Berita Samarinda Terkini

Turnamen SSIC Samarinda 2024, Model Pembinaan Pemain Usia Dini di Kaltim, Bontang dan Kutim Absen

Cuaca terik, tak menyurutkan semangat bertanding, seperti yang ditunjukkan anak-anak Sekolah Sepak Bola (SSB) maupun klub peserta Turnamen Samarinda

Penulis: Nevrianto Hardi Prasetyo | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
SAMARINDA SOCCER INTERNUSA CUP - Sekretaris Jenderal Forum Sekolah Sepakbola Kalimantan Timur atau Fosska Erwin Husiain foto bersama beberapa tim peserta Turnamen SSIC di lapangan Stadion Gelora Kadrie Oening Jalan Wahid Hasyim Samarinda Utara Kalimantan Timur, Sabtu (27/1/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Cuaca terik, tak menyurutkan semangat bertanding, seperti yang ditunjukkan anak-anak Sekolah Sepak Bola (SSB) maupun klub peserta Turnamen Samarinda Soccer Internusa Cup (SSIC).

Turnamen SSIC digelar di lapangan Stadion Gelora Kadrie Oening Jalan Wahid Hasyim Samarinda Utara Kalimantan Timur, Sabtu (27/1/2024).

Masing-masing tim mengenakan kostum kebanggaannya, anak-anak dengan penuh semangat memainkan si kulit bundar.

Baca juga: Festival Sepak Bola Usia Dini Perebutkan Piala Bupati Kutai Timur, Total Hadiah Rp 40 Juta

Sekretaris Jenderal Forum Sekolah Sepakbola Kalimantan Timur (Fosska) Erwin Husain mengungkapkan, SSIC digelar selama dua hari, 27-28 Januari 2024.

"Pertandingan berlangsung dengan dua kategori usia yakni usia 11 tahun dan 13 tahun dengan format 9 lawan 9," ujar Erwin.

Peserta yakni klub dari hampir seluruh Kota dan Kabupaten di Kaltim yakni Balikpapan, Samarinda, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Paser. Kota Bontang dan Kabupaten Kutim absen.

"Selain itu ada peserta dari luar daerah yakni Perwakilan dari Sulawesi, Enrekang SSA 82 dan Enrekang Raja Putra," terangnya.

Baca juga: Turnamen Sepak Bola Usia Dini Bupati Kukar Cup, Maslianawati Ingin Tunas Bangsa Main di Timnas


Selama dua hari turnamen SSIC bertanding dengan waktu 10 x 2 menit. Sistemnya setengah kompetisi. Erwin juga mengenang SSIC sempat terhenti karena Covid 19 namun terus berupaya eksis mengikuti kondisi terkini.

"Karena pembinaan usia dini maka harus banyak bermain dalam turnamen. SSIC merupakan agenda rutin untuk anak-anak di Kaltim. Mengingat jika kompetisinya baik, maka Timnasnya juga baik," ungkapnya.

Fosska Kalimantan Timur membina sepakbila berjenjang. Dalam setahun bisa 8 kali turnamen diselenggarakan dengan peserta dari usia 10 tahun sampai 17 tahun," jelas Erwin.

Sementara sejumlah penonton mengaku datang ke stadion untuk menonton langsung. "Lebih seru," kata Nunuy.

"Saya mendukung keponakan saya langsung dari stadion yang menggunakan kostum biru tua. Lebih seru, ekspresif bisa teriak dan tepuk tangan," ujar Nunuy.

Baca juga: Liga Sepak Bola Usia Dini di Kutai Timur, Disdik akan Libatkan Pelajar SD dan SMP Seluruh Kecamatan

"Saya sering mengikuti turnamen di Stadion Palaran, juga di Yonif 611 Awang Long Loa Janan Kutai Kartanegara.

Saya senang karena yang mencetak gol keponakan sendiri yang jadi pemain unggul timnya. Semoga sehat, tercapai cita citanya menjadi pemain bola. Hobi bola dan hobi positif dukung terus," kata warga Jalan Pangeran Antasari Samarinda itu. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved