Berita Nasional Terkini
Sejumlah Elite Partai Politik Terlibat Proyek Kementan, Diduga Jadi Awal Mula Firli Bahuri Peras SYL
Elite partai politik diduga terlibat dalam sejumlah proyek Kementan, di mana salah satunya menjerat Syahrul Yasin Limpo.
TRIBUNKALTIM.CO - Elite partai politik diduga terlibat dalam sejumlah proyek di Kementerian Pertanian (Kementan), di mana salah satunya menjerat Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal ini diungkapkan kuasa hukum eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Djamaluddin Koedoeboen.
Ia menyebut, sejumlah elite partai politik terlibat dalam proyek di.
Djamaluddin menyebut, persoalan dalam sejumlah proyek itulah yang kemudian menjadi sasaran pemerasan oleh Firli Bahuri terhadap SYL.
Adapun Firli merupakan Ketua KPK yang diberhentikan sementara karena diduga memeras SYL, menerima gratifikasi, dan suap.
"Kami menduga terkait dengan keterlibatan beberapa oknum petinggi beberapa partai tertentu, sehingga dikhawatirkan akan menggagu pesta demokrasi di 2024 nanti," ujar Djamaluddin saat dihubungi, Kamis (7/12/2023).
Djalamuddin enggan menyebutkan sejumlah elite partai yang diduga terlibat dalam proyek di Kementan itu.
Ia hanya menyebut, sejauh ini diduga terdapat elite lebih dari dua partai yang terlibat dalam proyek di Kementan.
Selebihnya, Djamaluddin menyebut proyek tersebut bukanlah perkara dugaan korupsi yang saat ini tengah menjerat SYL di KPK karena merupakan kasus yang berbeda.
Baca juga: Respon Syahrul Yasin Limpo soal Firli Bahuri Jadi Tersangka Pemerasan
Baca juga: Firli Bahuri Tutupi Muka Pakai Tas Usai Diperiksa Kasus Dugaan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo
Baca juga: Update Kasus Syahrul Yasin Limpo, SYL Dirawat di RSPAD, KPK Cegah Tiga Pengacaranya ke Luar Negeri
"Bukan, ini terkait dugaan keterlibatan mereka di beberapa proyek di Kementan, sehingga terjadi pemerasan dari FB (Firli Bahuri) selaku Ketua KPK nonaktif terhadap Pak SYL," ujar Djamaluddin.
Sementara itu, Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri mengatakan, perkara dugaan korupsi SYL yang terkait perkara Firli Bahuri di Polda Metro Jaya berbeda dengan kasus yang bergulir di lembaga antirasuah.
Ali mengatakan, dugaan korupsi SYL yang bersinggungan dengan Firli masih ada di tahap penyelidikan.
"Ini beda, ini bukan ini, jadi ada laporannya, dan tindak lanjutnya adalah penyelidikan, kemarin sudah disampaikan oleh pimpinan. Nah siapa nanti yang dituju, kan peristiwa pidananya dulu yang dicari," ujar Ali saat ditemui di Novus Villa Anyer, Serang, Banten, Kamis (7/12/2023).
Baca juga: Berkaitan dengan Hobi, 12 Senpi Milik Syahrul Yasin Limpo Dinyatakan Legal oleh Polri
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut, terdapat tiga laporan dugaan korupsi di Kementan yang diterima bagian Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK.
Ketiga kasus tersebut adalah dugaan pemerasan oleh SYL terhadap bawahannya di Kementan yang sudah naik penyidikan, dugaan korupsi pengadaan sapi, dan di sektor hortikultura.
"Ada tiga klaster kan sebetulnya yang dilaporkan masyarakat, ada sapi, hortikultura, dan pemerasan yang sudah naik terkait dengan pemerasan,” tutur Alex dalam konferensi pers di KPK, Jakarta Selatan, Senin (27/11/2023).
Dalam kesempatan yang sama, Ketua KPK Sementara Nawawi Pomolango mengatakan pihaknya tengah menyelidiki dugaan korupsi pengadaan sapi di Kementan.
Baca juga: Kasus Pemerasan Syahrul Yasin Limpo Terus Bergulir, Polda Metro Jaya Periksa Firli Bahuri Hari Ini
"Untuk perkara penyelidikan Kementan itu (pengadaan sapi) sudah digelar untuk dilakukan penyelidikan. Terakhir kami catat sudah digelar untuk dimunculkan,” kata Nawawi.
Syahrul Yasin Limpo Diperiksa Kasus Pemerasan Firli Bahuri
Syahrul Yasin Limpo tiba di Gedung Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, untuk diperiksa dalam kasus dugaan pemerasan oleh Ketua KPK nonaktif, Firli Bahuri pada Rabu, (29/11/2023).
Pantauan Kompas.com di Lobi Bareskrim, Syahrul tiba sekitar pukul 13.15 WIB.
Baca juga: Kasus Pemerasan Syahrul Yasin Limpo Terus Bergulir, Polda Metro Jaya Periksa Firli Bahuri Hari Ini
Ia terlihat mengenakan kemeja batik berwarna hitam dan cokelat serta rompi tahanan berwarna oranye.
Selain itu, tangan eks Mentan itu terlihat diborgol.
Syahrul Yasin Limpo juga nampak memegang map warna biru. Syahrul tiba turut didampingi sejumlah pengawal dari KPK.
Sebab, ia merupakan tahanan lembaga antirasuah dalam kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Baca juga: KPK Jemput Paksa Syahrul Yasin Limpo di Apartemen, Kuasa Hukum Pastikan SYL Tak Akan Melarikan Diri
Setibanya di lokasi, Syahrul tidak bicara ke awak media.
Politikus Partai Nasdem itu langsung masuk ke gedung pemeriksaan.
Beberapa saat kemudian pengacara Syahrul, Djamaludin Koedoboen terlihat tiba.
Ia mengatakan, kliennya kooperatif memenuhi panggilan Bareskrim.
Baca juga: Uang Korupsi Dipakai Syahrul Yasin Limpo guna Keperluan Pribadi, Beli Alphard hingga Perawatan Wajah
"Hari ini Pak SYL dipanggil oleh Bareskrim Mabes Polri dalam kaitan dengan pemeriksaan tambahan soal Pak FB," kata Djamaludin di Lobi Bareskrim.
Menurutnya, pemeriksaan tambahan terhadap kliennya tidak akan berlangsung lama.

Tetapi, ia belum mengetahui materi serta kapan pemeriksaan selesai.
"Nanti sebentar kita ketemu lagi dengan teman-teman media," ujar Djamaludin.
Baca juga: Uang Korupsi Dipakai Syahrul Yasin Limpo guna Keperluan Pribadi, Beli Alphard hingga Perawatan Wajah
Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya sedang menyidik kasus dugaan pemerasan terhadap Eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Dalam kasus itu, Polda Metro telah menetapkan Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri sebagai tersangka pada 22 November 2023.
Diketahui, Syahrul sebelumnya pernah diperiksa sebagai saksi di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta pada 31 Oktober 2023.
Pada pemeriksaan saat itu, ia diperiksa selama enam jam dan dicecar sekitar 22 pertanyaan.
Baca juga: Respon Syahrul Yasin Limpo soal Firli Bahuri Jadi Tersangka Pemerasan
"Tadi ada sekitar kurang lebih 22 pertanyaan, sebenarnya pertanyaan itu pertanyaan pengulangan aja sebenarnya," kata Djamaludin pada 31 Oktober lalu.
Menurut Djamaludin, Syahrul sudah menjawab setiap pertanyaan dengan tegas dan lugas.
Ia juga mengatakan, terhadap Syahrul ditanyakan soal pertemuannya dengan Ketua KPK Firli Bahuri dan dugaan pemerasan.

Tetapi, ia enggan merincikannya.
Djamaludin pun meminta agar substansi terkait pemeriksaan ditanyakan kepada penyidik.
"Lebih ke apakah benar beliau pada waktu, kapan ya aku lupa tadi, itu pernah bertemu, kemudian apakah pernah ada penyerahan uang sebagaimana yang juga sudah beredar di publik," ujar Djamaludin. (*)
Ikuti saluran Tribun Kaltim di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaAdSxwHVvTbruIloW3H
Ikuti kami di Google Berita untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengacara SYL Sebut Elite Parpol Terlibat Proyek Kementan yang Terkait Pemerasan Firli"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.