Berita Nasional Terkini

PBNU Belum Putuskan Ketua PWNU Jatim Pengganti KH Marzuki Mustamar, Pengamat Singgung Basis Massa NU

KH Marzuki Mustamar dicopot sebagai Ketua PWNU Jawa Timur. Pengamat menyinggung dampak pada basis massa Nahdlatul Ulama di Jatim sebagai episentrum

Editor: Amalia Husnul A
Surabaya.tribunnews.com/Yusron Naufal Putra
KH Marzuki Mustamar dicopot sebagai Ketua PWNU Jawa Timur. Pengamat menyinggung dampak pada basis massa Nahdlatul Ulama di Jatim. PBNU belum putuskan pengganti KH Marzuki Mustamar. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pencopotan KH Marzuki Mustamar dari jabatan Ketua PWNU Jatim oleh PBNU hingga saat ini terus menjadi perhatian.

Hingga Kamis (4/1/2024) siang ini, PBNU masih belum mengumumkan pengganti KH Marzuki Mustamar yang akan menjabat sebagai Ketua PWNU Jatim.

Menyinggung pencopotan KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jatim sarat dengan nilai politis lantaran dilakukan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Meski PBNU telah menegaskan pemberhentian KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jatim ini tidak terkait dengan politik.

Baca juga: Sindir PBNU, Viral Karangan Bunga Save KH Marzuki Mustamar, Daftar Calon Kandidat Ketua PWNU Jatim

Baca juga: Siapa KH Marzuki Mustamar yang Dicopot PBNU dari Jabatan Ketua PWNU Jatim? Tanggapan Cak Imin

Baca juga: Trending X, KH Marzuki Mustamar Dicopot dari Jabatannya sebagai Ketua PWNU Jatim, Penjelasan PBNU

Namun menurut pengamat politik Universitas Jember atau Unej Dr. Muhammad Iqbal dengan dicopotnya KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur justru menjadi bukti persaingan sengit di Jatim.

Dikutip TribunKaltim.co dari Kompas TV di artikel berjudul Usai Dicopot dari Ketua PWNU Jatim, Pengamat: Massa NU Mungkin Ikut Kiai Marzuki yang Dukung AMIN, Dr. Muhammad Iqbal mengatakan, "Pencopotan Kiai Marzuki bukti bahwa Jawa Timur menjadi episentrum pertarungan sengit perolehan suara untuk tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Menurutnya, publik bisa menilai setelah beredar video dukungan moral Kiai Marzuki Mustamar kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Juga beberapa media yang mengabarkan bahwa Ketua PWNU Jatim menolak untuk mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Meskipun PBNU menyampaikan bahwa pencopotan Kiai Marzuki karena persoalan internal, tetapi dugaan publik sarat politis menjelang Pilpres," ucap dosen FISIP Universitas Jember itu, Senin (1/1/2024).

Boleh jadi, kata dia, dampak pemecatan Kiai Marzuki Mustamar ini secara sosiologis politik bisa merembet ke dinamika pilpres dan simpul jaringan basis massa warga Jawa Timur yang tahu persis realitas yang sebenarnya terjadi.

Iqbal memandang bukan tidak mungkin basis massa Nahdlatul Ulama atau NU Jawa Timur bakal lebih takzim pada preferensi politik Kiai Marzuki Mustamar.

"Di satu pihak, simpul jejaring sosial keumatan itu bisa makin solid dan lebih konsolidatif sebagai bentuk dukungan moral atas peristiwa tersebut," tuturnya.

Menurutnya apa pun alasan pemecatan Ketua PWNU Jatim seharusnya tidak dilakukan menjelang Pilpres 2024, karena hal tersebut tentu akan menjadi sorotan publik.

"Kasus pemecatan itu bukti bahwa lumbung elektoral terbesar kaum Nahdliyin di Jawa Timur jadi pusat persaingan dan rebutan tiga kubu pasangan capres-cawapres," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf mengatakan bahwa pemberhentian Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Kota Malang, itu dari jabatan Ketua PWNU Jatim bukan disebabkan beda pilihan calon presiden terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved