Tribun Kaltim Hari Ini

Kecelakaan Kereta Api Turangga vs KA Bandung Raya, Suara Tabrakan Seperti Bom

Kereta Api (KA) Turangga jurusan Surabaya Gubeng-Bandung dengan nomor lokomotif CC 206 13 97 bertabrakan dengan KA lokal Bandung Raya.

|
Tribun Kaltim
Tribun Kaltim Hari Ini. Edisi Sabtu (6/1/2024), harian Tribun Kaltim mengangkat insiden tabrakan antar kereta api di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. 

"Sedang mengupayakan kalau memang ada dua teknik yang akan kita sampaikan yang nanti kita lakukan, yang pertama adalah kalau gerbongnya tidak bisa ditarik, maka gerbongnya akan kita potong untuk mengevakuasi satu orang yang terjepit," ungkapnya.

Akibat kecelakaan itu pula perjalanan sejumlah KA terpaksa dialihkan memutar melalui jalur utara.

VP Public Relations KAI Joni Martinus menerangkan, pihaknya berusaha mengoperasikan kereta api lain dengan sementara mengalihkan perjalanan kereta api memutar lewat utara Bandung-Cikampek-Kroya.

"Upaya mengoperasikan kereta api dengan memutar yang sebelum kereta api lewat rute selatan Banjar, upaya memutar lewat utara Bandung,-Cikampek-Kroya. Menuju ke arah Bandung, Tasikmalaya dan Banjar," kata dia.

Joni menerangkan, kereta api jarak jauh harus memutar ke Cikampek lalu ke Kroya dengam waktu tempuh bertambah sekira 2-3 jam. "Memang ada konsekuensinya, ada tambahan perjalanan 2-3 jam," ucap Joni.

Sementara Kementerian Perhubungan meminta maaf kepada masyarakat atas peristiwa tabrakan KA Turangga dengan KRL Bandung Raya itu.

Melalui Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, mereka menyatakan rasa prihatin dan mendalam atas tabrakan itu. Apalagi, kecelakaan telah menimbulkan korban jiwa.

"Kami mohon maaf atas terjadinya hal ini," katanya melalui pesan video yang dikeluarkan di Jakarta.

Ia menyadari selain menimbulkan korban, tabrakan juga mengganggu layanan kereta api, terutama di daerah Jawa Barat.

Baca juga: Dampak Pembangunan IKN Nusantara, Rel Kereta Api Sepanjang 2.428 Km Bakal Membentang di Kalimantan

Oleh karena itulah, agar semua masalah itu cepat diatasi, pihaknya melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian telah menerjunkan tim.

Tim bertugas untuk mengevakuasi korban, gerbong kereta dan mengembalikan layanan perkeretaapian seperti semula

Empat Hari KNKT Investigasi

Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) membentuk tim investigasi tabrakan kereta Commuter Line Bandung Raya (KA 350) dengan kereta api Turangga (KA Plb 651) di Cicalengka, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (5/1).

Tim yang bertugas terdiri atas Gusnaedi Rachmanas (IIC), Aditya WS Yudistira dan Yogi Arisandi (anggota), serta Agus Marson (tenaga ahli).

Tim ini akan melakukan investigasi selama empat hari.

"Kegiatan investigasi berlangsung selama empat hari, terhitung mulai 5 hingga 8 Januari 2024," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/1).

KNKT kemarin masih dalam tahap melakukan pengumpulan data dan keterangan saksi.

Soerjanto mengatakan pihaknya juga menunggu hasil investigasi dari lapangan.

"Kami sedang melakukan pengumpulan data dan informasi faktual, termasuk keterangan para saksi sambil menunggu hasil investigasi dari teman-teman investigator di lapangan," ujarnya.

Baca juga: Dampak Pembangunan IKN Nusantara, Rel Kereta Api Sepanjang 2.428 Km Bakal Membentang di Kalimantan

Dia berjanji akan melakukan analisis menyeluruh untuk mencari tahu faktor yang menyebabkan kecelakaan. KNKT juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait.

"Selama proses penyelidikan KNKT akan memberikan pembaruan secara berkala kepada masyarakat," tutur Soerjanto.

KNKT mengatakan akan bekerja keras memastikan hasil penyelidikan dapat memberikan pencerahan yang memadai.

Begitu juga dengan tindakan yang tepat untuk meningkatkan keselamatan transportasi kereta api di Indonesia.

Soerjanto turut menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban akibat kecelakaan tersebut.

"Kami berharap korban yang terluka dapat segera pulih dengan cepat," tutur Soerjanto.

Sementara itu PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memastikan penanganan kecelakaan tersebut akan melibatkan KNKT.

Saat ini proses evakuasi kereta yang rusak dan korban terdampak masih terus dilakukan.

“KAI juga akan melakukan investigasi bersama KNKT untuk mengetahui penyebab kecelakaan,” ujar EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji.

KAI menyampaikan permohonan maaf atas terganggunya pelayanan akibat peristiwa kecelakaan antara KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dan Commuter Line Bandung Raya.

Akibat kecelakaan tersebut, KAI rekayasa operasional perjalanan.

“Bagi perjalanan KA-KA yang akan melintas di wilayah Haurpugur-Cicalengka, KAI akan melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain,” ujar Dwinanto. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved