Ibu Kota Negara
Membangun Kereta Otonom di IKN Nusantara, Silvia Halim Membeberkan Persoalan Kontur Lahan
Pengembangan transportasi publik di Ibu Kota Nusantara atau Ibu Kota Negara Indonesia yang baru di Kalimantan Timur direncanakan sedia kereta otonom
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Pengembangan transportasi publik di Ibu Kota Nusantara atau Ibu Kota Negara Indonesia yang baru di Kalimantan Timur direncanakan sedia kereta otonom.
Seperti apa itu kereta otonom, tepatkah untuk bisa diterapkan di wilayah IKN Nusantara, Kalimantan Timur.
Mengenai hal ini, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN Silvia Halim memberikan penjelasan saat ditemui di The Westin, Jakarta, Senin (15/1/2024).
Otorita Ibu Kota Nusantara atau OIKN tentu saja mengkaji kecocokan pembangunan kereta tanpa rel atau kereta otonom atau automated rail transit/ART di IKN Nusantara, Kalimantan Timur bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Baca juga: IKN Nusantara Makin Dekat Jadi Ibu Kota Indonesia, Jokowi Instruksikan RUU DKJ Dibahas Februari
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN Silvia Halim mengatakan, ada kemungkinan kereta otonom ini tidak dioperasikan di seluruh wilayah IKN Nusantara.
"Kami sudah berikan banyak masukan kepada Kemenhub, mana sih koridor yang paling cocok kalau memang mau diterapkan," tegasnya.
"Jadi tidak bisa mungkin di seluruh tempat. Itu yang kami sampaikan, parsial (di wilayah yang memungkinkan). Dan ini masih dalam tahap percobaan, tahap awal ini," ujarnya
Sebab, kontur tanah di IKN Nusantara yang berbukit-bukit tidak memungkinkan moda transportasi seperti kereta otonom diterapkan secara merata. Mengingat kereta otonom membutuhkan lahan yang rata untuk bisa beroperasi.
Baca juga: 6 Hotel Sedang Dibangun di IKN Nusantara dan Bakal Terus Bertambah, Intip Fasilitasnya
Oleh karenanya, permasalahan kontur lahan di IKN ini menjadi salah satu pertimbangan OIKN untuk membangun kereta otonom.
"Perlu kita pastikan itu kontur dari kota itu sendiri yang memang IKN sangat berbukit-bukit, tidak rata seperti kota lain," ujarnya
"Sehingga ini yang selalu jadi konsiderasi kami apakah memang bisa diterapkan dengan baik atau tidak," ucapnya.
Dia menegaskan, OIKN ingin setiap teknologi yang dibangun di IKN dikaji dengan serius agar tidak hanya mengejar teknologi yang canggih saja tetapi juga mempertimbangkan kesesuaiannya.
Terlebih, pemerintah juga berencana membangun bus listrik sebagai moda yang paling mendasar di IKN Nusantara.
Meski demikian, OIKN membuka peluang bagi moda transportasi berteknologi canggih seperti kereta otonom untuk beroperasi di IKN.
Baca juga: Irwan Sahwana Sebut Ribuan Pekerja IKN Nusantara Terdaftar Pindah Memilih di KPU PPU
"Kami terbuka untuk teknologi-teknologi lainnya apakah masuk sebagai approven of concept dan trial dan segala macam," katanya.
"Dari situ kita lihat apakah cocok diimpelmemtasikan di IKN," ucapnya.
Dia mengungkapkan, untuk saat ini investor yang sudah melakukan penjajakan dengan pemerintah ialah investor dari China.
Sebagai informasi, China telah menerapkan moda transportasi kereta otonom di negaranya.
Adapun pengembang kereta otonom di China ialah China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC).
Baca juga: Masjid Negara di IKN Nusantara, Nantinya akan Dikelilingi Air dan Embung
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah menyatakan minat pemerintah untuk mengoperasikan satu set kereta otonom buatan CRRC di IKN kepada pihak CRRC pada Jumat (12/1/2024) lalu.

"Satu set kereta terdiri dari tiga gerbong, berkapasitas 307 penumpang, memiliki kecepatan operasional 40 km per jam dan kecepatan maksimal 70 km per jam," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (12/1/2024).
Pihak CRRC dikabarkan akan membawa unit Kereta Otonom ke Indonesia, sebagai etalase pameran yang akan diselenggarakan di IKN sekitar Juli 2024. Ini menjadi ajang demonstrasi kemampuan dari kereta otonom.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembangunan Kereta Otonom di IKN Dikaji, Bakal Beroperasi di Sebagian Wilayah Saja."
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.