Berita Samarinda Terkini

Dua Minggu Warga Pelita 7 Sambutan Samarinda Keluhkan Bau Sampah Menyengat

Selama dua minggu terakhir, bau tak sedap yang menyengat kembali dikeluhkan oleh warga di Pelita 7 Kecamatan Sambutan, yakni Sulis.

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
HO/Warga Sambutan
BAU SAMPAH TPA - Suasana TPA Sambutan, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (17/1/2024), dikeluhkan warga karena timbulkan aroma tidak sedap. DLH Samarinda tuding, kondisi ini diakibatkan oleh faktor cuaca. Mengingat beberapa waktu belakangan ini Kota Samarinda memang sering diguyur hujan. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Selama dua minggu terakhir, bau tak sedap yang menyengat kembali dikeluhkan oleh warga di Pelita 7 Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. 

Satu di antaranya ialah Sulis, warga Pelita 7. Dia sebutkan, bau ini diduga berasal dari Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) di kawasan Kecamatan Sambutan, yang letaknya juga dinilai dekat dengan wilayah permukiman warga setempat.

Semenjak penutupan TPA di Bukit Pinang beberapa waktu lalu, pusat pembuangan sampah memang dialihkan ke kawasan Sambutan.

Namun nampaknya kondisi ini kemudian menimbulkan keresahan dari warga setempat.
“Tapi baru dua mingguan ini baunya terlalu menyengat,” ujar Sulis pada Rabu (17/1/2024).

Baca juga: Manfaat Edukasi Pengelolaan Sampah Bagi Anak-anak di Samarinda

Karena bau yang menyengat ini, Sulis menyatakan harapannya agar pemerintah melakukan langkah dan upaya untuk mengatasinya.

Tak hanya itu saja, dirinya juga khawatir bahwa persoalan ini juga akan berdampak dan mengganggu kondisi kesehatan warga setempat.

“Karena kan baunya makin hari makin menyengat, di sini juga banyak anak-anak,” ungkapnya.

Akibat Faktor Cuaca

Terpisah, Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah B3, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda, Boy Leonardo Sianipar memberikan tanggapannya.

Baca juga: Perangi Sampah di Sungai Karang Mumus, Hari Ini DLH Samarinda Uji Coba Conveyor

Dirinya menjelaskan bahwa kondisi ini diakibatkan oleh faktor cuaca. Mengingat beberapa waktu belakangan ini Kota Samarinda memang sering diguyur hujan.

"Rumusnya ketika sampah atau sisa-sisa makanan itu dalam keadaan basah memang lebih menyengat, ditambah lagi dalam dua minggu ini kan intensitas hujan juga tinggi," jelas Boy.

Menurut Boy, kondisi ini akan kembali normal seiring dengan berkurangnya intensitas hujan. Pembakaran sampah yang dilakukan pun juga akan lebih maksimal.

"Kalau kondisi cuaca normal lagi baunya bisa hilang," tuturnya.

Kendati demikian, untuk saat ini Boy meminta masyarakat, khususnya warga setempat untuk dapat memahami situasi saat ini. Terlebih dengan perubahan dan kondisi cuaca di Kota Samarinda.

“Karena saat ini juga cuacanya masih berubah-ubah, tapi nanti akan normal kembali,” pungkasnya.

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved