Breaking News

Tribun Kaltim Hari Ini

Posyandu di Kutai Kartanegara Kalimantan Timur Bakal Direvitalisasi, Berikut Penjelasan Bupati

Bupati Kukar Edi Damansyah didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kukar, Maslianawati Edi Damansyah berbicara soal revitalisasi posyandu.

Penulis: Martinus Wikan | Editor: Mathias Masan Ola
HO
Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah menimang seorang balita saat meresmikan Posyandu Nusa Indah II, Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara. Selasa (23/1/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Bupati Kukar Edi Damansyah didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kukar, Maslianawati Edi Damansyah berbicara soal revitalisasi posyandu.

Keterangan ini disampaikan, saat keduanya meresmikan Posyandu Nusa Indah II, Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara.

Peresmian ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Edi Damansyah, disaksikan Camat Tenggarong Sukono, Lurah Maluhu Tri Joko Kuncoro, dan Ketua Posyandu Solikhah.

Baca juga: Resmikan Posyandu Mawar 9, Bupati Kukar Minta Lurah Terus Perhatikan Posyandu

Dalam kesempatan itu, Edi Damansyah mengatakan, program revitalisasi Posyandu dilakukan melalui Dinas Kesahatan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara.

Setidaknya, terdapat 31 program kegiatan Posyandu yang sudah dianggarkan pada anggaran perubahan. Kegiatan tersebut berupa revitalisasi posyandu di beberapa titik-titik yang ada di Kukar.

"Kita ingin melakukan penguatan di Posyandu. Jadi gedungnya kita tetapkan dan berpedoman pada pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) sehingga semua terstandar," ujar Edi Damansyah, Selasa (23/1/2024).

Orang nomor satu di Kukar ini menjelaskan, salah satu tujuan adanya revitaliasi posyandu ialah, menetapkan standar fisik bangunan maupun teknis operasional dan juga sumber daya manusia para kadernya.

Tentu, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara akan melakukan ini secara bertahap. Sebab, perjalanan posyandu sudah sangat panjang dan memiliki fungsi strategis yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Baca juga: Dukung Promosi Kesehatan Ibu dan Anak, PT Indexim Coalindo Gelar Cerdas Cermat Antarkader Posyandu

Meski memiliki keterbatasan, akan tetapi Posyandu di Kutai Kartanegara sudah memberikan kontribusi yang besar. Terutama berkaitan dengan pelayanan kesehatan di lingkungan masyarakat.

"Mari kita berkomitmen bersama untuk terus mengoptimalisasi peran dan fungsi dari Posyandu ini," ajak Edi Damansyah.

Sebagai informasi, dipengujung acara, dilakukan pemotongan Tumpeng oleh Bupati Kukar sebagai tanda syukur dari peresmian Posyandu yang dilanjutkan foto bersama.

Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Kutai Kartanegara (Kukar) Rendi Solihin memastikan target penurunan angka stunting 14 persen di Kukar dapat tercapai di tahun 2024.

Hal itu Rendi katakan saat mencanangkan Desa Loa Janan Ulu sebagai Desa Bebas Stunting (D'Best) di Balai Pertemuan Umum (BPU) desa setempat.

Baca juga: 806 Posyandu di Kutai Kartanegara Segera Diperbaiki untuk Atasi Stunting

Untuk diketahui, tiga desa di Kukar yang dicanangkan sebagai D'Best di antaranya, Desa Giri Agung Kecamatan Sebulu, Desa Kuala Samboja kecamatan Samboja dan Desa Loa Janan Ulu kecamatan Loa Janan

Rendi mengatakan, berdasarkan data di tahun 2021, angka stunting di Kukar mencapai 26,4 persen, kemudian 2022 karena adanya pandemi Covid-19 meningkat menjadi 27,1 persen.

"Tahun 2023 ini di Kukar walau belum dirilis, namun sedikit ada kabar baik, ini semua berkat kerja sama lintas stakeholder yang ada di Kukar, khususnya teman-teman TPK di posyandu yang ada di seluruh Kukar," ujar Rendi, Minggu (17/12/2023).

"Angka yang dirilis kementerian Kesehatan mudah-mudahan bisa menembus di angka 16 persen, kita tunggu rilis resminya di akhir Desember nanti,” sambungnya.

Rendi berharap, penurunan angka stunting di Kukar bisa menembus angka nasional, karena saat ini Kukar sudah mengalami kemajuan yang luar biasa.

Baca juga: Posyandu Teratai jadi Terbaik di Kukar, Kadernya Digaji Minim, Kerjanya Maksimal

“Mudahan-mudahan target 14 persen di tahun 2024 itu sangat optimistis dapat kita capai,“ harap Rendi.

Wabup Rendi mengungkapkan, anggaran untuk pengentasan kemiskinan dan penurunan stunting sebesar Rp300 miliar di tahun 2024.

“Ini kita tempatkan di beberapa sektor atau OPD yang mengurusi secara bergotong royong, karena ini menjadi fokus kita ke depan,” ungkapnya.

Sementara itu, Camat Loa Janan, Herry Rusnadi menyampaikan, Kecamatan Loa Janan terdiri dari delapan desa dengan jumlah penduduk sebanyak 71.937 jiwa.

Untuk Desa Loa Janan Ulu sendiri jumlah penduduknya sebanyak 13.447 jiwa.

"Dari delapan desa yang ada di Kecamatan Loa Janan hanya dilayani tiga puskesmas, kebetulan Puskesmas Loa Janan melayani tiga desa, yaitu Loa Janan Ulu, Purwajaya dan Tani Bakti, Alhamdulillah Desa Purwajaya meraih juara tiga tingkat nasional,” tandasnya. (aul)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved