Berita Viral
Jawaban tak Terduga Sri Sultan Hamengku Buwono X, PSI Klaim Minta Maaf Langsung Soal Ade Armando
Tengok jawaban tak terduga Sri Sultan Hamengku Buwono X. PSI klaim minta maaf langsung soal pernyataan politik dinasti Ade Armando.
Sebelumnya Raja Juli Antoni mengklaim telah bertemu dengan Ngarso Dalem dan menyampaikan permintaan maaf terkait pernyataan Ade Armando soal politik dinasti.
“Saya mulai pembicaraan dengan memohon maaf kepada beliau karena keriuhan beberapa hari ini atas sikap Ade Armando,” ujar Juli dalam keterangannya.
Baca juga: Kaesang Persilakan Ade Armando Angkat Kaki dari PSI, Buntut Polemik Politik Dinasti DI Yogyakarta
Ia menjelaskan Sri Sultan mengikuti pemberitaan Ade Armando dan juga sudah tahu Ade menyampaikan permintaan Maaf.
“Beliau menganggap masalah ini sudah selesai jangan dibesar-besarkan biar saja berlalu mengikuti waktu tanpa perlu adanya pernyataan dan aksi baru yang justru akan memicu kericuhan baru ditengah masyarakat," kata Juli.
Kegaduhan soal dinasti politik di Yogyakarta berawal dari Ade Armando yang mengunggah videonya dan menyinggung ihwal politik dinasti di akun X miliknya.
Dalam video itu, dia mengomentari aksi mahasiswa di Yogyakarta beberapa waktu lalu yang menolak politik dinasti.
Menurut Ade, aksi mahasiswa tersebut menjadi ironis karena para mahasiswa itu sedang berada di wilayah yang disebutnya mempraktikkan politik dinasti.
Dalam video itu, Ade juga menyebut, politik dinasti di DIY jelas-jelas bertentangan dengan konstitusi.
"Politik dinasti sesungguhnya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. Gubernurnya tidak dipilih melalui pemilu. Gubernurnya adalah Sultan Hamengku Buwono X yang menjadi gubernur karena garis keturunan," kata Ade dalam video itu.
Adapun berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY, DIY memiliki keistimewaan dalam lima bidang, termasuk terkait tata cara pengisian jabatan gubernur dan wakil gubernur.
Baca juga: Kontroversi Ade Armando, Siap Keluar dari PSI hingga Rumah Mertua Kaesang Digeruduk Massa
UU Keistimewaan DIY juga menyebut, Gubernur DIY harus dijabat oleh Raja Keraton Yogyakarta yang bergelar Sultan Hamengku Buwono, sedangkan Wakil Gubernur DIY dijabat oleh Adipati Kadipaten Pakualam yang bergelar Adipati Paku Alam.
Pada Minggu (3/12/2023) malam, Ade Armando telah mengunggah video yang berisi permintaan maaf terkait pernyataan sebelumnya.
”Melalui video ini, saya ingin mengajukan permohonan maaf sebesar-besarnya seandainya video saya yang terakhir tentang politik dinasti telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan, terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta,” katanya.
Ade juga menyebut, pernyataan ihwal dinasti politik di Yogyakarta itu merupakan pandangan politik pribadinya.
Oleh karena itu, menurut dia, pernyataan tersebut tidak ada hubungannya dengan sikap politik Dewan Pimpinan Pusat PSI dan Dewan Pimpinan Wilayah PSI DIY.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.