Berita Nasional Terkini
2 Napi Meninggal, 13 Dirawat, Gegara Pesta Minuman Oplosan Hand Sanitizer Lapas Kelas IIA Serang
Sebanyak 15 narapidana di Lapas Kelas IIA Serang menjadi korban karena menenggak miras oplosan, 2 di antaranya tewas dan sisanya dirawat.
TRIBUNKALTIM.CO - Sebanyak 15 narapidana di Lapas Kelas IIA Serang menjadi korban karena menenggak minuman bersoda dan hand sanitizer, 2 di antaranya tewas dan sisanya dirawat.
Kelima belas tahanan tersebut meminum oplosan tersebut di kamar tahanan.
Kepala Lapas Kelas IIA Serang, Fajar Nur Cahyono mengatakan minuman oplosan tersebut terdiri dari minuman bersoda dan hand sanitizer yang mengandung alkohol 70 persen.
Fajar mengatakan, hand sanitizer didapat dari tembok poliklinik yang diambil tahanan samping atau taping, atas permintaan tahanan lain untuk membersihkan luka.
Baca juga: Kronologi Pesta Miras Oplosan di Subang yang Telan Korban Jiwa, Hajatan Pernikahan Berujung Petaka
"Ada sisa bekas membersihkan koreng si Bento, nah sisa hand sanitizer ini setengah botol itu dicuri-curi terus dicampur coca cola yang mereka beli dari kantin," kata Fajar, Jumat (1/12/2023).
Akibat hal itu, lanjut Fajar, tujuh narapidana dilarikan ke Rumah Sakit Banten dan Bhayangkara untuk menjalani perawatan medis, karena mengalami keluhan sakit kepala dan mual.
"Dua orang meninggal dunia (Beni Yulius dan Beni Priatna), yang lima sembuh," katanya.
Sedangkan delapan laninya, ungkap Fajar, hanya mengalami keluhan ringan dan telah dilakukan perawatan di dalam Lapas dengan diberikan vitamin dan susu.
"Saat ini mereka dikumpulkan di satu kamar, agar kita mudah memantaunya ketika mengalami keluhan," ujarnya.
Menurut Fajar, dua orang yang meninggal sudah diserahkan kepada keluarganya di Tangerang, Provinsi Banten.
"Alhamdulillah keluarga mereka menerima dengan ikhlas. Kami juga menyampaikan belasungkawa," pungkasnya, seperti dilansir TribunBanten.com di artikel berjudul Bikin Geleng Kepala, 15 Napi di Lapas Kelas IIA Serang Disebut Tenggak Soda Campur Hand Sanitizer.
Petugas Lapas Diperiksa
Kepala Lapas Kelas IIA Serang, Fajar Nur Cahyono mengaku, masih melakukan pendalaman terkait masalah tersebut.

"Lagi didalami tim periksa, Kanwil juga memerintahkan kepada tim melalukan pemeriksaan termasuk pada petugas jaga yang piket hari itu," kata Fajar di Lapas Kelas IIA Serang, Jumat (1/12/2023).
Menurut Fajar, ada dua regu yang diperiksa Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Banten.
Selain itu, pihaknya juga masih mendalami motif 15 narapidana yang menenggak minuman oplosan.
"Termasuk itu (Motif) masih didalami, yang jelas saat ini kami masih fokus ke pemulihan 13 narapidana yang selamat," ujar Fajar.
Sementara itu, Kepala Divisi (Kadiv) Pemasyarakatan Jalu Yuswa Panjang telah memeriksa dua regu jaga yang bertugaspada Minggu, 26 November 2023.
"Satu regu terdiri dari 9 orang petugas. Tapi memang mereka mengaawasi 900 orang narapidana," ujar Jalu.
Ia meminta Kepala Lapas Kelas IIA Serang meningkatkan pengawasan pada narapidana. Terutama pada orang-orang yang menenggak minuman oplosan.
"Fokus ke korban dulu, nanti unsurnya seperti apa lihat kedepan," pungkasnya
Baca juga: Dicekoki Miras, Anak 16 Tahun di Bontang Dirudapaksa Secara Bergiliran 2 Temannya Sendiri
Berita Lain: Korban miras oplosan di Subang bertambah jadi 12 orang tewas, 2 di antaranya suami istri
Pesta minuman keras oplosan (miras oplosan) di Kabupaten Subang, Jawa Barat, bertambah menjadi 12 orang.
Sebelumnya 9 orang meninggal dan 5 kritis, kini yang meninggal menjadi 12 orang dan kritis 2 orang.
Dua di antara yang meninggal dunia adalah pasangan suami istri.
Polisi juga sudah menangkap penjual miras oplosan di Jalancagak, Subang.
"Korban minuman oplosan tersebut hingga Senin (30/10/2023) sore telah mencapai 12 orang meninggal dunia, dan tiga lainnya kritis," kata Kepala Kepolisian Resor Subang AKBP Ariek Indra Sentanu saat dikonfirmasi, dikutip dari Tribun Jabar.
Untuk tiga korban yang masih dalam kritis, hingga kini masih dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang.
Polisi juga sudah menangkap dua orang yang diduga jadi pengedar minuman keras oplosan maut itu.
Kedua orang itu berinisial NN (59) dan RR (43). Mereka merupakan suami istri.
Sebagai informasi, belasan orang tewas setelah menenggak minuman beralkohol oplosan dalam sebuah hajatan di Subang pada Minggu (29/10/2023) malam.
"Para korban berkumpul dan membeli minuman beralkohol atau miras oplosan di Kampung Jabong. Para korban meminum minuman keras di acara pernikahan tersebut," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo.
Para korban ini mengaku mengalami gejala sakit dan langsung dilarikan ke puskesmas terdekat.

Beberapa orang bahkan meninggal saat penanganan, sebagian lagi masih dilakukan perawatan dengan kondisi yang masih berstatus kritis.
Ibrahim mengatakan, sejumlah barang bukti diamankan yaitu belasan botol miras serta lainnya.
Humas RSUD Ciereng Subang Wawan menjelaskan bahwa korban tewas di RSUD Ciereng Subang diduga lantaran mengonsumsi miras lebih dari kadar.
"Kami tidak melakukan pemeriksaan secara laboratorium dari akibatnya, cuma dari diagnosa kami ini karena pasien mengkonsumsi alkohol lebih dari kadar," katanya.
Menurut Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu, miras oplosan tersebut dibeli dari warung di kawasan Jalancagak Subang.
"TKP penjual miras oplosan tersebut sudah kita pasangi garis polisi dan kita sedang memburu pelaku yang menjual miras oplosan tersebut," kata Ariek.
Hingga Senin siang, lima korban meninggal telah dimakamkan. Sedangkan empat lainnya masih di kamar mayat RSUD Subang.
Begitu juga lima korban yang kritis masih menjalani perawatan di IGD RSUD Subang (Update 3 orang yang kritis kemudian meninggal dunia).

Pesta miras oplosan itu berlangsung di Kampung Cipulus, Desa/Kecamatan Sagalaherang, Subang, Minggu (29/10/2023).
Di antara korban miras oplosan adalah pasangan suami istri (pasutri).
Kades Jalancagak, Indra Zaenal, membenarkan adanya peristiwa pesta miras yang menyebabkan sembilan orang meninggal dunia.
Baca juga: Kasus Subang Terbaru 2023 Hari Ini, TSK Pembunuhan Ibu dan Anak Janji Bayar Utang Pakai Dana BOS
"Pesta miras tersebut terjadi pada malam Minggu kemarin. Bahkan warga saya lima orang menjadi korban, tiga di antaranya meninggal dunia dan dua kritis di RSUD Ciereng," kata Indra Zaenal, Senin.
Katanya, dari belasan orang yang jadi korban tersebut tak hanya dari Desa Jalancagak, melainkan tersebar dari beberapa desa di tiga Kecamatan.
"Korban berasal dari beberapa desa di Kecamatan Jalancagak, ada dari Kecamatan Serangpanjang, dan Sagalaherang juga," ucapnya.
"Adapun korban yang meninggal akibat pesta miras oplosan tersebut merupakan warga Kecamatan Jalancagak, di antaranya tiga orang warga Desa Jalancagak, dua orang warga Tambakan yang merupakan pasutri. Satu orang warga Desa Bunihayu dan satu orang warga Desa Cipancar, Kecamatan Serangpanjang. Serta satu orang warga Desa Leles dan satu orang warga Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Sagalaherang," katanya.
Baca juga: Kasus Subang Terbaru 2023 Hari Ini, Surawan Ungkap Hasil Olah TKP Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Akibat peristiwa miras oplosan yang menelan belasan korban tersebut, warga sangat geram dengan penjual miras oplosan.
"Warga semalam lakukan sweeping dan menghancurkan beberapa warung penjual miras," ucapnya, seperti dilansir TribunJabar.id di artikel berjudul KRONOLOGI Pesta Miras Oplosan di Subang yang Telan Korban Jiwa Sembilan Orang dan Lima Kritis dan Kompas.com.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.