Kisah Buaya Riska di Bontang

Terungkap Kondisi Buaya Riska di Tabang Zoo Kukar, Sudah Mau Makan 19 Ekor Ikan Nila

Inilah kondisi terbaru Buaya Riska yang saat ini berada di Tabang Zoo Kutai Kartanegara.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Buaya Riska saat berada di Penangkaran Teritip Balikpapan. Kini dipindahkan ke Tabang Zoo Kukar karena tak mau makan saat di Teritip. 

Namun, karena ini masih rencana, belum diketahui pasti kapan Buaya Riska kembali ke Bontang.

Akmal Malik pun turut mengecek lokasi untuk Buaya Riska kembali ke Bontang.

Ia berkunjung ke kawasan Mangrove yang terletak di Tanjung Laut, Bontang pada Jumat 8 Desember 2023 lalu.

"Kami akan mendukung rencana ini, karena kami tahu, pariwisata ini memiliki dampak ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat,” tegas Akmal Malik, pada Minggu (10/12/2023).

Pj Gubernur, Akmal Malik juga menyatakan kagum setelah berkeliling di area Konservasi Mangrove yang dikelola oleh PT Badak NGL.

"Tempatnya sangat bagus, saya pikir ini cocok untuk dijadikan wisata terpadu di Bontang," ujarnya.

BKSDA Kaltim Beri Sinyal Setuju

Kebersamaan Pak Ambo saat memberi makan Buaya Riska di Sungai Guntung sebelum direlokasi ke Penangkaran Teritip Balikpapan.
Kebersamaan Pak Ambo saat memberi makan Buaya Riska di Sungai Guntung sebelum direlokasi ke Penangkaran Teritip Balikpapan. (YouTube/Fitriyani RISKA)

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim Ari Wibawanto memberi sinyal menyetujui Buaya Riska dikembalikan ke Bontang.

Hal itu ia ungkapkan saat ditemui Tribunkaltim.co, di Pendopo Walikota Bontang, Jumat (8/12/2023).

Ia mengaku pihaknya akan turun melihat lokasi yang berada di Jalan Bete-Bete RT 01, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan.

Tempat tersebut merupakan Pusat Konservasi Mangrove, yang sebelumnya telah ditinjau Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik.

Setelah itu pihaknya akan membuat perencanaan, apakah bentuknya lembaga konservasi atau penangkaran.

"Yang jelas di situ (lokasi) akan menjadi tempat penampungan. Yang penting aman dulu," kata Ari.

Disinggung soal pernyataan dirinya sebelumnya, yang menegaskan bahwa jika Buaya Riska diminta untuk dikembalikan ke Bontang, buaya lain juga harus ikut diangkut yang jumlah sekitar 40 buaya.

Ia menjawab, "Kita harus melihat sisi prioritas dan kemanfaatan untuk masyarakat. Jadi kita membuat sistem yang tidak gaduh juga. Untuk sementara mungkin yang terbaik seperi itu. Tapi di sisi lain, tetap melakukan edukasi," tuturnya.

Baca juga: Diyakini Bisa Buat Bontang Terkenal, Pj Gubernur Kaltim Ungkap Rencana Baru Soal Buaya Riska

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved