Berita Pemkab Kutim
Bappeda Kutim Monitoring Kegiatan FCPF Carbon Fund di Muara Wahau Kutai Timur
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kutai Timur atau Bappeda Kutim, melakukan monitoring kegiatan Forest Carbon Partnership Facility
Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Budi Susilo
- Banjar;
- Jawa;
- Bugis;
- dan beberapa suku lainnya yang hidup
rukun dan damai berdampingan.
Sebagian wilayahnya merupakan lahan perkebunan, pertanian dan didominasi hutan yang masih asri dan luas.
"Akses menuju ke Muara Wahau ditempuh dengan jalan darat kurang lebih 5 hingga 6 jam dari Sangatta atau sekitar 5 sampai 6 jam dari Tanjung Redep, Kabupaten Berau," imbuhnya.
Tak hanya itu, objek Wisata dan Event Tradisional Muara Wahau memiliki beragam objek wisata diantaranya adalah Hutan Lindung Wehea.
Baca juga: Ardiansyah Sulaiman Evaluasi Capaian Program FCPF Carbon Fund Kutai Timur
Ada juga event tahunan yang biasanya dilaksanakan pada bulan April hingga Mei, yaitu Festival Lom Plai.
Hutan lindung Wehea masuk dalam wilayah Desa Nehas Liah Bing, Kecamatan
Muara Wahau, dengan luasan kurang lebih 38.000 hektar yang menjadi habitat sekitar 61 jenis mamalia termasuk orangutan, 114 jenis burung, 12 hewan pengerat, 9 jenis primata dan 59 jenis pohon bernilai ekonomi serta flora fauna lainnya yang masih banyak tersimpan.
Warga Dayak Wehea melalui Lembaga Adat Dayak Wehea menunjukkan kepedulian tinggi dalam melestarikan hutan Lindung Wehea.
Kepedulian tersebut kemudian mendapat penghargaan dari berbagai kalangan, baik dari pemerintah, swasta atau pemerhati lingkungan lainnya yang jadi kebanggaan, misalnya Kalpataru tahun 2009 dan beberapa penghargaan lainnya dari beberapa negara seperti dari Kanada dan Prancis.
Baca juga: Malinau Punya Kayan Mentarang, Percaya Diri Bisa Raih Dana dari Carbon Fund
Studi keanekaragaman hayati oleh Ethical Expeditions dan TNC menemukan bahwa di hutan tersebut adalah rumah bagi spesies yang terancam punah seperti Orangutan, macan dahan, Lutung dahi putih, burung Enggang, burung Umbui dan
beruang madu.

Kekayaan flora yang terungkap sekitar 12.000 hektar.
Sehingga kekayaan hutan Lindung Wehea adalah potensi besar bagi semua.
Baik sisi pariwisata, lingkungan dan kehutanan, pendidikan dan penelitian, sumber daya alam, flora fauna dan potensi lainnya.
"Yang sangat bermanfaat bagi kita apabila bijak dalam menjaga dan mengelolanya," ujarnya.
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.