Berita Kaltim Terkini

Mengenal Lebih Dekat Rina Zainun, Ketua TRC PPA Kaltim, Anak Vespa yang Dulu Suka 'Nangis di Motor'

Bagi masyarakat Provinsi Kalimantan Timur, terutama Kota Samarinda tentu sudah tidak asing lagi dengan sosok yang satu ini, Rina Zainun.

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Mathias Masan Ola
Dok Pribadi Rina Zainun
Rina Zainun Asli, Ketua TRC PPA Kaltim sebagai pembicara dalam sebuah acara di Samarinda, beberapa waktu lalu. 

Hujan deras yang melanda Kota Samarinda membuat Rina Zainun semakin bersemangat menceritakan beribu kenangan masa kecilnya.

Termasuk mengulik sisi lain beliau yang ternyata memiliki komunitas Vespa yakni Sarang Tawon Samarinda. Sama seperti scooteris lainnya Rina memilik Vespa kesayangan bernama Ruwi.

Berbagai cerita seru mengenai komunitas Vespa-nya sempat mewarnai obrolan panjang nan santai kami.

Baca juga: TRC PPA Kaltim Galang Dana untuk Sopir yang Kritis Karena Dikeroyok Pemotor di Loa Janan

Hingga tiba di pertanyaan alasan single mom dengan tiga anak ini memilih mendedikasikan sebagian hidupnya untuk mendampingi dan menolong setiap warga kurang mampu yang memiliki permasalahan terutama kasus menyangkut perempuan dan anak.

Ia sempat terdiam dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Rupanya ia larut dalam kenangan pahit masa kecil, hingga jatuh bangunnya menjalani kehidupan termasuk membangun TRC PPA Kaltim.

Selalu tersenyum ramah, menegur dengan lembut namun tegas, siapa sangka Rina memilik kenangan masa kecil yang menyakitkan.

Rupanya ia pernah menjadi korban rudapaksa saat berumur 7 tahun oleh seseorang yang ia kenal.  Kala itu Rina kecil tak mampu mengungkapkan tindakan asusila yang menimpanya tersebut.

Akibatnya jiwa periangnya pun hilang. Rina menjadi murung dan takut bertemu orang asing.

Baca juga: Awal Mula Balita 3 Tahun di Samarinda Positif Narkoba, TRC PPA Kaltim Kaget Hasil Tes Urine Positif

Beruntung ia memiliki orangtua dan saudara yang melihat perubahan sikapnya dan semakin memberikannya kasih sayang dan dukungan penuh.

"Jadi kasih sayang itulah yang membuat kakak kuat meski harus menyimpan luka sendiri. Hingga masuk SMEA, kakak baru berani cerita ke orangtua," ungkapnya.

Berangkat dari kenangan buruk itulah membuat Rina Zainun tergerak membantu setiap anak yang menjadi korban kekerasan ataupun tindakan asusila.

Mengambil dari pengalamannya yang tidak mudah menghilangkan kepahitan masa lalu membuat Rina paham dan menegaskan bahwa trauma anak korban pencabulan atau kekerasan akan terus membekas dan merusak masa depannya apabila tidak terselesaikan.

Namun kembali mengambil dari dirinya sebagai penyintas, ia mengatakan luka dan trauma batin hanya bisa disembuhkan oleh diri orang itu sendiri.

Baca juga: Positif Narkoba Bocah 3 Tahun di Samarinda Utara Bikin TRC PPA Kaltim Terperangah, Ini Penjelasannya

"Sementara kasih sayang dan dukungan dari orangtua dan saudara itu sangat membantu diri kita menerima keadaan. Itu menjadi vitamin dalam merawat luka itu," ucapnya.

Oleh sebab itu ia merasa sedih sebab masih banyak anak yang menjadi korban tindakan asusila tidak bisa berdamai dengan diri sendiri dan masa lalu sebab justru disalahkan dan dikucilkan oleh keluarga dan lingkungan sekitar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved