Sejarah

Sejarah 30 Januari: Hari Primata Indonesia, Ini Penjelasan dan Asal-Usulnya

Simak penjelasan tentang sejarah 30 Januari mengenai Hari Primata Indonesia.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
wikimedia commons
HARI PRIMATA INDONESIA - Simak penjelasan tentang sejarah 30 Januari mengenai Hari Primata Indonesia. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak penjelasan tentang sejarah 30 Januari mengenai Hari Primata Indonesia.

Hari Primata Indonesia diperingati pada tanggal 30 Januari setiap tahunnya. Bagaimana asal usulnya, ya?

Kata Primata tampaknya masih cukup asing bagi sebagian orang. Padahal, Primata adalah salah satu spesies hewan yang banyak ditemukan di Indonesia.

Primata merupakan hewan mamalia yang punya otak cukup besar dan penglihatan tajam seperti monyet dan bekantan.

Sebagai informasi, Indonesia termasuk sebuah negara dengan keanekaragaman hayati primata tertinggi di dunia.

Data dari Institut Pertanian Bogor menyebut, dari sekitar 479 spesies primata di dunia, 61 spesies atau sekitar 12 persennya ada di Indonesia.

Bahkan, primata bisa ditemukan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Mulai dari Sulawesi, Jawa, dan Sumatra.

Sayangnya, hampir 70 persen primata Indonesia statusnya hampir punah karena hilangnya habitat dan perburuan.

Baca juga: Inilah Penghuni LBMS di Kutai Timur, 15 Jenis Mamalia, 114 Jenis Burung, 33 Jenis Reptil dan Ampibi

Asal Usul Hari Primata Indonesia

Hari Primata Indonesia adalah sebuah inisiatif untuk meningkatkan kesadaran tentang perlindungan primata di Indonesia.

Hari Primata Indonesia ini sudah diperingati tanggal 30 Januari sejak 10 tahun yang lalu atau tahun 2014.

Peringatan ini dicetuskan oleh yayasan sosial yang bergerak di bidang perlindungan satwa liar, yakni PROFAUNA (Organisasi Protection of Forest & Fauna) yang dilatarbelakangi oleh adanya keprihatinan atas besarnya angka perdagangan ilegal primata.

Pemilihan tanggal didasari pada kampanye “Primate Freedom Tour” pada Januari 2001 yang dilakukan PROFAUNA Indonesia sebelumnya. Kegiatan itu dikampanyekan di kota-kota di pulau Jawa dan Bali untuk perlindungan primata Indonesia.

Menurut buku encyclopedia animals, Dorling Kindersley Limited, 2005, Primata diterjemahkan sebagai mamalia tangkas dan cerdas, yang hidup terutama di pepohonan hutan tropis.

Primata adalah mamalia pemilik otak terbesar bila dibandingkan dengan ukuran tubuhnya.

Baca juga: Sejarah 30 Januari: Mahatma Gandhi yang Meninggal Dibunuh Ekstrimis Hindu, Inilah Biografi Gandhi

Apa upaya yang dapat kita lakukan untuk menjaga dari kepunahan?

Ada dua hal yang bisa dilakukan untuk melakukan pencegahan terhadap perburuan dan perdagangan ilegal Primata Indonesia ini.

  • Pertama adalah di sektor pemburunya

Dengan melakukan pendekatan,sosialisasi dan edukasi  terhadap masyarakat, di lokasi yang sering terjadi perburuan. 

  • Kedua pada calon pembeli

Dengan mengedukasi para pengguna media sosial, terutama generasi milenial, sebagai pengguna internet potensial, tentang apa yang tidak boleh dilakukan terhadap primata, seperti primata bukanlah peliharaan.

Hal yang berkaitan dengan pencegahan perburuan dan perdagangan liar pun diungkapkan oleh Made Wedana, Direktur Aspinal Foundation Indonesia, bahwa pencegahan perburuan dan perdagangan harus dilakukan bersama dengan masyarakat setempat, dengan memanfaatkan berbagai macam CSR perusahaan yang telah ada, untuk membiayai pelaksanaannya.

Karena, jika hanya mengandalkan pemerintah atau lembaga terkait untuk menyelesaikan hal ini, maka tidak akan pernah tercapai tujuannya.

Selain itu juga faktor kurangnya sumber daya manusia di lapangan yang menguasai medan.

Merujuk pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No.P.92/menlhk/setjen/kum.1/8/2018, tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi, banyak dari primata Indonesia yang menyandang status endangered (langka/ terancam keberadaannya) dan critically endangered (sangat langka/ sangat terancam keberadaannya) di alam liar.

Keberadaan primata ini di beberapa daerah sering dianggap hama oleh masyarakat, karena menghabiskan hasil kebun mereka.

Padahal jika dianalisa, kelakuan mereka menyerang kebun warga, diakibatkan karena habitat mereka yang semakin tergerus karena ulah primata lainnya yang lebih cerdas, yaitu manusia, yang merubah hutan-hutan tempat tinggal mereka menjadi lahan perkebunan atau perumahan.

Berkurangnya jumlah primata di alam liar, juga ditandai dengan turunnya macan kumbang serta karnivora hutan lainnya, ke perkampungan penduduk yang mencari makanan, karena makanan alami mereka telah hilang dari rantai makanannya.

Karena itulah, pengertian pelestarian primata Indonesia Indonesia harus dimulai dari sedini mungkin. Dengan menjaga habitatnya, maka kita juga bisa menjaga rantai makanan di alam Indonesia, serta mencegahnya hilang dari bumi nusantara, seperti Harimau Jawa dan Bali yang bahkan data tentang kedua hewan itupun sangat sulit didapatkan. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved