Berita Balikpapan Terkini
2 Upaya yang Telah Dilakukan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan untuk Menekan Peningkatan Kasus DBD
Berikut ini 2 upaya yang dilakukan dinas kesehatan Kota Balikpapan untuk menekan peningkatan kasus DBD.
Penulis: Ata | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan menilai penggunaan kelambu cukup efektif dalam menekan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan salah satunya di Kawasan Sepinggan, Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Awalnya angka kasus (DBD di Sepinggan) cukup tinggi, namun setelah penggunaan kelambu air sekarang kasus DBD di kawasan Sepinggan menurun," kata Dio sapaan akrabnya, Rabu (24/1/2024).
Penggunaan kelambu air ini sebuah inovasi dari pemkot Balikpapan, pasca angka kasus DBD pada awal tahun lalu mewabah.
Yakni, sebagai salah satu cara untuk menuntaskan jentik nyamuk yang kerap bersarang dalam tampungan air.
Baca juga: Pilot Project Vaksin DBD Capai 60 Persen, Sasar 9.800 Murid SD di Balikpapan Utara dan Tengah
Pilot Project Vaksin DBD Capai 60 Persen, Sasar 9.800 Murid SD di Balikpapan Utara dan Tengah
"Adanya kelambu air ini membuat nyamuk tidak bisa masuk ke tempat penampungan air. Maka tidak bisa juga berkembang biak," terang Dio.
Namun, imbuhnya, jika sudah terdapat jentik pada penampungan air, maka perlu dilakukan penaburan obat pembunuh jentik nyamuk (Abate).
"Kalau fogging (pengasapan) itu kan cuman untuk nyamuk dewasa. Nah kalau kelambu air pupuk abate dari jentik artinya itu sudah sampai akarnya, dan sekarang tinggal komitmen masyarakat aja untuk mengaplikasikannya," pungkas Dio.
Kini, DKK mencatat Balikpapan Utara dan Balikpapan Tengah sebagai kecamatan dengan angka kasus DBD yang menunjukkan tren peningkatan.
Pada tahun 2022, terdapat 1.897 kasus dengan 7 angka kematian akibat DBD. Kemudian pada 2023 terdapat 2.195 kasus dengan 4 angka kematian akibat DBD.
Sementara pada awal tahun 2024, terdapat 28 kasus positif DBD dan tidak ada temuan kasus kematian. (*)
Untuk menangani peningkatan kasus DBD ini, Pemkot Balikpapan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan melakukan berbagai upaya.
Upaya yang dilakukan untuk menangani peningkatan kasus DBD
1. membagikan dan menyosialisasikan penggunaan larvasida dan kelambu air.
Langkah awal Dinkes Kota Balikpapan menyasar pada wilayah Balikpapan Selatan yang memiliki angka kasus DBD-yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lain.
"Sudah ada pergerakan peningkatan kasus yang harus segera kita sikapi. Ini juga merupakan arahan resmi dari pusat. Secara nasional, Kaltim masuk ke dalam 10 besar provinsi dengan kasus DBD yang tinggi," ungkap Andi Sri Juliarty ketika sedang melakukan sosialisasi dan membagikan larvasida serta kelambu air di RT 29 Kelurahan Sepinggan Baru, Rabu (28/9/2022).
Wanita yang akrab disapa Dio ini juga mengatakan, sudah ada arahan dari Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim untuk penanganan kasus DBD yang meningkat, sehingga hal ini tidak menjadi kejadian luar biasa (KLB).
2. Kerja Bakti massal di lingkungannya masing-masing
Pemkot Balikpapan telah mengeluarkan surat edaran yang mengimbau semua masyarakat lintas sektor untuk berpartisipasi pada kerja bakti massal di lingkungannya masing-masing, ditambah dengan upaya pemberantasan sarang nyamuk.
"SE tersebut telah didistribusikan ke semua kecamatan, kelurahan, hingga RT dan sekolah-sekolah," terang Dio.
Menurutnya, hal ini memang perlu diperkuat, mengingat pada kenyataannya di beberapa rumah sakit yang ada di Balikpapan sudah penuh dengan orang-orang dan anak-anak yang diduga mengalami gejala DBD.
"Belum terlambat, kita lebih baik melakukan pencegahan bersama-sama daripada mengobati," katanya.
Adapun, upaya yang dapat dilakukan ini mulai dari mengoptimalkan pemanfaatan larvasida pada tempat-tempat penampungan air di lingkungan tempat tinggal.
"Kita punya juga inovasi kelambu air yang sebelum pandemi itu berhasil menurunkan kasus DBD di Balikpapan Selatan," jelasnya.
Pada rumah-rumah atau gedung-gedung kosong, pejabat RT setempat diharapkan dapat menghubungi pemilik bangunan untuk membersihkan bangunan rumah atau gedungnya secara rutin.
Dia pun berharap langkah pencegahan ini dapat mengurangi peningkatan kasus di beberapa wilayah.
"Jika memang didapati gejala (DBD), khususnya demam, maka diharapkan bisa langsung ke Puskesmas. Di Puskesmas Sepinggan Baru ini sendiri sudah bisa mendeteksi DBD dengan menggunakan reagen kit (NS1)," tandasnya.
"Obatnya juga lebih banyak pada cairan, seperti minum banyak air dan makan makanan yang berkuah," tambahnya.
Dinkes Kota Balikpapan akan mendistribusikan sebanyak 4.800 kg larvasida ke seluruh kecamatan melalui para kader Jumantik (Juru Pemantau Jentik) yang tersebar di seluruh RT di Kota Balikpapan.
Sementara untuk kelambu air sendiri memang hanya tersedia sebanyak 1.020 buah, yang mana nantinya akan menjadi percontohan dan dapat ditiru oleh para kader untuk bisa secara gotong royong diproduksi untuk penggunaan pribadi atau diperjualbelikan.
"Melalui APBD Rp 437 juta untuk pengadaan larvasida, dan Rp 40,8 juta untuk produksi 1.020 buah kelambu air. Kelambu air ini hanya lah contoh yang dapat dikembangkan atau dibuat sendiri oleh masyarakat, bahkan bisa meningkatkan pendapatan untuk Posyandu," tukasnya.
Sekretaris Kecamatan Balikpapan Selatan, Netty Musriani dalam kegiatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Dinkes Kota Balikpapan atas dukungan sosialisasi dan bantuan larvasida serta kelambu air yang diberikan.
"Mudah-mudahan bantuan tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, karena memang tugas kita bersama untuk menekan peningkatan penyakit apapun itu termasuk DBD ini," harapnya.
Ia menambahkan, sesungguhnya pencegahan ini dapat dilakukan dengan hal-hal sederhana seperti dengan rajin membersihkan lingkungan sekitar.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Dinas Kesehatan Kota Balikpapan
demam berdarah
kasus DBD
DBD
kelambu air
kerja bakti
Balikpapan
Demam Berdarah Dengue (DBD)
TribunKaltim.co
Review Wisata Pantai Kemala Balikpapan: Harga Tiket, Fasilitas, dan Suasana Terbaru 2025 |
![]() |
---|
Alasan Belanja Online jadi Pilihan Utama Warga di Balikpapan Kaltim |
![]() |
---|
Kronologi Aksi Asusila Eksibisionis di Balikpapan Utara, Korban Sedang Berjualan Depan Rumah |
![]() |
---|
Kisah Penghuni Panti Jompo Bhakti Abadi Balikpapan, Keluarga Mengantar Habis Itu tak Pernah Datang |
![]() |
---|
Ketua DPRD Balikpapan Alwi Al Qadri Akui Pendidikan di Rumah Punya Peran Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.