Tribun Kaltim Hari Ini

Penderita DBD di Bontang Meninggal, Kaltim Waspada Demam Berdarah, Balikpapan Vaksinasi Murid SD

Penderita DBD di Bontang meninggal dunia, Kaltim waspada demam berdarah, Balikpapan vaksinasi murid SD.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Rita Noor Shobah
TribunKaltim.co
KALTIM WASPADA DBD- Penderita DBD di Bontang meninggal dunia, Kaltim waspada demam berdarah, Balikpapan vaksinasi murid SD. 

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kukar, Supriyadi menyebutkan, ciri-ciri DBD adalah ditandai dengan demam panas tinggi lebih dari dua hari.

Kemudian ada bintik-bintik merah di kulit seperti bekas gigitan nyamuk, nyeri ulu hati, lemah, dan lesu.

“Jika sudah ada gejala seperti ini segera berobat ke puskesmas atau sarana pelayanan kesehatan terdekat. Penyakit DBD sangat berbahaya jika tidak segera ditangani,” kata Supriyadi, Kamis (18/1/2024).

Menurutnya, sejauh ini belum ada obat khusus untuk mengobati DBD. Satu-satunya cara paling efektif dan efisien untuk pencegahan dan penanggulangannya dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) Aedes aegypti.

Baca juga: Kasus Demam Berdarah di Bontang dan Kubar Mengalami Peningkatan, Ini 9 Gejala DBD yang Terlihat

Kegiatan PSN dengan melakukan 3M plus yakni menguras dan menutup tempat penampungan air, serta memanfaatkan/mendaur ulang barang bekas yang bisa menampung air.

Langkah lainnya, menabur satu sendok makan atau 10 gram bubuk abate untuk 100 liter air.

Berikutnya menghilangkan tempat hinggap nyamuk dengan tidak menggantungkan pakaian di dalam rumah serta pencahayaan rumah yang cukup.

Cara lain untuk menghindari gigitan nyamuk memakai racun antinyamuk.

Berupa semprot atau lotion, memakai kelambu, memasang kaca ventilasi, menghindari tidur pukul 08.00–10.00, kemudian pukul 15.00–17.00.

“Karena pada waktu itu biasanya nyamuk DBD mencari makan,” tambahnya. 

Kasus DBD di Kukar meningkat signifikan dalam tiga tahun terakhir. Supriyadi merinci, pada 2021 angka deman berdarah mencapai 186 kasus dengan 3 orang meninggal dunia.

Kemudian pada 2022, mengalami kenaikan drastis mencapai 843 orang dan jumlah kematian 5 orang. Sedangkan 2023, berjumlah 1.118 kasus deman berdarah dengan 4 angka kematian.

“Kasus DBD itu dari tahun ke tahun fluktuatif, karena memang wilayah geografis di Kukar sebagaian besar air,” ujarnya.

Dari 20 kecamatan di Kukar, angka kasus DBD paling banyak terjadi di Kecamatan Muara Kaman dan Sebulu.

Salah satu penyebabnya lantaran media berkembang biak nyamuk ada dan pemberatasan sarang nyamuk masih minim.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved