Berita Mahulu Terkini
Besi dan Pipa Pagar Dipreteli Oknum, Jembatan yang Baru Diresmikan di Mahulu Kini Membahayakan
Jembatan Mubog yang berada di Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) sudah mengalami kerusakan yang membahayakan pengguna jalan.
TRIBUNKALTIM.CO - Jembatan Mubog yang berada di Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) sudah mengalami kerusakan yang membahayakan pengguna jalan.
Jembatan Mubog adalah jalan poros yang menghubungkan Kaltim langsung dengan Kalbar, sehingga akses baru tanpa memutari Kalsel atau Kalteng.
Jembatan ini baru diresmikan pada bulan September lalu, namun berdasarkan pantauan Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun pagar jembatan ini sudah mengalami kerusakan.
Hal ini disebabkan karena ulang oknum yang tidak bertanggungjawab yang mempreteli pagar jembatan tersebut.
Baca juga: Jembatan di IKN Ambrol, Arus Lalulintas Sempat Lumpuh hingga Dibuka Jalan Alternatif
Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun mengatakan kekecewaannya tersebut melalui akun tiktoknya yohanes.avun.
Ia mengawali unggahan tersebut dengan menyapa warganya terlebih dahulu.
Yohanes Avun mengatakan bahwa saat itu Ia sedang berada di Mubong, tepatnya di Jembatan Sungai Mubong.
"Jembatan yang beberapa bulan lalu diresmikan Gubernur Kaltim bapak Isran Noor," katanya dalam video yang beredar, Rabu (24/1/2024).
Ia pun mengatakan jembatan tersebut sudah berhasil dibangun dengan baik, Ia sangat berharap pembangunan itu dihargai oleh masyarakat.
Yohanes Avun berpesan kepada masyarakat untuk menjaga jembatan dengan baik secara bersama-sama.
Agar jembatan yang sudah dibangun dengan penuh perjuangan ini, mampu bertahan lama digunakan untuk memudahkan transportasi warga.
"Saya tadi berangkat di Long Bagun sampai di jembatan ini ada beberapa jembatan beli yang dibangun di antara dua jembatan ini," ujarnya.
Saat dikonfirmasi TribunKaltim.co, Kamis (25/1/2024) Ia mengaku saat itu sedang dalam perjalanan dari Ujoh Bilang ke Batoq Kelo.
"Ke Batoq Kelo itu dalam rangka mengecek penyelesaian pembangunan Gereja Katolik Batoq Kelo," tuturnya saat dikonfirmasi melalui WhatsApp.

Ia mengaku saat itu di sepanjang jalan Ia melihat banyak besi-besi, pipa-pipa dan pagarnya sudah dipreteli oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Ke depannya, Yohanes Avun sangat berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi.
"Mari kita pelihara aset-aset yang dibangun oleh pemerintah, karena ini dibangun dengan dana yang cukup besar dalam keadaan keterbatasan kita," ucapnya.
"Jadi tolong supaya jembatan ini dijaga dengan sebaik-baiknya," pesannya.
Menghubungkan Kubar dan Mahulu Perlu Dibangun Puluhan Jembatan, Empat Perluas Konektivitas
Pembangunan infrastruktur terus digalakkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahakam Ulu (Mahulu). Pada tahun 2023 dibangun empat jembatan.
Pembangunan ini dikawal langsung Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pembangunan jembatan ditargetkan rampung pada akhir 2023 dan sampai saat ini tiga jembatan telah diresmikan.
Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh mengatakan pembangunan jembatan ini sangat penting untuk dilakukan karena mengingat kondisi geografis Mahulu yang terbentang sungai besar.
"Karakteristik bentang alam dan topografi Mahulu yang bergelombang serta dialiri berbagai sungai besar dan kecil juga menambah tantangan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Mahulu," katanya.
Baca juga: Jembatan Datah Suling di Mahakam Ulu Selesai Tepat Waktu, Jika Molor Ini Cara Menghitung Dendanya
Untuk menghubungkan jalan poros antar Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dan Mahulu perlu adanya jembatan untuk mendukung mobilitas. Untuk menyambungkan jalan poros batas Kubar hingga batas negara dibutuhkan pembangunan puluhan jembatan di beberapa lokasi.
Begitupun dengan akses jalan antarkecamatan di Mahulu, perlu adanya pembangunan jembatan. Maka dari itu peran pembangunan jembatan sebagai akses mobilitas di Mahulu sangat penting dilakukan.
Hal yang sama juga terjadi dalam proses pembangunan jalan kabupaten yang menghubungkan satu kecamatan dengan kecamatan lainnya.
Jembatan Long Melaham
Pembangunan infrastruktur strategis yang masuk dalam Program Aksi Bupati dan Wakil Bupati Mahulu periode 2021 - 2025 adalah pembangunan Jembatan Long Melaham.
Jembatan yang berlokasi di kampung Long Melaham, Kecamatan Long Bagun ini membentang sepanjang 60 meter di atas anak Sungai Mahakam yang menghubungkan Kampung Melaham dengan kampung di sekitarnya, termasuk wilayah Batu Dinding.
Jembatan Long Melaham mulai dibangun tahun 2021 dan proses pembangunannya telah selesai dan bisa digunakan untuk melintas.
Jembatan ini telah diresmikan bertepatan dengan HUT ke-10 Kabupaten Mahulu, Kamis (14/12/2023).
Jembatan Sei Mubong
Jembatan Sei Mubong merupakan infrastruktur strategis untuk menghubungkan sisi darat Kecamatan Long Bagun dan Long Pahangai, termasuk bagian dari konektivitas jalan poros Kubar hingga Batas Negara.
Jembatan sepanjang 60 meter ini membentang di atas Sungai Sei Mubong, Kecamatan Long Bagun.
Jembatan ini diresmikan Gubernur Kalimantan Timur pada 15 September 2023.
Jembatan Sungai Ratah
Pembangunan Jembatan Sungai Ratah, jembatan yang terkoneksi dengan jalan poros batas Kubar-Mahulu ini merupakan salah satu infrastruktur strategis untuk meningkatkan konektivitas dari dan menuju di Mahulu.
Jembatan ini rencananya membentang sepanjang kurang lebih 140 meter di atas Sungai Ratah di Kampung Long Gelawang, Kecamatan Laham.
Pembangunan jembatan Sungai Ratah bersumber dari dana APBN Kementerian PU dan dimulai sejak tahun 2021 di bawah pengawasan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim.
Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Mahulu untuk menyelesaikan pembangunan jembatan strategis ini, termasuk melakukan audiensi dengan BBPJN Kalimantan Timur, DPRD Kalimantan Timur, hingga Komisi Komisi di DPR RI.
Jembatan Datah Suling
Pembangunan jembatan sepanjang 120 meter di atas Sungai Mahakam ini dimulai pada Juni 2023 dan groundbreaking oleh Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh didampingi Wakil Bupati Mahakam Ulu, Yohanes Avun.
Jembatan penghubung strategis di Long Pahangai ini akan menghubungkan empat kampung yaitu Long Pahangai 1 dan 2, Datah Maring serta Datah Suling.
Pembangunan jembatan ini dibiayai APBD Mahulu dan ditargetkan selesai awal tahun 2024.
Jembatan ini telah diresmikan pada Sabtu (16/12/2023) sebagai hadiah HUT Ke-10 Kabupaten Mahulu.
Baca juga: Dapat Suntikan Dana Pusat Rp 21 Miliar, Pembangunan Jembatan Selambai Bontang Dilaksanakan Tahun Ini
Tingkatkan Kualitas, Pemkab Mahulu Kalimantan Timur Bangun 3 Jembatan Bailey di Pusat Kabupaten
Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, segera meningkatkan kualitas jembatan terbuat dari kayu menjadi jembatan Bailey.
Jembatan Bailey adalah jembatan rangka baja pra-fabrikasi yang bersifat portabel.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, atau Dinas PUPR Mahulu Didik Subagya mengatakan perubahan jembatan kayu ke jembatan bailey akan dilakukan tahun ini.
Hal ini karena kondisi jalan yang sudah cenderung jenuh sehingga tidak memungkinkan untuk memperlebar kapasitas jalan.
"Sudah tidak bisa kita tingkatkan (perlebar) jadi tahun ini kita pakai jembatan bailey," katanya pada Tribun Kaltim.co, Rabu (31/1/2024).
Terdapat tiga titik sasaran jembatan kayu yang akan diubah ke jembatan bailey di pusat ibu kota kabupaten Mahulu.
Tiga titik itu yaitu Jembatan Sungai Tinggang 1, Jembatan Sungai Tinggang 2 dan Jembatan Polsek Long Bagun.
Sementara, pembangunan jembatan di sungai Buluq, Kecamatan Long Bagun sementara berjalan.
"Itu bukan jembatan sih itu buat cover saja itu," ucapnya.
Pembangunan cover tersebut sementara dilakukan.
Hanya pembangunan jembatan tersebut sempat terhenti karena kondisi banjir yang melanda Mahulu. "Memang kerjaannya agak molor itu sudah cape juga kami," sebutnya.
Namun, Ia optimistis pembangunan jembatan di tiga titik tersebut akan terealisasi tahun ini.
Sementara, jembatan sungai Buluq akan dilakukan penimbunan.
"Bukan jembatan itukan gorong-gorongnya sudah ada tinggal nimbun aja itu sebenarnya, ngak perlu jembatan," imbuhnya.
Karena menurutnya jembatan sungai Buluq bukan ditargetkan untuk pembangunan jembatan namun hanya gorong-gorong.
Di daerah itu pun tidak ada proses pembesian seperti pembangunan jembatan pada umumnya.
"Cuma untuk tiga yang tadi saya sebutkan untuk Polsek, tinggang satu, tinggang dua itu jembatan beli," tuturnya.
Ia mengungkapkan alasan PUPR Mahulu hanya mengganti jembatan kayu tersebut dengan bailey karena arus beban lalu lintas di area itu tidak terlalu berat. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.