Berita Penajam Terkini
KPU PPU Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024 di Desa Labangka Barat
KPU PPU hari ini menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di Desa Labangka Barat.
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Selasa (30/1/2024).
Sebanyak 279 warga yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) di Desa Labangka Barat, Kecamatan Babulu, mengikuti simulasi.
Simulasi pemungutan dan penghitungan suara dilakukan semirip mungkin dengan pelaksanaan asli pada 14 Februari mendatang.
Warga yang telah diundang sebelumnya juga datang lebih pagi.
Baca juga: Ciptakan Situasi Kondusif Jelang Pesta Demokrasi, Pemkab dan KPU PPU Gelar Deklarasi Pemilu Damai
Mereka menyerahkan undangan pemilihannya kepada petugas KPPS, kemudian menunggu gilirannya untuk mencoblos pada bilik suara di tempat pemungutan suara (TPS).
Menurut Ketua KPU PPU Irwan Sahwana, simulasi itu telah dilaksanakan selama dua kali.
Hanya saja pada pelaksanaan simulasi pertama tidak diperkenalkan aplikasi Sirekap kepada pemilih yang hadir.
"Kita menggunakan aplikasi Sirekap, yang pertama aplikasinya belum bisa berfungsi, jadi makanya agak lama," ungkap Irwan.
Ia juga menyebutkan bahwa logistik yang digunakan dalam simulasi ini, hampir sama dengan yang akan digunakan dalam pemungutan suara sungguhan nantinya, terutama bilik suara.
Baca juga: 1.700 Pekerja IKN Masuk DPTb, KPU PPU Minta Perusahaan Siapkan Armada saat Hari Pencoblosan
Sementara untuk kertas suara menggunakan kertas suara khusus simulasi, yang mana tidak tercantum foto peserta Pemilu 2024.
Hanya ada gambar siluet untuk kertas suara pemilihan presiden dan wakil presiden serta gambar dan nama buah untuk kertas suara pemilihan DPR RI pun Provinsi.
"Untuk yang digunakan itu bilik sesuai dengan yang asli, kalau surat suara itu untuk simulasi," sambungnya.
Pelaksanaan simulasi ini digelar agar masyarakat lebih mengetahui kondisi di TPS saat hari pencoblosan tiba.
Selain itu, juga untuk memperkenalkan aplikasi Sirekap kepada masyarakat yang akan memudahkan pemantauan hasil Pemilu 2024 nantinya.
"C plano akan difoto nanti, dan diupload dalam Sirekap, nanti akan muncul semua disitu. Tujuannya lainnya juga agar masyarakat paham paham situasi, apalagi sekarang jumlah partai peserta pemilu lebih banyak ada 18 parpol," jelasnya. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.