Berita Nasional Terkini

Pendaftaran Relawan Kemanusiaan Palestina 2023, Sudah 400 Orang Siap Berangkat ke Gaza

Ratusan orang dikabarkan siap berangkat ke Gaza, Palestina untuk menjadi relawan kemanusiaan.

MOHAMMED ABED / AFP
Pengungsi Palestina mendirikan tempat berlindung di halaman sekolah yang dikelola pemerintah di Rafah di Jalur Gaza selatan, pada 2 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas. 

Meski senang, Husein mengungkapkan kesedihan karena meninggalkan keluarganya yang masih berada di Gaza.

Dalam konflik antara kelompok Hamas dengan Israel membuat 11 kerabat dari istri Husein, Jenan Yunus Ikhlas, menjadi korban.

Baca juga: Trending di X, Gigi Hadid Kecam Israel yang Terus Menyebut Warga Palestina Teroris

"Saya sebenarnya sangat sedih, sangat berat ketika harus meninggalkan keluarga kami di Gaza. Saat itu, hari ketika kami meninggalkan Gaza, 11 kerabat istri saya meninggal," ucap dia.

Husein menceritakan, perjuangan untuk dievakuasi bersama keluarganya tidaklah mudah.

Sebab, proses evakuasi membutuhkan waktu yang lama lantaran tak ada transportasi dari Gaza menuju perbatasan Rafah, Palestina.

"Kami enggak mudah mendapatkan transportasi di Gaza ke Rafah karena tidak ada bahan bakar dan risiko bombardir terus terjadi setiap hari," kata Husein.

Baca juga: Dewa 19 Bakal Gelar Konser Amal di Surabaya, Hasil Penjualan Tiket untuk RS Indonesia di Palestina

Situasi itu membuat Husein harus menunggu namanya tercantum di dalam daftar evakuasi.

Namun, penentuan nama-nama warga negara asing yang dievakuasi juga diputuskan oleh berbagai pihak sehingga Husein harus tiga kali bolak-balik dari Gaza menuju Rafah.

"Untuk masuk list (daftar evakuasi) agar tembus ke Rafah itulah, saya sampai bolak-balik tiga kali," ucap Husein.

Sesampainya di Rafah, Husein dan keluarganya pun harus mengantre bersama sekitar 6.000 warga asing yang menunggu dievakuasi.

Baca juga: Anies Baswedan dan Cak Imin Komitmen Perjuangkan Kemerdekaan Palestina Jika Menang Pilpres 2024

Sebab, jalur evakuasi di perbatasan Rafah menuju Mesir tak selamanya dibuka.

"Border Rafah ini tidak terbuka secara konsisten. Rafah ini hanya beberapa jam dibuka per hari. Itu pun enggak setiap hari," kata Husein.

Akhirnya setelah menunggu beberapa hari, nama Husein dan keluarganya pun muncul di dalam daftar evakuasi KBRI Kairo.

Mereka pun langsung dijemput tim KBRI dan Imigrasi Mesir.

Baca juga: Joe Biden Tidak Menanggapi Permintaan Jokowi soal Palestina

"Alhamdulillah sekarang bisa berjumpa kepada semua," ucap Husein.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved