Berita Berau Terkini
Harga Gas Melon di Berau Mahal, Bupati Sri Juniarsih Gelar Sidak ke Agen
Bupati Berau Sri Juniarsih melakukan sidak ke salah satu agen penyalur gas elpiji bagi 52 pangkalan di Berau, Jumat (5/1/2023) pagi.
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKATIM.CO, TANJUNG REDEB - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau memberikan perhatian terkait informasi tingginya harga gas elpiji 3 kilogram di Bumi Batiwakkal.
Perhatian itu ditunjukkan Pemkab Berau dengan melakukan sidak ke salah satu agen penyalur gas elpiji bagi 52 pangkalan di Berau, Jumat (5/1/2023) pagi.
Dalam sidak tersebut, pemerintah menyoroti proses produksi hingga distribusi gas melon yang diduga menjadi akar masalah tingginya harga elpiji 3 kg di beberapa kios pengecer tabung gas.
Bupati Berau, Sri Juniarsih mengungkapkan bahwa dalam laporan pengelola stasiun pengisian bahan bakar gas, distribusi dianggap masih sangat lancar.
Bahkan, per Jumat (5/1/2024) hari ini akan kembali didistribusikan ribuan tabung gas ke pangkalan resmi mitra agen.
"Mulai produksi sampai distribusi, laporannya aman. Cuma kita tidak bisa memang tutup mata dengan realitas di masyarakat," katanya kepada Tribunkaltim.co.
Baca juga: TPPS Perkuat Program Percepat Penurunan Stunting di 2024 di Berau
Dia menyadari, kenaikan harga elpiji 3 kg di tengah masyarakat terjadi lantaran ulah para penyalur yang tidak tertib dalam menilai kriteria penerima tabung gas subsidi tersebut.
Catatan tersebut disampaikannya kepada enam agen penyalur di Berau.
Dirinya juga meminta unsur pemerintah untuk seragam dalam penentuan jumlah penerima gas subsidi.
"Ini yang jadi catatan. Kami mau penerima subsidi itu adalah masyarakat yang sesuai dengan kategori yang disasar pemerintah," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Operasional PT Anugerah Semoga Jaya Adrian Bustani menyatakan, sejauh ini pihaknya tidak menemukan masalah berarti dalam proses distribusi gas melon dari agen ke 52 pangkalan resmi mitra perusahaan gas miliknya.
"Tidak ada masalah dalam proses distribusi, terhitung lancar saja," kata Adrian.
Ihwal indikasi kecurangan yang dilakukan pangkalan "nakal', dia menegaskan, pihaknya selalu melakukan kontrol dalam setiap kali melakukan transaksi gas melon dengan pihak pengelola pangkalan.
Ia juga memastikan telah memberikan peringatan pemberhentian kemitraan bila pangkalan mendistribusikan gas melon tidak ke pihak penerima yang seharusnya.
"Sudah kami beri peringatan, masuk dalam komitmen kerja sama," terangnya.
Baca juga: Kejari Berau Bakal Tindak Tegas Warga yang Masih Tinggal di Aset Tanah Negara
Adrian menerangkan, pihaknya mendistribusikan sebanyak 50 ribu tabung per bulan.
Tabung itu dididtribusikan ke 52 pangkalan mitra PT Anugerah Semoga Jaya, di mana setiap pangkalan diperbolehkan untuk menjual ke kios pengecer sebanyak 20 persen dari total jatah tabung.
"Itu diperbolehkan, tapi gak boleh lebih dari itu," ujar dia.
Dirinya memperkirakan kenaikan harga tabung gas melon saat libur Nataru lalu terjadi lantaran permintaan yang tinggi.
Kondisi tak normal tersebut kerap terjadi setiap perayaan hari besar.
Ia pun berpesan kepada setiap mitranya agar berlaku adil dalam berbisnis, sehingga subsidi yang diberikan oleh pemerintah dapat bernilai manfaat bagi masyarakat.
"Fenomenanya selalu sama. Jadi ada yang mencari kesempatan dalam kesempitan," tegas dia. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.