Berita Balikpapan Terkini
Kunjungi Sungai Seluang Samboja, OIKN Ajak Masyarakat Budi Daya Bambu di Lahan Eks Tambang
Kunjungi Sungai Seluang Samboja, OIKN ajak masyarakat budi daya bambu di lahan eks tambang.
Penulis: Zainul | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melalui Kedeputian Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) meninjau lokasi eks tambang di Kelurahan Sungai Seluang, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara.
Lokasii tersebut rencananya akan dijadikan sebagai salah satu lokasi percontohan budi daya tanaman bambu di kawasan delineasi IKN.
Sosbudpemas OIKN mengajak langsung salah satu peneliti bambu dari Jogjakarta, Yohana Fransiska, untuk melakukan pencocokan jenis bambu apa saja yang bisa ditanam di kawasan delineasi IKN dan eks tambang tersebut.
Deputi Sosbudpemas OIKN, Alimuddin menjelaskan bahwa selain mampu mengurangi karbon, tanaman bambu juga memiliki banyak sekali manfaat yang dijadikan bahan dasar pembuatan tisu, pakaian, kerajinan dan masih banyak lagi potensi lainnya dari tanaman bambu yang bisa dimanfaatkan untuk menambah perekonomian masyarakat.
"Kami mengajak masyarakat untuk melakukan penanaman kembali lahan-lahan eks tambang itu. Dari aspek ekonomi juga banyak karena dapat dimanfaatkan juga untuk kerajinan ekonomi kreatif yang dikelola UMKM-UMKM yang ada," kata Alimuddin, Senin (29/1/2024).
Baca juga: OIKN Rancang Model Pendidikan Kreatif
Menurutnya, ada sejumlah lahan kosong eks tambang maupun dikuasai perusahaan di kawasan delineasi IKN saat ini yang belum dimanfaatkan.
Termasuk lahan eks tambang yang ada di Sungai Seluang, Kecamatan Samboja.
Lahan eks tambang di Sungai Seluang ini cukup luas dan terdapat beberapa danau bekas galian di dalamnya yang sangat cocok ditanami bambu bernilai ekonomis, apalagi bambu di Indonesia masih sangat kurang.
"Budi daya bambu ini bisa jadi penghasilan masyarakat baik untuk penghasilan utama maupun sampingan. Yang paling penting dulu ini belum pada tahap bagaimana mengelola hasil bambu tapi budi daya agar bermanfaat dari segi ekonomi dan bagi lingkungan," tambahnya.
Sementara itu, peneliti bambu Yohana Fransiska mengatakan ada 10 jenis bambu yang cocok ditanam di Kalimantan Timur.
Termasuk di lahan-lahan kosong bekas pertambangan batu bara.
"Dari sekian banyak kita melakukan riset sampai hari ini secara kontinyu ada beberapa jenis bambu yang kami rekomendasikan untuk reklamasi bekas tambang. Reklamasi bekas tambang ini, di dalam 10 jenis bambu itu adalah jenis bambu industri," katanya.
Baca juga: OIKN Gandeng Bakrie Center Foundation, Jimmy Gani Ingin Kembangkan Pendidikan di IKN Nusantara
Ia menjelaskan, bambu industri juga akan memiliki volume produktivitas yang cukup tinggi ketika pemanfaatannya untuk pemberdayaan masyarakat.
"Di luar 10 (jenis bambu itu) ada juga beberapa jenis bambu ornamen-ornamen sehingga kita mengonsep bekas tambang tidak hanya reklamasi tetapi jasa lingkungan berbagai jenis bambu yang lain juga bisa direkomendasikan untuk ditanam," jelasnya.
Menanggapi program penanaman bambu yang dicanangkan OIKN tersebut, Lurah Sungai Seluang Hari mengatakan, pihaknya menyambut baik dan memberikan dukungan penuh terhadap keberlangsungan program budi daya tanaman bambu khususnya di lahan-lahan bekas tambang tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.