Tribun Kaltim Hari Ini

Kecelakaan Kereta Api Turangga vs KA Bandung Raya, Suara Tabrakan Seperti Bom

Kereta Api (KA) Turangga jurusan Surabaya Gubeng-Bandung dengan nomor lokomotif CC 206 13 97 bertabrakan dengan KA lokal Bandung Raya.

|
Tribun Kaltim
Tribun Kaltim Hari Ini. Edisi Sabtu (6/1/2024), harian Tribun Kaltim mengangkat insiden tabrakan antar kereta api di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. 

Roma mengaku belum pernah terjadi sebelumnya tabrakan kereta api di Cicalengka.

Adapun Elis bersama Sofyah, warga yang rumahnya juga dekat dengan lokasi kecelakaan tabrakan KA itu mengaku sebelum terjadinya tabrakan adu banteng itu mereka sempat mendengar seperti suara ban meletus.

"Tadi saya sedang berada di luar rumah dan mendengar seperti suara ban meletus. Saya melihat penumpang dari KA Turangga 65A berhamburan dan meloncat ke bagian kanan juga kiri," katanya.

Dia pun mengaku sempat melihat di lokasi kejadian seperti daun-daun beterbangan.

Baca juga: Kemenhub akan Bangun 4 Proyek Kereta Api di IKN Nusantara, Cek Daftar dan Jadwal Pembangunannya

"Penumpang pada turun. Saya kaget banget. Baru kali ini ada kejadian dekat rumah.

Tadi juga banyak penumpang yang saya suruh istirahat sebentar di rumah," katanya.

Akibat kecelakaan itu, empat orang meninggal, dan 37 orang luka-luka.

“Informasi korban yang ter-update itu sebanyak 37 korban luka, kemudian yang meninggal ada 4 orang. Korban yang luka tersebut sudah dievakuasi ke RSUD Cicalengka dan beberapa puskesmas,” ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo.

Hingga berita ini ditulis, dari empat korban meninggal, baru dua yang berhasil dievakuasi, yakni Julian Dwi Setiono, masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka, Ponisa, asisten masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka, serta Andrian, pramugara KA Turangga.

Korban ditemukan terhimpit di gerbong ketiga.

"Yang berhasil (dievakuasi) pramugara Andrian posisinya berada di gerbong ketiga kereta api Turangga. Posisinya ada di antara gerbong," kata Ibrahim.

Ibrahim menjelaskan proses evakuasi korban meninggal terkendala akses masuk yang kondisinya masih tertutup material gerbong kereta.

“Sudah dilakukan observasi oleh petugas untuk melakukan upaya untuk menembus masuk ke lokasi korban, tapi tidak bisa dilakukan karena demikian keras besi yang menutup tersebut,” katanya.

Hingga kemarin upaya yang dilakukan petugas adalah dengan menarik gerbong-gerbong yang menutup tersebut. Kepala Basarnas Bandung, Hery Marantika mengatakan ada satu korban yang masih terhimpit kerangka kereta. "Untuk terakhir ada satu korban yang sedang kami upayakan," ungkap Hery.

Baca juga: Kemenhub Ajak China Bangun Kereta Api IKN Nusantara, MTI Singgung Pembengkakan Biaya

Ia menjelaskan akan dilakukan dua teknik untuk mengevakuasi korban yakni menarik gerbong dan memotong gerbong.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved