Pilpres 2024

Anies Sarankan Sahroni Pakai Jalur MK Jika Ingin Jadi Presiden, Cak Imin: Lebih Cepat Lewat Paman

Respon mengejutkan ditunjukkan Anies Baswedan ketika menanggapi mimpi Bendahara Partai Nasdem Ahmad Sahroni, yang mengatakan ingin menjadi Presiden.

Kolase TribunKaltim.co
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni. Ketiganya sempat bercanda dalam sebuah acara yang menyebut jalur MK jika ingin jadi presiden. 

"MK pun, mas MK pun bisa lama, lama. lebih cepet lagi kalau lewat Paman," katanya.

Baca juga: Janji Anies Baswedan Soal Program Tol Laut Jokowi, Bakal Berantas Korupsi Pungutan Pengiriman Barang

Elektabilitas Capres-Cawapres

Sementara itu, elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul di provinsi Jawa Timur (Jatim).

Menurut hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis pada Jumat (5/1/2024), Prabowo Gibran mencatatkan elektabilitas sebesar 46,7 persen.

Di urutan kedua, ada pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Baca juga: Sandiaga Uno Tak Ingin Membuka Masa Lalu dengan Anies Baswedan, Bisa Memicu Polemik dan Perpecahan

Angka elektoral Ganjar-Mahfud terpaut 20 persen di bawah Prabowo-Gibran, yakni 26,6 persen.

Lalu, di urutan terakhir, ada capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 16,2 persen.

Angka tersebut terpaut 30 persen di bawah elektabilitas Prabowo-Gibran, dan 10 persen dari tingkat keterpilihan Ganjar-Mahfud.

Dalam survei ini, sebanyak 10,4 persen responden menyatakan tidak tahu/tidak jawab.

Baca juga: Anies Baswedan Ragukan Netralitas Kepala Desa? Capres 01: Sekarang Warga Desanya Tahu, Kok

“Jadi kalau kita lihat di simulasi ini tampaknya ada potensi cukup besar pilpres di Jawa Timur akan berlangsung dua putaran,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam konferensi pers daring, Jumat.

“Kecuali kalau jumlah pemilih atau responden dalam survei ini yang menyatakan belum punya pilihan atau tidak menjawab sebanyak 10,4 persen itu tidak terdistribusi secara proporsional,” tuturnya.

Dari jumlah tersebut, menurut LSI, sekitar 75 persen responden menyatakan tak akan mengubah pilihan capres-cawapresnya.

Sementara, responden yang mengaku masih mungkin mengubah pilihannya sebesar 25 persen.

Baca juga: Janji Anies Baswedan Soal Program Tol Laut Jokowi, Bakal Berantas Korupsi Pungutan Pengiriman Barang

“Berarti kan potensi untuk terjadi perpindahan suara cukup besar. Karena itu diperkirakan selain mungkin akan terjadi dua putaran di Jawa Timur, dinamika suara dukungan untuk masing-masing pasangan calon tampaknya masih cukup dinamis,” ujar Djayadi.

Survei yang sama juga memetakan elektabilitas 18 partai politik nasional peserta Pemilu 2024 di wilayah Jawa Timur.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved