Tribun Kaltim Gelar Nobar Debat Capres 2024 dan Diskusi Bareng Rizal Effendi, Seno Aji, dan M Samsun

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Tribun Kaltim kembali menggelar nonton bareng (nobar) debat capres 2024 yang diselingi dengan diskusi bareng tiga politisi lokal dari perwakilan tim sukses.

Ini adalah edisi ketiga debat Pilpres 2024, yang akan membahas tema pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional.

Nobar debat capres 2024 yang digagas Tribun Kaltim dijadwalkan berlangsung di Lapongka Cafe, Jalan Indrakila, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (7/1/2024) mulai pukul 19:00 Wita.

Acara nobar tersebut juga akan disiarkan langsung melalui channel YouTube Tribun Kaltim Official dan fanpage Facebook TribunKaltim.co.

Pada edisi kali ini, tiga politisi lokal yang diundang adalah Rizal Effendi dari Partai Nasdem, Seno Aji dari Partai Gerindra, dan Muhammad Samsun dari PDI Perjuangan.

Mereka mewakili timses daerah dari tiga paslon capres-cawapres, yakni paslon nomor 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, paslon nomor 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan paslon nomor 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Baca juga: Nobar Debat Tribun Kaltim, Para Pendukung Sepakat Debat Cawapres Lebih Bergairah

Tiga politisi lokal tersebut nanti akan mengomentari jalannya debat capres 2024, memberikan analisis, sekaligus isu-isu lokal yang akan diperjuangkan oleh paslonnya masing-masing.

Diskusi bersama tiga politisi lokal ini akan dimulai saat sesi awal sebelum debat, jeda iklan, dan sesi akhir setelah debat.

Jalannya diskusi akan dipandu oleh Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim, Ibnu Taufik Juwariyanto.

Panggung Mengatasi Apatisme Politik

Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim, Ibnu Taufik Juwariyanto mengatakan acara nobat debat capres-cawapres 2024 yang digelar Tribun Kaltim menjadi panggung untuk mengatasi apatisme politik.

"Kenapa kita mengadakan itu, kita tahu bagaimana sikap apatisme politik, jadi kita ingin kasih bumbu dikit dengan acara debat yang menarik hingga ini menjadi atensi warga. Biar terjadi migrasi pola pikir masyarakat.

"Memilih itu kan karena perasaan, saya suka Ganjar, saya suka Anies, saya suka Prabowo, ini kan perasaan, tidak berdasarkan rasionalitas.

"Ketika mereka melihat konteks daripada kontennya, maka diharapkan memigrasi mereka mendasarkan pilihan pada logika.

"Artinya ini bagian dari proses mendewasakan politik kita, meningkatkan kualitas demokrasi kita," kata Taufik.

Baca juga: Nobar Debat Capres 2024, Inilah Tanggapan 3 Perwakilan Partai di Balikpapan soal Visi-Misi Paslon