Tribun Kaltim Hari Ini
Inilah Progres Pembangunan Terowongan Samarinda, Bakal Mengatasi Kemacetan 50 Persen
Pembangunan terowongan atau tunnel di kawasan Gunung Manggah, Jalan Sultan Alimuddin, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda berprogres cukup cepat.
Terowongan Tol Cisumdawu merupakan terowongan Jalan Tol terpanjang di Indonesia, serta merupakan jalan tol pertama yang memiliki terowongan.
Terowongan kembar yang ada pada Jalan Tol Cisumdawu memiliki panjang 472 meter dan lebar 14 meter.
Sementara di Terowongan Samarinda, dikerjakan kontraktor PT PP (Persero) Tbk mulai akhir Desember 2022 lalu dengan nilai proyek Rp395 miliar yang bersumber dari APBD Kota Samarinda dan Bankeu Provinsi Kaltim.
Total panjang pekerjaan terowongan dari pintu masuk sampai keluar sekitar 690 meter, terdiri dari beberapa bagian.
Pintu masuk sepanjang 115 meter, lalu terowongan bagian pertama panjang 120 meter, terus bertemu dengan jalur non terowongan "open cut" yang panjangnya 60 meter.
Baca juga: Agung Podomoro Group Luncurkan The Premiere Hils Samarinda
Setelah itu, masuk lagi ke terowongan bagian kedua dengan panjang 240 meter dan jalur non terowongan outlet (pintu keluar), panjangnya 155 meter.
Adapun dimensi terowongan adalah dengan lebar dan tinggi yang masing-masing 15 meter.
Mereduksi Kemacetan 50 Persen
Terowongan Samarinda dibangun untuk mengatasi kemacetan lalulintas kendaraan di kawasan Gunung Manggah, Jalan Sultan Alimuddin, Kecamatan Samarinda Ilir. Proses pembangunannya diawasi ketat Wali Kota Andi Harun.
Pada Senin (4/12/2023), Andi Harun bersama jajarannya kembali meninjau lokasi proyek terowongan tersebut. Setelah meninjau, ia menyebut progres pembangunan tunnel dinilai cukup signifikan.
Sebelumnya progres kegiatan ini diharapkan dapat mencapai angka 17 persen pada Desember ini. Namun ternyata, progresnya melebihi target.
"Ternyata lebih cepat dari yang kita perkirakan. Ada kelebihan dari target pengerjaan, hari ini sudah 18,9 persen," sebut Andi Harun.
Kemajuan ini membuatnya optimistis terowongan ini dapat difungsikan pada Oktober 2024 mendatang. Wali Kota yang akrab disapa AH ini juga berharap penuh atas dukungan dari masyarakat.
"Ini bermanfaat untuk mereduksi macet, setidaknya sampai 50 persen di kawasan Sungai Dama dan sekitarnya," ungkapnya kepada TribunKaltim.
Ikuti saluran Tribun Kaltim di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaAdSxwHVvTbruIloW3H
Ikuti kami di Google Berita untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.