Berita Balikpapan Terkini

Kontrak Proyek DAS Ampal Balikpapan Diperpanjang 50 Hari, Warga Malah Khawatir Jalan Ditutup Lagi

Bahkan mereka khawatir perpanjangan selama 50 hari akan kembali mengganggu usaha mereka, apalagi kalau jalan tersebut ditutup karena pekerjaan proyek

Penulis: Ardiana | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Sejumlah warga yang tinggal di seputaran Jalan MT Haryono, Balikpapan Selatan mengaku kaget, dengan keputusan Dinas Pekerjaan Umum (PU) memperpanjang kontrak kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa, yang mengerjakan proyek DAS Ampal.TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sejumlah warga yang tinggal di seputaran Jalan MT Haryono, Balikpapan Selatan mengaku kaget, dengan keputusan Dinas Pekerjaan Umum (PU) memperpanjang kontrak kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa, yang mengerjakan proyek DAS Ampal.

Bahkan mereka khawatir perpanjangan selama 50 hari akan kembali mengganggu usaha mereka, apalagi kalau jalan tersebut ditutup karena pekerjaan proyek itu. 

"Yang penting, kalau bisa, cepat selesaikan. Biar kita nda terganggu," ujar Pemilik Pempek 77, Sinta (nama samaran), Rabu (3/1/2024).

"Sebelah sana masih banjir itu. Karena parit mereka aja belum selesai," ungkapnya sembari menunjuk toko di seberang warungnya.

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Sabaruddin Panrecalle Sebut Proyek DAS Ampal Balikpapan Adalah Proyek Barbar

Baca juga: Komisi III DPRD Balikpapan Sebut Proyek DAS Ampal Malah akan Timbulkan Banjir

Dengan dataran yang terlihat miring, lengkap dengan rombong dan warung kuliner yang tutup termasuk juga beberapa material yang teronggok di pinggiran jalan.

Tak jauh dari wilayah itu, 'terparkir' pula kendaraan alat berat yang cukup mengganggu arus lalu lintas sekitar.

"Kami dari awal mendukung dari sosialisasi kami mendukung. Tidak menentang. Bahkan kami, sudah prepare, kalau memang sudah ditutup jalan selama 1 bulan, kami sudah siap, yang penting kerja sesuai waktu dan hasilnya bagus. Tapi kenyataannya tidak," keluh Pemilik Blitz Auto Variasi Mobil, Alfian.

Menurutnya, pengerjaan megaproyek ini belum cukup mendapat perhatian. Bagaimana tidak, rentetan pekerjaan proyek yang molor, seiring dengan keluhan-keluhan yang disampaikan warga sekitar.

Kondisi Terkini Dampak Proyek DAS Ampal di kawasan Jalan MT Haryono Balikpapan Selatan, Rabu (3/1/2024).
Kondisi Terkini Dampak Proyek DAS Ampal di kawasan Jalan MT Haryono Balikpapan Selatan, Rabu (3/1/2024). (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

"Kami terganggu selama 2 bulan lebih. Belum lagi efek lanjutannya. Alat berat ditaruh sembarangan, berapa banyak motor dan mobil yang melintas terkena dampak dengan lubang bahkan jatuh karena krikil dan lainnya," lanjutnya.

Dengan begitu, bagi Alfian, warga sekitar, masyarakat pengguna jalan, bahkan pemilik usaha yang terdampak tak mendapat pengaruh dari perpanjangan kontrak proyek tersebut termasuk juga dendanya.

Sehingga, tambahnya, perpanjangan kontrak selama 50 hari kedepan serta denda yang ditentukan merupakan konsekuensi yang hany berdampak pada Pemerintah kota, Dinas PU, dan kontraktor saja.

"Dendanya kan masuknya ke kota dan negara. Terus, bagi kami warga, pelaku usaha dan masyarakat pengguna jalan apa? Tidak ada. Tak ada kompensasi juga ke warga. Meski warga gak ada minta memang," ucap lelaki berusia 39 tahun itu.

Lebih lanjut, ia meminta ketegasan dari pihak terkait mengenai proyek DAS Ampal yang molor tanpa saling melempar tanggung jawab.

Bahkan, ia juga mempertanyakan masalah proyek tersebut yang ia klaim pertama kali terjadi selama 39 tahun tinggal di kota Beriman.

"Kalau sudah begini, terus tidak sesuai standar mau gimana? Mau tutup jalan lagi. Kalau misalnya 50 hari ternyata tidak sesuai dengan hasilnya, mau seperti apa lagi? Masa perpanjang lagi?. Ada apa dengan proyek ini? Kenapa tidak bertindak tegas?," ungkapnya

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved