Berita Berau Terkini

Hampir Seluruh Kampung di Berau Telah Miliki BUMK, namun Hanya 29 yang Hasilkan PAK

Sebanyak 99 kampung dari total 100 kampung di Kabupaten Berau telah memiliki BUMK, namun hanya 29 yang mampu menghasilkan pendapatan hasil kampung.

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Diah Anggraeni
HO
BUMK di Kampung Pegat Bukur, Kabupaten Berau, yang memiliki usaha peternakan. Sebanyak 99 kampung dari total 100 kampung di Kabupaten Berau telah memiliki BUMK, namun hanya 29 yang mampu menghasilkan PAK. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Kabupaten Berau terdiri dari 52 pulau besar dan kecil dengan 13 kecamatan, 10 kelurahan, dan 100 kampung/desa.

Dari 100 kampung tersebut, 99 kampung sudah memiliki Badan Usaha Milik Kampung (BUMK).

Dibenarkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Berau, Tentrem Rahayu, kini hanya sisa satu kampung yang belum memiliki BUMK.

BUMK di kampung tersebut tak berjalan akibat adanya masalah internal. 

“Kurang satu saja yang belum punya BUMK, itu masalah internal mereka,” bebernya kepada TribunKaltim.co, Rabu (24/1/2024).

Baca juga: Mengenal 2 Atlet eSport Asal Berau, akan Wakili Kaltim dalam PON 2024 di Aceh Sumatera Utara

Tentram memastikan, kampung yang belum memiliki BUMK itu bukanlah Kampung Mapulu di Kecamatan Kelay.

Pasalnya, Kampung Mapulu masih menjadi satu-satunya kampung di Berau dengan status tertinggal.

Kendati hanya satu kampung yang belum memilki BUMK, Tentram mengakui hanya sebanyak 29 BUMK yang berkontribusi pada pendapatan asli kampung (PAK).

Jenis bidangnya pun beragam meski masih banyak PAK yang bekerja sama dengan perusahaan.

Di antaranya adalah supply catering, ATK, transportasi, air bersih, dan penyewaan rumah.

"Banyak yang kerja sama dengan perusahaan, terutama sawit dan tambang,” tegasnya.

Baca juga: Organisasi Perangkat Daerah Pemkab Berau Dilarang Rekrut Tenaga Non-ASN

Dirinya juga mendorong agar para Kampung dapat memaksimalkan PAK dengan pengelolaan BUMK dengan benar.

Apalagi, BUMK diakui dapat menguari angka pengangguran bagi masyarakat setempat.

Dirinya mengimbau kampung yang belum berjalan BUMK-nya dapat mempelajari pola bisnis dari BUMK lainnya.

“Kami mendorong untuk kampung dapat menghasilkan PAK melalui BUMK yang mereka kelola,” tutupnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved