang masih berlangsung," ujar Rahmad Masud kepada TribunKaltim, Kamis (23/9/2023).
Menurutnya, dalam setiap pengerjaan proyek memiliki proses. Di balik ketidaknyamanan tersebut, proyek ini menjadi upaya pemerintah dalam menanggulangi permasalahan banjir yang ada di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Sebenarnya (proyek) ini juga untuk membuat nyaman Jalan MT Haryono Balikpapan (ke depannya). Tapi ini kan ada prosesnya dan lagi berjalan," tutur Wali Kota Rahmad Masud.
Dalam hal ini, menurutnya, pemkot melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Balikpapan dan Manajemen Konstruksi PT Yodya Karya terus melakukan pengawasan sesuai dengan tupoksinya masing-masing atas pengerjaan proyek tersebut.
Baca juga: Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud Pimpin HUT Damkar, Satlinmas dan Satpol PP, Musnahkan BB Miras
"Kita tidak sedang mencari kesalahan, tapi bagaimana kita saling support dan saling mendukung supaya proses pekerjaan ini selesai," ucap Wali Kota Rahmad Masud.
Selain itu, ia juga menanggapi isu yang beredar yakni PT Fahreza Duta Perkasa selaku kontraktor sempat dikabarkan meminta perpanjangan kontrak masa kerja.
Sinyal perpanjangan kontrak tersebut, disinyalir lantaran progres pada proyek di kawasan Jalan MT Haryono Balikpapan ini diprediksi tidak dapat mengejar target hingga Desember 2023 mendatang.
Terkait perpanjangan kontrak ini, Wali Kota Rahmad Masud mengatakan, pemerintah akan mengkaji terlebih dulu asas manfaat, serta evaluasi berdasarkan kinerja kontraktor.

Kemudian dilakukan penyesuaian agar tidak bertentangan dengan regulasi undang-undang.
"Kita lihat kondisinya, bagaimana kinerja (kontraktor) serius atau tidak. Jika terlambat (tidak mengejar target) apa kendala dan penyebabnya," katanya.
"Itu kita kaji dan evaluasi dulu," ulas Walikota Rahmad Masud.
"Untuk orientasi kemajuan pembangunan Kota Balikpapan, harus optimistis dong (proyek rampung sesuai target)," ucapnya.
Baca juga: Warga Keluhkan Dampak Proyek DAS Ampal Balikpapan, Berdebu hingga Merusak Ban Motor
Tak hanya demikian, sorotan publik kerap merujuk sikap pemkot Balikpapan yang terkesan bungkam mempublikasikan capaian progres dari pengerjaan proyek tersebut.
Padahal, pengawasan di lapangan telah terus dimonitor oleh instansi terkait.

"Biarkan orang (kontraktor) bekerja dulu. Setelah selesai, akan kelihatan titik banjir dan tinggi genangan yang bisa teratasi," kata Kepala DPU Balikpapan Rita, ketika dihubungi TribunKaltim.co.
Senada demikian, Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Balikpapan, Jen Supriyanto mengatakan
"Biarkan kontraktor bekerja, berusaha menyelesaikan tanggung jawabnya," kata Rita.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.