Kisah Buaya Riska di Bontang
Inilah Penampakan Lokasi Baru Buaya Riska, Sahabat Pak Ambo OTW ke Bontang Lagi
Simak inilah calon lokasi baru Buaya Riska, sahabat Pak Ambo bakal segera ke Bontang lagi.
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Simak inilah calon lokasi baru Buaya Riska, sahabat Pak Ambo bakal segera ke Bontang lagi.
Seperti yang diketahui, Buaya Riska sahabat Pak Ambo akan dikembalikan ke Bontang.
Meskipun kembali ke Bontang, Buaya Riska akan menghuni lokasi baru.
Ya, Sungai Guntung bukanlah lagi tempat Buaya Riska di Bontang nantinya.
Baca juga: Buaya Riska di Tabang Zoo Kukar Tak Lagi Mogok Makan, Bagaimana Rencana Kembali ke Bontang?
Melainkan, Buaya Riska akan ditempatkan di kawasan Mangrove yang berada di Jalan Bete-Bete RT 01, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan.
Lokasi baru Buaya Riska pun sudah ditinjau oleh Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, BKSDA Kaltim, hingga Pak Ambo.
Inilah lokasi Buaya Riska akan ditempatkan nantinya.

Ya, peninjauan lokasi baru Buaya Riska ini diunggah melalui YouTube Pak Ambo pada channel Fitriyani RISKA.
Diperlihatkan kawasan mangrove yang luas dan nantinya akan dihuni Buaya Riska.
Tak hanya akan dihuni Buaya Riska, berdasarkan pernyataan Pj Gubernur Akmal Malik, kawasan mangrove itu akan dikembangkan kawasan wisata terpadu dan juga wisata kuliner.
Menurut Pj Gubernur, dengan membawa Buaya Riska ke Bontang bisa menjadikan tempat wisata dan bisa mengundang orang untuk datang melihat Buaya Riska.
"Saya mendorong tapi tetap memperhatikan kaidah-kaidah aturan yang ada, koordinasi dengan BKSDA, bagaimana pun ini adalah makhluk yang buas," ucap Akmal Malik berdasarkan unggahan video di YouTube Fitriyani Riska, Kamis (4/1/23).
Baca juga: Terungkap Kondisi Buaya Riska di Tabang Zoo Kukar, Sudah Mau Makan 19 Ekor Ikan Nila
Muhammad Ali, pemilik lahan mangrove pun menyetujui tempatnya menjadi lokasi baru Buaya Riska.
Ternyata, pemilik lahan mangrove juga punya pengalaman baik bersama Buaya Riska.
Sehingga, dengan senang hati ia memperbolehkan Buaya Riska menghuni kawasan mangrove miliknya.
Apalagi, tujuannya juga untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat banyak.
Selain itu, Pak Ambo juga menyetujui lokasi baru itu untuk sahabatnya.
"Kalau menurut saya di sini memang bagus, karena untuk masyarakat lain juga enak bisa kalau berkunjung ke sini, keliling-keliling," ucap Pak Ambo.
Berdasarkan pernyataan Pak Ambo, belum diketahui pasti kapan Buaya Riska akan dikembalikan ke Bontang, karena saat ini masih dalam proses, sehingga harus bersabar.
Namun, saat ini sudah terdapat titik terang untuk Buaya Riska bisa kembali ke Bontang.
Simak video selengkapnya:
Buaya Riska Jadi Pembelajaran untuk Semua
Di video pada channel YouTube Fitriyani RISKA lainnya, Kepala BKSDA Kaltim menyebutkan soal Buaya Riska menjadi sebuah pembelajaran untuk semua.
Karena Bontang adalah daerah pesisir, maka memang tak dipungkiri manusia akan hidup berdampingan dengan hewan-hewan yang juga hidup di sana.
"Kita itu masyarakat Bontang terutama yang hidup di daerah pesisir itu harus hidup berdampingan dengan lingkungan," ujar kepala BKSDA Kaltim.
Baca juga: Cerita Pak Ambo Soal Buaya Riska, Riska Bukan Buaya Sembarangan dan Gak Membahayakan
Alasan Buaya Riska Dievakuasi
Ari Wibawanto juga mengungkap alasan kenapa Buaya Riska dievakuasi ke Penangkaran Teritip lalu dipindahkan lagi ke Tabang Zoo.
Bukan tanpa sebab, hal tersebut karena ada keresahan oleh masyarakat Bontang.
"Jadi ketika proses evakuasi itu karena ada keresahan masyarakat yang nanti akan berdampak terhadap buaya itu sendiri
"Contoh misalkan yang kemarin terjadi, Riska, Riska itu harus dievakuasi, kenapa, ada keresahan jika tidak kita tangani masyarakat yang bergerak itu sendiri," beber Ari dalam acara talkshow Rakernas II Masata Tahun 2023 di Kota Bontang.
Ia menegaskan jika pemindahan Buaya Riska bukan atas dasar benci dengan Pak Ambo.
"Jadi kasus Riska bukan saya karena benci sama Pak Ambo dan lain-lain, saya itu ingin menyelamatkan satwanya dan tidak menimbulkan pro dan kontra di sana.
"Sekarang kita selamatkan, tidak kita miliki, itu satwa negara karena dilindungi," tutur Ari, kepala BKSDA Kaltim.
Kepala BKSDA Kaltim juga menyetujui Buaya Riska kembali ke Bontang asal tidak ada lagi pro dan kontra dari masyarakat.
"Mau dikembalikan ke sini boleh, asal pro dan kontra itu tidak terjadi lagi, masyarakat menerima sehingga satwa tadi aman tinggal di sana. Jangan sampai saya lepaskan di situ ada pro dan kontra," tegasnya.
BKSDA Kaltim Beri Sinyal Setuju

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim Ari Wibawanto memberi sinyal menyetujui Buaya Riska dikembalikan ke Bontang.
Hal itu ia ungkapkan saat ditemui Tribunkaltim.co, di Pendopo Walikota Bontang, Jumat (8/12/2023).
Ia mengaku pihaknya akan turun melihat lokasi yang berada di Jalan Bete-Bete RT 01, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan.
Tempat tersebut merupakan Pusat Konservasi Mangrove, yang sebelumnya telah ditinjau Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik.
Setelah itu pihaknya akan membuat perencanaan, apakah bentuknya lembaga konservasi atau penangkaran.
"Yang jelas di situ (lokasi) akan menjadi tempat penampungan. Yang penting aman dulu," kata Ari.
Disinggung soal pernyataan dirinya sebelumnya, yang menegaskan bahwa jika Buaya Riska diminta untuk dikembalikan ke Bontang, buaya lain juga harus ikut diangkut yang jumlah sekitar 40 buaya.
Ia menjawab, "Kita harus melihat sisi prioritas dan kemanfaatan untuk masyarakat. Jadi kita membuat sistem yang tidak gaduh juga. Untuk sementara mungkin yang terbaik seperi itu. Tapi di sisi lain, tetap melakukan edukasi," tuturnya.
Baca juga: Diyakini Bisa Buat Bontang Terkenal, Pj Gubernur Kaltim Ungkap Rencana Baru Soal Buaya Riska
Lebih lanjut, Ari menjelaskan untuk pengelolaan yang dipersiapkan saat ini yaitu bentuknya penampungan, dengan membuatkan kandang dan hal tersebut menjadi tanggungjawab BKSDA.
"Jadi itu di bawah kendali kami," bebernya.
Sementara, jika ke depannya memungkinkan untuk membuat lembaga konservasi atau penangkaran. BKSDA akan memfasilitasi, namun harus dalam bentuk badan usaha.
"Aturannya seperti itu," pungkasnya.
Buat Bontang Terkenal
Kawasan mangrove menurut Akmal Malik diharapkan bisa menjadi wisata edukasi dan pusat kuliner Bontang.
Selain itu, juga direncanakan menjadi tempat pemindahan Buaya Riska.
Karena tidak bisa dipungkiri, adanya konten di media sosial tentang Buaya Riska, membuat Kota Bontang juga semakin terkenal di Indonesia dan mancanegara.
“Nanti bisa dibuat atraksi memberi makan buaya Riska, yang saat ini masih dititipkan di Tabang Zoo,” imbuh Akmal Malik.
Terkait hal itu, Akmal Malik menegaskan akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim terkait standar keamanan konservasi Buaya Riska di Bontang.
“Tentu kami akan koordinasi juga dengan lembaga penangkaran yang berada di bawah pengawasan BKSDA Kalimantan Timur,” sambungnya. (*)
(TribunKaltim.co/Briandena, Muhammad Ridwan)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.