Berita Samarinda Terkini

Diduga Ada SPBU Nakal di Samarinda, Andi Harun Singgung Pertamina tak Beri Solusi

Hingga saat ini, polemik pendistribusian bahan bakar minyak atau BBM di Kota Samarinda, Kalimantan Timur

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA
Walikota Samarinda, Andi Harun singgung Pertamina soal kebijakan terhadap polemik BBM di Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Kamis (14/12/2023). Andi Harun tegaskan, Pertamina tutup mata soal ini, SPBU kurang ajar itu harus ditertibkan, jangan lindungi SPBU kurang ajar. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Hingga saat ini, polemik pendistribusian bahan bakar minyak atau BBM di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, berbuntut panjang.

Pasalnya, kelangkaan bahan bakar jenis Pertalite dinilai langka yang diduga terjadi karena adanya aktivitas pengetap berkedok Pertamini dan sejenisnya.

Memang tak sedikit masyarakat merasa terbantu dengan kehadiran Pertamini yang tersebar di toko kelontong dan beroperasi selama 24 jam.

Namun keamanan mesin ini tak dapat menjamin keselamatan masyarakat lantaran sepanjang tahun 2023 sebanyak 6 kasus kebakaran terjadi diakibatkan adanya aktivitas pengetapan.

Baca juga: Pemkot dan Pertamina Kaji Kebijakan Tambahan Jam Pengisian BBM di Balikpapan

Sejak minggu lalu, perbincangan ini masih terus bergulir di tengah masyarakat.

Sebab, pasokan BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Samarinda tak mencukupi kebutuhan para pengendara.

Hal inilah yang membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tak tinggal diam, sehingga regulasi terkait pendistribusian BBM pun dikeluarkan.

Regulasi ini akhirnya mengatur jam operasional yang berbeda antara kendaraan roda dua (R2) dan roda empat (R4).

Berbeda dengan R2 yang boleh mengakses SPBU mulai pukul 06.00 - 22.00 Wita, R4 hanya boleh melakukan pengisian mulai pukul 18.00 Wita hingga 22.00 Wita.

Baca juga: Antrean SPBU di Kukar Panjang, Pertamina Beber Faktor Penyebab Pertalite Sulit Diperoleh

Hal ini dinilai menyebabkan kemacetan di sore hari hingga menuai protes dari masyarakat.

Persoalan yang berbuntut panjang ini, membuat Wali Kota Samarinda Andi Harun mempertanyakan kebijakan dan tanggung jawab dari pihak Pertamina selaku distributor BBM.

"Apabila Pertamina Parta Niaga menyetop suplay BBM ke Pom mini, Pertamina harus bertanggung jawab juga dalam hal ini," tegas Walikota Andi Harun saat sambutan dalam acara peresmian Taman Lalu Lintas di Kelurahan Karang Anyar pada Kamis (14/12/2023).

Tak sampai di situ saja, dirinya mengaku akan segera menertibkan Pertamini yang tersebar di Kota Samarinda.

"Saya akan mengeluarkan edaran penutupan pertamini," tuturnya.

Di samping itu, menurutnya pihak Pertamina juga mengetahui SPBU yang masih melayani para pengetap.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved