Ibu Kota Negara
Dampak IKN Nusantara di Balikpapan, Hotel Penuh dan UMKM Meningkat, Wali Kota: Cak Imin tak Logis
Inilah dampak IKN Nusantara di Balikpapan. Hotel penuh dan UMKM meningkat. Wali Kota Balikpapan, Rahamd Mas'ud Cak Imin tak logis.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar ibu kota negara alias IKN Nusantara terkini.
Inilah dampak IKN Nusantara di Balikpapan.
Hotel sering penuh hingga pendapatan UMKM kian meningkat.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud belum lama ini.
Bahkan Rahmad Mas'ud menilai Cak Imin tak logis, pasca menyampaikan pernyataan sinisme soal IKN Nusantara dan daearah penyangga sekitarnya.
Baca juga: Budiman Patahkan Argumen Cak Imin, Sebut Pemahaman Cawapres Anies Soal IKN Nusantara Tak Sempurna
Baca juga: Rasakan Dampak Ekonomi Pembangunan IKN Nusantara, Wali Kota Balikpapan Sebut Janji Anies Tak Logis
Baca juga: 6 Proyek IKN Nusantara Selesai di Tahun 2024, Antara Lain Ada Sistem Air Minum
Balikpapan sudah merasakan dampak ekonomi pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Hal ini diungkapkan Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud.
Rahmad Mas'ud mengatakan Balikpapan akan terus mendukung pembangunan IKN.
Tak hanya itu, Rahmad Mas'ud juga menyinggung janji membangun 40 kota setara Jakarta yang digaungkan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai program yang tak logis.
Ia pun menegaskan bahwa warga Kalimantan mendukung penuh rencana pemindahan ibu kota ke Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim.
“Hampir seluruh warga Kaltim, khususnya Balikpapan, mendukung penuh pemindahan ibu kota negara.
Sebagai kepala daerah, saya berani mengatakan kalau membangun 40 kota setaraf Jakarta itu tidak logis.
Kepala daerah saja selama 10 tahun belum tentu bisa mengubah desa menjadi kota,” ujar Rahmad dalam siaran pers, Senin (25/12/2023).
Rahmad pun menyinggung ancaman yang bisa muncul akibat perekonomian yang tidak merata.
Baca juga: Budiman Patahkan Argumen Cak Imin, Sebut Pemahaman Cawapres Anies Soal IKN Nusantara Tak Sempurna
Sebut saja, gerakan separatisme yang ingin memisahkan diri sebagaimana yang pernah terjadi di Aceh dan Papua.
Keinginan tersebut muncul lantaran pemerintah pusat terlalu mengeksploitasi kekayaan daerah tanpa memperhatikan prinsip-prinsip keadilan.
Masyarakat Kaltim, lanjut Rahmad, tidak pernah iri dengan pemerintah pusat.
Buktinya, hampir Rp 600 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berasal dari Kaltim.
“Namun, tidak ada warga kami yang pernah memberontak. Maksud saya, pemerataan merupakan cara untuk mewujudkan Indonesia Maju 2045 melalui pembangunan yang tidak hanya terpusat di Jawa dan menjaga kesatuan,” jelas Rahmad.
Selain faktor ekonomi, dukungan terhadap pemindahan ibu kota dari warga Kaltim juga dilatari oleh faktor sejarah.
Menurut Rahmad, fakta sejarah menunjukkan bahwa Kalimantan pernah menjadi pusat Nusantara sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdiri.
“Kerajaan tertua di Nusantara adalah Kutai dan itu ada di Kalimantan.
Kerajaan yang mengenal agama pertama, dan salah satunya Islam yang terbesar, ada di Kalimantan.
Inilah yang menjadikan warga Kalimantan yakin bahwa sudah ada tanda-tanda kalau pemindahan ibu kota bisa mengembalikan kejayaan peradaban kami,” ungkapnya.
Politikus Partai Golkar tersebut pun mengapresiasi dan berterima kasih kepada calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, yang menggaungkan aspirasi warga Kalimantaan pada kegiatan debat yang berlangsung pada Jumat (22/12/2023).
Gibran, kata Rahmad, tidak hanya menarasikan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai upaya pemerataan ekonomi.
Tapi juga simbol Indonesia sentris yang tidak terpusat di Pulau Jawa.
Baca juga: Ramai soal Investor IKN Nusantara, Ekonom Singgung Kereta Cepat Whoosh, Ujung-ujungnya Pakai APBN
Rahmad juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
“Saya melihat Mas Gibran berani mengorbankan dirinya untuk anak muda.
Padahal, karier dia masih panjang dan tidak banyak anak muda yang berani seperti itu.
Apa yang disampaikan Mas Gibran dalam debat kemarin, khususnya soal IKN dan pemerataan, adalah simbol perlawanan anak muda untuk bangkit,” ucap Rahmad.
Rahmad menilai, pro dan kontra terkait IKN pasti ada.
Hal tersebut merupakan kewajaran. Meski demikian, ia menekankan bahwa kemaslahatan dari pembangunan IKN besar.
Begitu pula dengan dukungan terhadap pembangunannya.
“Di Balikpapan, kami sudah melihat manfaat dari pembangunan IKN.
Hotel-hotel penuh dan alhamdulillah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kuliner naik terus.
Sekarang, kami sedang mengantisipasi lonjakan orang karena wisatawan pasti akan singgah di Balikpapan,” kata Rahmad.
Baca juga: TKN Prabowo-Gibran Patahkan Argumen Cak Imin Soal IKN Nusantara, Budiman: Pemahaman Belum Sempurna
Janji Anies-Cak Imin
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar berjanji akan membangun 40 kota setara Jakarta jika terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2024.
Keduanya pun menjelaskan maksud dari 40 kota setara Jakarta itu.
Anies menjelaskan, pembangunan yang akan dilakukannya berbeda dengan konsep pembangunan kota baru seperti Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Bukan dari lahan baru menjadi kota baru, tapi kota-kota yang ada ditingkatkan," jelas Anies saat menghadiri acara diskusi bersama mahasiswa di Gor Stadion Jatidiri Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/12/2023).
Sampai saat ini, kata Anies, Jakarta masih menjadi kota yang mempunyai besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) paling tinggi dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia.
"Lalu kota lain kecil-kecil. Apalagi semakin timur dari Jawa itu semakin kecil," ujar dia.
Untuk itu, jika dia terpilih menjadi presiden akan membuat strategi untuk meningkatkan kota-kota lain agar mempunyai kemampuan ekonomi lebih tinggi.
"Dan di situ dibangun fasilitasnya apa, transportasi umum yang baik kemudian infrastruktur usaha yang baik agar kota-kota ini naik kelas," imbuhnya.
Baca juga: Jokowi Bocorkan Progres Investasi di IKN Nusantara, yang Sudah Masuk Rp 41 T, 300 Investor Teken LoI
Dia mencontohkan, di Sulawesi sudah mempunyai PDRB yang cukup besar. Untuk itu, daerah lain di sekitarnya seperti Parepare perlu ditingkatkan.
"Itulah yang kita ingin buat bukan dari lahan baru, bukan dari nol," paparnya.
Melalui konsep tersebut, dia yakin jika pemerataan akan segera terealisasi. "Dengan membangun itu insyaallah pemerataan akan terjadi," ucap Anies.
Terpisah Cak Imin menjelaskan rencana membangun 40 kota di Indonesia setara Jakarta.
Menurut dia, rencana untuk membangun kota itu bukan dari nol.
Cawapres pendamping Anies Baswedan itu menyebut pemerintah bakal memberikan insentif kepada kota-kota kecil supaya bisa maju seperti Jakarta.
Dia mengatakan anggaran pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebesar sekitar Rp400 triliun bisa memberikan dampak pembangunan lebih merata apabila dibagikan kepada 40 kota kecil yang sudah terbentuk.
"Sehingga 5 tahun sudah (seperti) Jakarta, misalnya Rp400 triliun dibagi 40 kota, itu satu kota mendapat Rp10 triliun," ujar Cak Imin di Semarang, Minggu, (24/12/2023).
Baca juga: Jokowi Bocorkan Progres Investasi di IKN Nusantara, yang Sudah Masuk Rp 41 T, 300 Investor Teken LoI
Kata Cak Imin, ada sejumlah kota yang akan dibangun, di antaranya Banjarmasin, Balikpapan, dan Pontianak.
"Kasih Rp5 triliun saja kecepatan (pembangunan) melaju, sehingga lima tahun ada kemajuan. Kita anggap indikator kemajuannya minimal menuju Jakarta," ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wali Kota Balikpapan: IKN Lebih Realistis ketimbang Bangun 40 Kota Setara Jakarta"
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.