Berita Viral
Viral Tenda Pengungsi Rohingya Dibongkar Paksa Warga Aceh, Dipindahkan ke Kantor Walikota Sabang
Beredar video yang memperlihatkan warga membongkar tenda pengungsi Rohingya di Aceh viral di media sosial.
"kata mereka terombang ambing dilautan dan terdampar di aceh, tp kenapa dari dulu terdamparnya di aceh ? itulah faktor kesengajaan," tulis akun @banggolam.
Baca juga: Ramai Ditolak Warga Aceh, Orang Rohingya Asalnya dari Mana? Alasan Penolakan dan Pernyataan Kemenlu
Perintah Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim telah menginstruksikan Menko Polhukam Mahfud MD untuk mengatasi gelombang ratusan imigran pengungsi Rohingya yang mendarat di sejumlah pantai Provinsi Aceh sejak pertengahan November 2023.
Selain Mahfud, Jokowi juga telah menginstruksikan agar masalah tersebut dirembuk dengan pemerintah daerah setempat, serta Komisariat Tinggi Urusan Pengungsi PBB (UNHCR).
"Saya telah memerintahkan kepada Menko Polhukam untuk menangani bersama-sama dengan daerah, bersama-sama dengan UNHCR," kata Jokowi di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (4/12).
Per akhir November 2023, pengungsi Rohingya yang mendarat di Aceh ditempatkan sementara di Lhokseumawe, dan tersisa hanya 507 orang dan tujuh orang kabur dari tempat penampungan.
Kemudian 341 orang di Kabupaten Pidie tepatnya di Yayasan Mina Raya dan di Desa Kulee sebanyak 232 orang.
Terpisah, Kapolda Aceh Irjen Achmad Kartiko meminta UNHCR untuk bertanggung jawab atas gelombang pengungsi Rohingya yang berdatangan ke Aceh.
Achmad menuturkan dari hasil penyelidikan para pengungsi yang datang ke Aceh ini rata-rata memiliki identitas dari UNHCR yang berbahasa Bangladesh.
Dugaan penyelundup manusia cari untung di tengah derita Rohingya
Zakaria sendiri sudah merencanakan pertemuan ini sejak jauh hari. Ia bahkan mengaku membayar agen penyelundup manusia untuk membawa istri dan anak-anaknya naik kapal dari Cox’s Bazar ke Aceh.
“Saya bayar Rp20 juta untuk mereka pergi naik kapal kayu,” kata Zakaria kepada wartawan di Aceh, Hidayatullah, yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.
Ia rela merogoh kocek di tengah segala keterbatasan. Apa pun demi bertemu dengan keluarganya yang sudah terpisah bertahun-tahun.
"Saya di sini kerja serabutan saja, tak ada uang, dan baru sembuh sakit. Kalau ada uang, saya mau ketemu mereka," kata Zakaria.
Kisah Zakaria ini muncul di tengah gaduh dugaan kasus penyelundupan manusia di balik gelombang pengungsi Rohingya yang datang ke Aceh dalam beberapa pekan belakangan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.