Berita Samarinda Terkini
Ada IKN Nusantara, Sektor Perkebunan Lakukan Pembinaan Petani Sawit dan Siap Pasok Komoditi Unggulan
Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ahmad Muzakkir menegaskan IKN memang dampaknya dari sisi ekonomi menjadi tinggi, khusus sektor perkebunan.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ahmad Muzakkir menegaskan IKN memang dampaknya dari sisi ekonomi menjadi tinggi, khusus sektor perkebunan.
Pihaknya mengakui tetap melakukan pembinaan ke petani-petani di daerah sabut IKN dan ada pemetaan program di sana.
"Tahun 2023 kita sudah lakukan, kita tidak masuk ke dalam, tetapi mempersiapkan di sekitar IKN, pengembangan, pelatihan agar disparitas tidak terjadi," tegasnya.
Baca juga: Disbun Berau Klaim Minat Pekerjaan di Sektor Perkebunan Kurang
Disbun Kaltim mengatakan menyiapkan program Perkebunan Berbasis Korporasi untuk Kesejahteraan Petani dalam upaya antisipasi meningkatnya permintaan akan aneka komoditi pangan pasca dipindahnya IKN ke Kaltim.
"Ini diupayakan agar produktivitas tanaman perkebunan terus terjaga, salah satunya dengan mengembangkan kawasan perkebunan berbasis korporasi," sambungnya.
Kawasan perkebunan dinilai sangat penting untuk meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan dan mendorong kesejahteraan petani.
Dengan terbentuknya kelembagaan petani yang kuat dan mampu bekerjasama melalui kemitraan, akan mampu menciptakan akses petani ke pemerintah dan swasta.
Menurut Muzakkir, Disbun Kaltim menyusun skenario program pengembangan kawasan perkebunan berbasis korporasi petani di pada 2024 hingga 2026 sebagai major project yang bertujuan untuk penumbuhan serta penguatan kelembagaan petani.
Baca juga: Kadin Berau Dukung Wacana Perusda Baru di Berau, Bergerak Sektor Perkebunan
"Nantinya akan kita lakukan pembinaan manajemen, SDM, tata cara produksi, bantuan bibit, pupuk, pengembangan komoditi dan kegiatan perluasan lahan perkebunan rakyat," sambungnya.
Dari aspek lingkungan, Disbun juga tetap melakukan penerapan Area Nilai Konservasi Tinggi (ANKT) pada kawasan perkebunan sebagai salah satu perlindungan yang memiliki fungsi lindung.
Menyinggung terkait program ketahanan pangan dan prioritas pengalihan fungsi lahan sawit di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Paser sebagai lumbung pangan IKN untuk memasok beras, Muzakkir menanggapi bahwa kolaborasi menjadi penting.
Dijelaskannya bahwa luas tanaman perkebunan kelapa sawit di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) hasil pendataan dinas terkait tahun 2023, menempati posisi paling banyak dari semua jenis tanaman perkebunan, yakni mendominasi hingga mencapai 89,59 persen dari total 1,57 juta hektare (ha).
Luas lahan pertanian berdasarkan RTRW Kaltim tahun 2023 seluas 3,4 juta ha, sementara luas tanam seluruh komoditas perkebunan mencapai 1,57 juta ha.
Baca juga: Disbunak Paser Minta BPDPKS dan Ditjenbun Gelar Pelatihan Pengembangan SDM Petani Sawit
"Saya pikir tidak ada masalah karena 3,4 juta ha di Kaltim untuk perkebunan masih terpakai 1,57 juta ha yang dimanfaatkan sektor ini, masih ada setengah lebih yang bisa dioptimalkan di komoditas lain tanam pangan dan sebagainya, peternakan bisa kolaborasi dengan perkebunan," kata Muzakkir.
Sementara itu, melihat potensi apa saja yang dapat di pasok ke IKN, luas tanaman perkebunan yang mencapai 1,4 juta ha ini terdiri atas lada, aren genjah, kelapa dalam, kakao, pala, karet, dan kopi.
FPIK Unmul Samarinda Gandeng University Brunei Darussalam, Gelar International Symposium |
![]() |
---|
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unmul Samarinda Selenggarakan Fun Fishing |
![]() |
---|
Walikota Samarinda Andi Harun Tekankan ASN Harus Bekerja dengan Loyalitas dan Jaga Amanah |
![]() |
---|
Polsek Kawasan Pelabuhan Samarinda Amankan 2 Pengedar Narkoba di Kawasan Pelabuhan |
![]() |
---|
Wawali Samarinda Saefuddin Zuhri Tinjau Puskesmas Baqa, Tekankan Pelayanan Harus Ramah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.