Tribun Kaltim Hari Ini
Samarinda Mengalami 7 Kali Kebakaran di Awal Tahun 2024, Rata-rata Disebabkan Korsleting Listrik
Sejak 1 Januari 2024 hingga saat ini tercatat telah terjadi 7 musibah kebakaran dengan rincian lima kejadian melanda permukiman penduduk
Penulis: Geafry Necolsen | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pada Kamis (11/1) kemarin telah terjadi tiga musibah kebakaran di Kota Samarinda.
Musibah kebakaran pertama melanda sebuah rumah kosong yang berada di Jalan M. Said, Gang Marhamad, RT 13, Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang pada Pukul 08.50 Wita.
Rumah bermaterial kayu yang sudah tertutup semak belukar itu ludes dilalap si jago merah.
Lalu dalam selisih waktu tidak sampai satu jam, tepatnya Pukul 09.20 Wita kembali terjadi musibah kebakaran yang melanda kawasan pertokoan di Jalan DI. Panjaitan, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kota Samarinda.
Baca juga: Korban Kebakaran Gang 4 Jalan Dr Sutomo Samarinda Butuh Bantuan Pakaian Sekolah

Dalam musibah ini sebuah rumah toko (ruko) lantai dua nyaris ludes dilalap api. Kemudian berselang dua jam berlalu kembali terjadi musibah kebakaran ketiga yang juga melanda sebuah ruko di Jalan Pelita, Kecamatan Samarinda Ilir pada Pukul 12.25 Wita.
Beruntung, sama seperti kejadian kedua, kebakaran ini dapat diantisipasi menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) yang ada. Kepala Dinas Pemadaman dan Penyelamatan Kota Samarinda, Hendra AH mengatakan rata-rata musibah tersebut disebabkan oleh korsleting listrik.
"Untuk rumah kosong di Jalan M.Said itu masih dalam penyelidikan kepolisian. Karena tidak ada aliran listrik," beber Hendra AH. Peristiwa inipun menambah catatan panjang musibah kebakaran yang melanda Kota Samarinda sejak awal 2024.
Sejak 1 Januari 2024 hingga saat ini tercatat telah terjadi 7 musibah kebakaran dengan rincian lima kejadian melanda permukiman penduduk dan dua di antaranya menyebabkan kerugian materil bukan bangunan.
Dengan fakta itu Hendra AH mengimbau agar warga Kota Tepian lebih meningkatkan kewaspadaan. Memang dalam catatan mereka tingkat kesadaran masyarakat akan ketersediaan APAR di setiap rumah sudah mulai bertumbuh.
Hanya saja ia berpesan agar masyarakat tidak lupa akan pentingnya meremajakan instalasi listrik per 10-15 tahun sekali. "Apalagi yang bangunan lama dan suka menambah barang elektronik. Kalaupun sudah standar, tetap periksa. Karena bisa saja digigit tikus dan lain-lain," ucapnya.
"Karena 70 persen musibah kebakaran di Kota Samarinda disebabkan oleh korsleting listrik. Terutama permukiman padat penduduk," tegasnya di akhir wawancara.(ave)
Alasan Walikota Balikpapan Tunda Kenaikan PBB 2025, Jangan Sampai Ada Istilah Pati Kedua |
![]() |
---|
Pemkot Klaim Salah Catat, PBB Warga Balikpapan Melonjak Drastis: Orangtua Saya tak Sanggup Bayar |
![]() |
---|
Lisa Mariana vs Ridwan Kamil Berlanjut di KPK, Kasus Dugaan Korupsi BUMD Jawa Barat |
![]() |
---|
Beras Bulog Masuk Indomaret dan Alfamart, Harga Paling Mahal Rp65.500 untuk 5 Kilogram |
![]() |
---|
4 Bulan Kasus DBON Tanpa Tersangka, Kejati Kaltim Periksa 43 Saksi Dugaan Korupsi Hibah Rp100 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.